VICKO SECONDRIAN RACHMAN, 041211233005 (2016) PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA VENDOR DENGAN PENDEKATAN VENDOR PERFROMANCE INDICATOR (VPI) DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA CV. APAISER PASURUAN. Skripsi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (HALAMAN DEPAN) HALAMAN DEPAN.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB 1) 10. BAB I PENDAHULUAN .pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) | Request a copy
	Text (BAB 2) 11. BAB II TINJAUAN PUASTAKA .pdf Restricted to Registered users only Download (611kB) | Request a copy
	Text (BAB 3) 12. BAB III METODOLOGI PENELITIAN .pdf Restricted to Registered users only Download (370kB) | Request a copy
	Text (BAB 4) 13. BAB IV PEMBAHASAN .pdf Restricted to Registered users only Download (546kB) | Request a copy
	Text (BAB 5) 14. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) | Request a copy
	Text (LAMPIRAN) LAMPIRAN .pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dewasa ini persaingan di dunia bisnis menjadi semakin ketat, termasuk persaingan bisnis properti khususnya hotel dan apartemen. Menyikapi fenomena seperti ini, lingkungan internal dalam kegiatan bisnis perusahaan sangat penting untuk diperhatikan. Evaluasi vendor menjadi salah satu faktor penting karena merupakan salah satu strategi perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain dalam hal kepuasan konsumen dan juga meningkatkan atau mempertahankan service level perusahaan tersebut dalam memenuhi permintaan konsumen. CV. Apaiser Pasuruan merupakan pabrik dari Apaiser Australia yang berlokasi di Pasuruan yang dimulai dengan penandatangan kontrak pada 2009. Dalam pengukuran kinerja vendor CV. Apaiser Pasuruan menggunakan pengukuran kinerja secara manual dan belum terintegrasi dengan menggunakan metode. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengukuran kinerja dengan pendekatan Vendor Performance Indicator (VPI) yang berkerangka Quality, Cost, Delivery, Flexibility, dan Responsiveness (QCDFR), karena dalam jurnalnya (CC Li, YP Fun, dan JS Hung, 1997) menyatakan bahwa kelima kriteria tersebut dapat mewakili semua kebutuhan perusahaan terhadap vendor. Kriteria-kriteria ini juga dapat diaplikasikan pada berbagai macam tingkatan perusahaan mulai kecil, menengah, hingga tingkatan perusahaan yang lebih besar. Untuk mengetahui skala prioritas setiap Key Performance Indicator (KPI) perlu digunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk pembobotannya dan diolah dengan menggnakan software Expert Choice 2000. Data peneltian ini diperoleh dengan wawancara dan memberikan kuesioner kepada petinggi perusahaan. Setelah dilakukan pembobotan pada setiap kriteria dan sub kriteria diperoleh hasil bobot prioritas tertinggi ada pada kriteria quality (kualitas) dengan bobot sebesar 0,460. Hal ini disebabkan karena vendor pada CV. Apaiser Pasuruan memiliki peran penting dalam memberikan kualitas yang terbaik dalam kinerjanya, untuk itu perlu adanya kemampuan vendor dalam menyediakan bahan baku dengan standard kualitas dan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam kontrak, kemampuan vendor dalam pelaksanaan perawatan secara berkala, repair, pergantian bahan baku sesuai dengan kualitas yang telah ditetapkan dalam kontrak, dan memberikan kualitas bahan baku sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam kontrak.

Actions (login required)

View Item