PUTRI NUGRAHANI, 040913335 (2011) EVALUASI PENERAPAN PSAK NO. 102 TERHADAP PRODUK PEMBIAYAAN MURABAHAH DAN PENETAPAN PROFIT MARGIN MURABAHAH (Studi Kasus pada BPR Syariah Jabal Nur Surabaya). Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s1-2011-nugrahanip-21693-a28211-k.pdf Download (291kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) A. 282-11 Nug a.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Hampir semua bank syariah di dunia didominasi dengan produk pembiayaan murabahah, meskipun diharapkan bahwa sistem bagi hasil pada akad mudharabah lebih menonjol daripada pembiayaan murabahah karena sistem bagi hasil merupakan suatu titik dasar yang membedakan antara syariah dengan konvensional, tetapi adanya suatu kepastian pendapatan margin murabahah yang nilainya telah dapat diketahui pada awal terjadinya transaksi, mendorong perbankan syariah untuk menggiatkan produk pembiayaan murabahah. Tetapi dalam pelaksanaanya, masih terdapat grey area atau area abu-abu tentang produk pembiayaan murabahah, yaitu belum ditetapkannya suatu indeks murabahah atau suatu acuan baku yang dapat dijadikan rujukan tetap dalam penetapan profit margin murabahah, sehingga banyak ditemukan perbedaan pandangan mengenai penetapan profit margin murabahah yang dianggap paling sesuai dengan syariat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan PSAK No. 102 terhadap produk pembiayaan murabahah dan penetapan profit margin murabahah pada BPR Syariah Jabal Nur Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dan teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Ruang lingkup penelitian yang terfokus pada produk pembiayaan murabahah. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah (1) Data primer berupa hasil wawancara dengan Direktur Utama BPRS Jabal Nur Surabaya, dan hasil dokumentasi datadata interen perusahaan serta (2) Data sekunder dari berbagai buku, dan literatur. Berdasarkan hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa (1) BPRS Jabal Nur menetapkan profit margin murabahah dengan pendekatan ekspektasi return terhadap stakeholder atau disebut Formula COLF. Selain itu terdapat suatu formula baru “Cara Berdagang Rasulullah” bahwa terdapat tiga komponen penentu harga jual murabahah, dimana tidak membenarkan COLF yang dianggapsebagai pemindahan beban bagi hasil dari nasabah pemilik dana dan pemegang saham kepada nasabah peminjam atau debitu. Diharapkan dari formula baru ini dapat lebih sesuai dengan praktik berlandaskan syariat Islam. (2) Penerapan produk pembiayaan murabahah pada BPRS Jabal Nur telah sesuai dengan PSAK No.102, yaitu menerapkan accrual basis.

Actions (login required)

View Item