ANALISIS MOLEKULER PATOGENESIS KARSINOMA SEL SKUAMOSA RONGGA MULUT BERDASARKAN POLA MUTASI GEN p53 DAN p16

PETER AGUS, 099913642 D (2004) ANALISIS MOLEKULER PATOGENESIS KARSINOMA SEL SKUAMOSA RONGGA MULUT BERDASARKAN POLA MUTASI GEN p53 DAN p16. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-aguspeter-5185-disk09-k.pdf

Download (640kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-aguspeter-5185-disk09-5.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Karsinoma sel skuamosa rongga mulut (KSSRM) adalah jenis kanker rongga mulut yang berasal dari jaringan epitel keratinosit rongga mulut yang terjadi akibat mutasi gen spesifik pada gen regulator. Gen supresor tumor (GST) p53 dan p16 merupakan target gen regulator spesifik yang penting pada kontrol siklus sel kanker dan yang paling sering mengalami mutasi pada berbagai kanker termasuk KSSRM melalui jalur yang berbeda. Frekuensi mutasi GST p53 dan p16 bervariasi di berbagai negara dan populasi etnis di dunia. Berbagai penelitian sering menghubungkan adanya mutasi GST p53 dan p16 dengan parameter klinikohistopatologis seperti umur, jenis kelamin, lokasi tumor, faktor resiko perokok/penginang, status TNM, stadium klinis, KSSRM diferensiasi sel baik dan jelek. Tujuan penelitian ini adalah mengungkap patogenesis molekuler karsinoma sel skuamosa rongga mulut melalui pola mutasi gen supresor tumor p53 dan p16 serta hubungannya dengan gambaran klinis dan histopatologis. Pada penelitian ini dilakukan observasional analitik laboratorik dengan pendekatan biologi molekuler terhadap data yang bersifat crosssectional. Sampel penelitian: jaringan KSSRM; n=40, usia 40 th sampai > 60 th dan kontrol; jaringan normal, n=16, usia 18-25 th, diambil dari populasi penderita normal dan KSSRM yang datang ke Laboratorium Bedah Mulut dan Poliklinik Onkologi THT RSUD. Dr. Sutomo. Pada jaringan KSSRM dan kontrol dilakukan optimasi PCR dan analisis PCR-SSCP dengan pengecatan perak nitrat. Hasil deteksi mutasi GST p53 didapatkan dari mutasi GST p53 ekson 5 dan atau ekson 7 sedangkan mutasi GST p16 didapatkan dari mutasi GST p16 ekson 1 dan atau ekson 2. Data penelitian dilakukan analisis untuk membedakan kejadian mutasi pada GST p53 dan p16 pada KSSRM dengan menggunakan Cochrans Q Test. Hasil uji beda antara mutasi GST p53 sebanyak 28 kasus 28/40 (70%); ekson 5, 11 kasus 11/40 (27,5%); ekson 7, 22 kasus, 22/40 (55%) disertai mutasi heterozigot 22 kasus 22/22 (100%) dengan GST p16 sebanyak 14 kasus 14/40(35%); ekson 1, 14 kasus 14/40 (35%) disertai mutasi homozigot 10 kasus 10/14 (71,4%); ekson 2, 6 kasus 6/14 (15%) terdapat perbedaan signifikan (p=0,002). Data penelitian untuk analisis uji hubungan kejadian mutasi pada GST p53 dan p16 pada KSSRM dengan parameter klinikohistopatologis menggunakan Contigency coefficient. Hasil uji hubungan antara umur 40-50 th (36,4%), 51-60 th (75%), >60 th (90%) dengan mutasi GST p53 (70%) didapatkan hubungan signifikan (p=0,007) terutama p53 ekson 7 (55%); p=0,006 sedangkan hasil uji hubungan antara umur 40-50 th (36,4%), 51-60 th (35%), >60 th (33,3%) dengan mutasi GST p16 (35%) tidak didapatkan hubungan signifikan (p=0,990). Hasil uji hubungan antara perokok/penginang (82,1%) dan tidak perokok/penginang (41,7%) dengan mutasi GST p53 (70%) pada KSSRM didapatkan hubungan signifikan (p=0,010) terutama p53 ekson 7 (55%); p=0,013 sedangkan hasil uji hubungan antara mutasi perokok/penginang (42,9%) dan tidak perokok/penginang (16,7%) dengan mutasi GST p16 (35%) pada KSSRM tidak didapatkan hubungan signifikan (p=0,112). Hasil uji hubungan stadium klinis I-II (42,9%) dan III-IV (84,6%) dengan mutasi GST p53 (70%) pada KSSRM didapatkan hubungan signifikan (p4),006) terutama p53 ekson 7 (55%); p0,014 sedangkan hasil uji hubungan stadium klinis I-II (28,6%) dan III-IV (38,5%) dengan mutasi GST p16 (35%) pada KSSRM tidak didapatkan hubungan signifikan (p=0,532). Hasil uji hubungan pada penderita KSSRM diferensiasi sel baik (60%) dan jelek (80%) dengan GST mutasi p53 (70%) tidak didapatkan hubungan signifikan (p,168) kecuali mutasi p53 ekson 5 (27,5%) terdapat hubungan yang signifikan dengan penderita KSSRM diferensiasi sel baik dan jelek (p=0,013) sedangkan hasil uji hubungan KSSRM diferensiasi sel baik (20%) dan jelek (50%) dengan mutasi p16 (35%) terutama p16 ekson 1 (35%), p=0,047. Kesimpulan hasil uji beda dan hubungan antara mutasi GST p53 dan p16 pads KSSRM menunjukkan GST p53 paling sering terlibat dalam mekanisme patogenesis molekuler KSSRM dan tidak terpengaruh aktivitasnya oleh peran GST p16 dalam jalur siklus sel KSSRM, terdapat hubungan yang signifikan dengan umur (p=0,006) menunjukkan mutasi p53 lebih sering terjadi pada usia tua terutama pada ekson 7, pengaruh perokok/penginang (p=0,013) merupakan faktor resiko pemicu perubahan genetik spesifik pada KSSRM, GST p53 paling banyak ditemukan pada stadium lanjut, terutama pads ekson 7 dan berhubungan dengan transformasi fenotip keganasan (p=0,014) dan tidak terdapat hubungan yang signifikan (p=-0,525) dengan KSSRM diferensiasi baik maupun jelek kecuali p53 ekson 5 (p=0,013) sehingga GST p53 ekson 7 dapat dijadikan target diagnosis dan prognosis molekuler KSSRM dan merupakan daerah hot spot mutasi p53 yang mempunyai hubungan signifikan dengan gambaran klinis KSSRM dan p53 ekson 5 dapat dijadikan target diagnosis dan prognosis molekuler KSSRM dan merupakan daerah hot spot mutasi p53 yang mempunyai hubungan signifikan dengan gambaran HPA KSSRM. Gen supresor tumor p16 tidak didapatkan hubungan yang signifikan dengan umur (p=0.990), perokok/penginang (p=0,112), stadium klinis (p=0,532) kecuali terdapat hubungan signifikan dengan KSSRM diferensiasi sei baik dan jelek terutama pada ekson 1 (35%), p=0047. Hal ini menunjukkan GST p16 ekson 1 memegang peranan penting dalam progresivitas KSSRM dan dapat dijadikan target indikator diagnosis dan prognosis molekuler spesifik pada KSSRM.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 09/05 Agu a
Uncontrolled Keywords: TSG, p53, p16, mutation, OSCC, age, betel quid chewing, cigarette smoking
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RK Dentistry
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
PETER AGUS, 099913642 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorPurnomo Suryohudoyo, Prof., dr., SpBKUNSPECIFIED
Thesis advisorRoemwerdiani, Prof. Dr., dr., SpPAUNSPECIFIED
Thesis advisorWidya ASmara, drh., M.S., Ph.DUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 04 Oct 2016 04:13
Last Modified: 11 Jun 2017 21:18
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31899
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item