Analisis Efek Paparan Panas Suhu Ekstrim Tinggi terhadap DNA yang berasal dari Tulang dan GigiPenelitian Biologi Molekuler di Bidang Kedokteran Forensik

AGUNG SOSIAWAN, 090214922 D (2007) Analisis Efek Paparan Panas Suhu Ekstrim Tinggi terhadap DNA yang berasal dari Tulang dan GigiPenelitian Biologi Molekuler di Bidang Kedokteran Forensik. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (Abstrak)
abstrak1.pdf

Download (571kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2008-sosiawanag-7394-disk07-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Kejadian Mass Disaster (Bencana massal) tidak diragukan semakin meningkat jumlah dan skalanya, sehubungan dengan pertumbuhan populasi dunia (Winne, 2001). Tragedi pemboman gedung WTC di New York, serta ledakan born di negara kita tepatnya di Legian Kuta Bali, yang menelan 182 korban meninggal tahun 2002, menyebabkan korban tidak jarang sulit untuk diidentifikasi. Belum lagi kasus kriminalitas seperti pembunuhan, perkosaan dengan pembunuhan yang semakin hari semakin meningkat pula kuantitas maupun kualitasnya. Upaya untuk menghilangkan jejak, seperti dengan memotong—motong korban menjadi beberapa bagian, ataupun dengan membakar korban yang membawa akibat bagi derajat kerusakan tubuh korban yang hebat, menjadi bukti dari semakin kompleksnya persoalan yang dihadapi oleh ahli forensik berkaitan dengan identifikasi korban, dalam upaya membantu penegakan hukum .(Noto Soehardjo, 1999). Pada identifikasi korban yang telah membusuk ataupun hangus terbakar, seringkali identifikasi forensik tidak dapat ditegakkan melalui identifikasi asosiatif, ataupun identifikasi konvensional lainnya. Sehingga dibutuhkan cara identifikasi forensik lainnya, yang salah satunya adalah melalui analisis DNA(Kusuma, 2004) Namun demikian Ahli DNA forensik seringkali dihadapkan pada kondisi spesimen yang kurang baik, seperti halnya spesimen tidak dalam kondisi segar atau fresh untuk dilakukan DNA typing (degraded DNA), sehingga jumlah atau kadar DNA yang diperoleh tidak mencukupi bagi sebuah DNA profiling. (Notosoehardjo, 1999). Kenyataan ini membawa ahli DNA forensik untuk mencari bahan analisis DNA forensik yang tahan terhadap faktor dekomposisi (Stimson, 1997). Salah satu alternatif bahan analisis DNA yang masih memungkinkan untuk digunakan sebagai sediaan DNA profiling pada kondisi degraded DNA adalah tulang dan gigi. Tujuan penelitian ini adalah meneliti efek paparan panas suhu ekstrim tinggi terhadap integritas DNA yang berasal dari tulang dan gigi melalui pemeriksaan DNA atau DNA profiling pada beberapa lokus DNA inti, yakni lokus TH01, lokus TP0X, lokus VWA dan gene amelogenin untuk penentuan jenis kelamin, serta DNA mitokondria pada produk amplifikasi 143 bp pada daerah hipervariabel 1, dengan menggunakan primer standar maupun dengan menggunakan primer mini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DNA yang berasal dari tulang dan gigi tetap tidak mengalami degradasi hingga suhu 350 °C, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pemeriksaan DNA sebagaimana tersebut di atas. Degradasi DNA tulang dan gigi ditemukan pada efek paparan panas 550°C-950°C. Meski demikian pada penelitian ini ditemukan bahwa tidak terdapat masalah yang serius berkaitan dengan pemeriksaan DNA atau DNA profiling untuk kepentingan idenfikasi DNA forensik dengan menggunakan 3 lokus STR (Short Tandem Repeat) dan amelogenin pada suhu hingga 750 °C, baik dengan menggunakan primer standar (hingga 550 °C) atau menggunakan primer mini (hingga 750 °C). Pada suhu 950 °C hanya lokus DNA mitokondria pada produk amplifikasi 143 pb yang dapat diamplifikasi, ketika melalui DNA inti tidak memungkinkan dilakukan amplifikasi, disebabkan oleh kondisi DNA inti yang sudah mengalami degradasi. Hal ini memberikan harapan bagi sebuah upaya identifikasi berkaitan dengan identifikasi individu dengan menggunakan DNA mitokondria, dengan berdasarkan penurunan sifat individu secara maternal. Penelitian ini juga berhasil menemukan bahwa DNA yang berasal dari gigi memiliki resistensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan DNA yang berasal dari tulang, meski secara statistik tidak ditemukan perbedaan yang signifikan berkaitan dengan temuan tersebut.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 07/08 Sos a
Uncontrolled Keywords: DNA profiling, bone and teeth DNA, heat exposure, degraded DNA, criminal cases, mass disasters
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA1001-1171 Forensic medicine. Medical jurisprudence. Legal medicine
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
AGUNG SOSIAWAN, 090214922 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorH. Purnomo Suryohudoyo, Prof., dr., SpBKUNSPECIFIED
Thesis advisorHM. Soekry Erfan Kusuma, Prof. Dr. MeD., dR., SpF(K), DFMUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 04 Oct 2016 08:50
Last Modified: 11 Jun 2017 20:41
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31889
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item