AKIBAT HUKUM PEMBUATAN AKTA OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH BAGI KELUARGANYA SENDIRI

KRISANTUS SEHANDI, 031414253005 (2016) AKIBAT HUKUM PEMBUATAN AKTA OLEH PEJABAT PEMBUAT AKTA TANAH BAGI KELUARGANYA SENDIRI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (HALAMAN DEPAN)
HALAMAN DEPAN.pdf

Download (573kB) | Preview
[img] Text (BAB 1)
9. Bab I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (361kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 2)
10. Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (610kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
11. Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (407kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
12. Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (180kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR BACAAN)
13. Daftar Bacaan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (369kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

PPAT adalah pejabat umum yang diberikan kewenangan membuat akta-akta otentik mengenai perbuatan hukum tertentu. PPAT dalam menjalankan perannya harus sesuai dengan tata cara pembuatan akta PPAT dan mematuhi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kenyataannya PPAT dalam menjalankan perannya tidak sesuai dengan tata cara pembuatan akta PPAT atau melanggar ketentuan perundang-undangan. Salah satu pelanggaran yang dilakukan oleh PPAT yaitu pembuatan akta PPAT bagi keluarganya sendiri, ini merupakan pelanggaran terhadap Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. Sebagai konsekuensinya PPAT harus bertanggungjawab apabila terjadi penyimpangan dan/atau pelanggaran persyaratan pembuatan akta yang dilakukannya yang mengakibatkan tidak sahnya akta yang dibuat PPAT tersebut. Permasalahan yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah akibat hukum terhadap akta PPAT yang dibuat bagi keluarganya sendiri dan bentuk pertanggungjawaban PPAT terhadap pembuatan akta yang cacat hukum. Pendekatan yang digunakan di dalam penelitian hukum ini adalah pendekatan peraturan perundangan-undangan (statute approach), pendekatan konsep (konseptual approach), dan studi kasus (case study). Hasil penelitian menunjukan bahwa akibat hukum pembuatan akta PPAT bagi keluarganya sendiri merupakan penyimpangan terhadap syarat materil (obyektif), yang menyebabkan akta jual beli tanah tersebut dapat dinyatakan batal demi hukum artinya sejak semula tidak pernah terjadi jual beli dan bentuk pertanggungjawaban PPAT terhadap akta jual beli tanah yang mengandung cacat hukum yaitu PPAT dapat dikenai sanksi administratif, sanksi perdata dan sanksi pidana.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMK.16/16 She a
Uncontrolled Keywords: PPAT, Akta, Pertanggungjawaban PPAT
Subjects: K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB479 Private law (General)
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
KRISANTUS SEHANDI, 031414253005UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAgus Sekarmadji, Dr., S.H., M.HumUNSPECIFIED
Depositing User: Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '-
Date Deposited: 26 May 2016 07:22
Last Modified: 26 May 2016 07:22
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/30694
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item