PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK MELALUI SERI DONGENG ANAK INDONESIA

Nur Wulan, S.S.,MA. (2004) PENANAMAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK MELALUI SERI DONGENG ANAK INDONESIA. Other thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2006-wulannur-357-kkblp5-k.pdf

Download (378kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-res-2006-wulannur-357-lp-58-06.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan deskripsi representasi penanaman nilai-nilai moral pada anak melalui struktur cerita dalam Seri Dongeng Anak Indonesia, serta memberikan beberapa tawaran model metode dan sarana (media) yang dapat dipergunakan untuk merepresentasikan pengenalan nilai-nilai moral pada anak melalui media dongeng. Penelitian ini merupakan model kajian tekstual (textual research) dengan memanfaatkan metode content analysis melalui pembacaan sastra: heuristik dan hermeneutik. Dalam proses meraih makna pada saat pembacaan hermeneutik, penelitian ini memanfaatkan teori foklor dan semiotika. Representasi penanaman nilai-nilai moral melalui struktur 10 (sepuluh) dongeng berfungsi sebagai penanda yang perlu dimaknai. Representasi tersebut di antaranya melalui tokoh alur, dan latar yang ditunjang dengan representasi melalui deskripsi gambar yang mewakili sejumlah peristiwa pokok. Nilai-nilai moral yang direpresentasikan meliputi kepedulian dan empati, keberanian, keteguhan hati dan komitmen, loyalitas, sutra menolong, kerjasama, mandiri dan percaya diri, kejujuran dan integritas, sabar, keadilan, banyak akal, sikap respek, dan tanggung jawab. Nilai-nilai moral dalam 10 (sepuluh) dongeng yang dijadikan sebagai objek penelitian ini direpresentasikan melalui struktur teks dongeng dan tidak terkesan menggurui. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pemikiran bersama, yaitu mengenai representasi nilai-nilai moral yang dihadirkan melalui tokoh "ibu tiri dan saudara tiri" dan "istri kedua atau selir" berupa prototype "kejam" yang melekat pada tokoh. Hal ini tampak pada dongeng Cindelaras, Keong Emas, Ande-Ande Lumut, dan Bawang Putih Bcrwang Merah. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi hal ini bukan dengan mengubah atau tidak menceritakan kisah tersebut, tetapi perlu memberikan catatan atau pengertian bahwa tidak semua "ibu tiri dan saudara tiri" dan "istri kedua atau selir" mempunyai sifat demikian.

Item Type: Thesis (Other)
Additional Information: LP 58/06 Wul p
Uncontrolled Keywords: STORY TELLING
Subjects: P Language and Literature > PZ Childrens literature
Divisions: Unair Research
Creators:
CreatorsNIM
Nur Wulan, S.S.,MA.UNSPECIFIED
Depositing User: Tn Septian Eko Budianto
Date Deposited: 30 Jan 2006 12:00
Last Modified: 20 Jul 2017 16:38
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/28936
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item