PENGARUH DOSIS LATIHAN FISIK AEROBIK TERHADAP VENTRIKEL KIRI : SUATU PENDEKATAN MORFOFUNGSI EKOKARDIOGRAFI

HENDRIK SOLEMAN MANDAGI, 099612324 D (2003) PENGARUH DOSIS LATIHAN FISIK AEROBIK TERHADAP VENTRIKEL KIRI : SUATU PENDEKATAN MORFOFUNGSI EKOKARDIOGRAFI. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s3-2005-mandagihen-1465-disk10-i.pdf

Download (347kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (877kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan Randomized Control Group Pretest Posttest ini dibuat untuk mempelajari perbedaan pengaruh berbagai dosis latihan fisik aerobik naik turun bangku (NTB) dengan kecepatan irama metronom 112 ketukan per menit, yang dilakukan tiga kali setiap minggu selama 12 minggu terhadap morfofungsi ventrikel kiri yang dicerminkan melalui diameter ventrikel kiri diastol (DVKD), diameter ventrikel kiri sistol (DVKS), septum intraventrikuler diastol SIVD), ketebalan dinding posterior diastol (TDPD), volume akhir diastol (VAD), volume akhirsistol (VAS) dan isi sekuncup (IS), melibatkan sampel siswa putra SMU Negeri I Airmadidi usia 15 17 (15,9+-77) tahun sebanyak 40 orang yang diambil dari populasi sebanyak 96 orang melalui dua tahap, yakni (1) seleksi dengan kriteria inklusi (siswa pria berumur dari 15-17 tahun, bersedia mengikuti program latihan fisik selama 12 minggu, sehat, memiliki tekanan darah < 140/90, denyut jantung istirahat (DJI) < 100 d/m, tingkat kesegaran jasmani minimal sedang berdasarkan tes kesegaran jasmani lari 2,41 km, serta aktif mengikuti semua kurikulum sekolah) dan kriteria eksklusif (memiliki tekanan arteri rata rata >105 mmHg atau kategori hipertensi tingkat I (mild) yaitu 140 -159 untuk tekanan sistolik dan 90- 99 untuk diastolik, atau tekanan darah > 140/90 mmHg, denyut jantung istirahat >1 00 denyut/menit, serta tidak memiliki kriteria sehat berdasarkan pemeriksaan dokter. Berdasarkan hasil seleksi diperoleh 64 orang. (2) Berdasarkan hasil seleksi (64 orang) dilakukan pengacakan (random) untuk memperoleh sampel sebanyak 40 orang, kemudian dibagi menjadi 4 kelompok secara acak (undian), yakni kelompok latihan fisik aerobik dosis berat (LFDB = 80%KM), latihan fisik aerobik dosis sedang (LFDS = 60%KM), latihan fisik aerobik dosis ringan (LFDR = 40%KM) dan kelompok kontrol, dimana setiap kelompok terdiri atas 10 orang, kemudian dilakukan tes kemampuan maksimal NTB. Semua nilai variabel morfofungsi ventrikel kiri yang terdiri dari DVKD, DVKS, SIVD, TDPD, VAD, VAS dan IS ditentukan dengan menggunakan ekokardiografi 2 Dimensi dan M mode. Semua data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program statistik SPSS versi 10.0 dengan tahapan analisis yang terdiri dari statistik deskriptif, uji normalitas dan homogenitas, analisis Multivariat wilks lambda dan Diskriminan pada taraf signifikansi 0.05. Berdasarkan statistik deskriptif diketahui bahwa peningkatan DVKD kelompok LFDB = 3,10 mm (6,75%); LFDS = 2,30 mm (5,07%); LFDR 3,00 mm (5,96%) kontrol 1,20 mm (2,55%). DVKS kelompok LFDB 4,2 mm (13,95%); LFDS 2,9 mm (10,35%); LFDR = 4 mm (13,98%); kontrol = 1,6 mm (5,53%). IVSD kelompok LFDB = 2,60 mm (39,39%); LFDS = 2,60 mm (38,46%); LFDR = 2,40 mm (36,92%); kontrol 1,17 mm (10,29%). TDPD kelompok LFDB = 3,60 mm (50,76%); LFDS = 3,20 mm (45,71%); LFDR = 9,90 mm (26,02%); kontrol 1,10 mm (15,06%). VAD kelompok LFDB = 17,30 ml (17,26%); LFDS 14,90 ml (15,97%); LFDR = 13,60 ml (14,68%); kontrol = 4,70 ml (4,71%). VAS kelompok LFDB =10,4 ml (27,15%); LFDS = 7,8 ml (23,28%); LFDR = 5,5 ml (17,68 %); kontrol = 1,9 ml (5,58%). IS kelompok LFDB = 27,20 ml (22,63%); LFDS = 22,50 ml (38,46%); LFDR = 19 ml (32,47%); kontrol = 6,7 ml (9,88%). Massa ventrikel kiri (MVK) kelompok LFDB = 66,90 g (68,68%); LFDS = 62,30 g (65,71%); LFDR = 49,20 g (53,19%); kontrol = 21,10 g (18,99). Indeks massa ventrikel kiri (IMVK) kelompok LFDB = 42,90 g/M2 (69,46%); LFDS = 40,60 g/M2 (68%); LFDR = 32,30 g/M2 ~55,59%); kontrol = 11,60 g/m2 (17,73%). Hasil analisis menggunakan nilai delta (A) memperlihatkan bahwa LFIB, LFIS dan LFIR menyebabkan peningkatan DVKD, SIVD, TDPD, VAD, IS dan IMVK. Kendatipun hasil analisis multivariat menunjukkan perbedaan yang signifikan, namun uji beda terhadap DVKD menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang siginifikan antara ketiga kelompok latihan (p.05). Kelompok kontrol mengalami peningkatan sebesar 2,55% tetapi tidak signifikan bila dibandingkan dengan kelompok LFDB dan LFDR. Hasil analisis terhadap DVKD menunjukkan perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok latihan (p<.05). Nilai SIVD untuk semua kelompok latihan mengalami peningkatan, namun tidak ada perbedaan yang signifikan antara semua kelompok latihan (p.05). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan TDPD antara kelompok LFDB dengan LFDS sedangkan antara kontrol dengan semua kelompok latihan terdapat perbedaan yang signifikan (p <.05). Volume akhir diastol antara kontrol dengan semua kelompok latihan terdapat perbedaan yang signifikan (p<.05) tetapi antar kelompok latihan tidak terdapat perbedaan yang signifikan (p.05). Volume akhir sistol kelompok LFDB dengan LFDS; LFDS dengan LFDR; LFDR dengan konrol tidak terdapat perbebedaan yang signifikan (p>.05). Perbedaan hanya terjadi masing masing antara kelompok LFDB dengan LFDR; LFIS dengan kontrol; LFDR dengan LFDB (p<.05). Hasil analisis multivariat menunjukkan perbedaan yang signifikan (p<.05), tetapi uji beda, nyata terkecil menunjukkan bahwa perbedaan hanya terjadi masing masing antara LFDB dengan LFDR; dan kontrol dengan semua kelompok latihan (p<.05). Kendatipun ventrikel kiri tidak mengalami hipertrofi berdasarkan kriteria hipertrofi, namun apabila dikonsultasikan dengan pola hipertrofi, maka terlihat bahwa semua kelompok berada pada kategori hipertrofi eksentrik karena nilai ketebalan dinding relabf (KDR) nya kurang dari 0,45, atau hipertrofi septal yang proporsional karena indeks diameter ventrikel kiri (IDVK) nya kurang dari 3,1 cm/m2. Penelitian ini menyimpulkan bahwa paparan LFDB, LFDS, LFDR yang dilakukan dengan cara naik turun bangku (NTB) selama 12 minggu menyebabkan: (1) peningkatan morfofungsi ventrikel kiri, yang direfleksikan melalui TDPD, DVKD, SIVD, VAD dan IS. (2) perbedaan respons adaptasi morfofungsi ventrikel kid atas dasar variabel TDPD, SIVD, DVKD, VAD, dan IS. Latihan fisik aerobik dosis berat cenderung lebih efektif dalam meningkatkan morfofungsi ventrikel kiri. Selanjutnya mekanisme respon adaptasi morfofungsi ventrikel kiri dapat dijelaskan melalui peningkatan TDPD, DVKD, SIVID, VAD dan IS.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 10/04 Man p
Uncontrolled Keywords: Exercise, intensity, left ventricular function, left ventricular morphology, echocardlography
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA773-788 Personal health and hygiene
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
HENDRIK SOLEMAN MANDAGI, 099612324 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMartin Setiabudi, Prof., dr., Ph.DUNSPECIFIED
Thesis advisorDjoko Soemantri, Prof. Dr., dr., Sp.JP (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 04 Oct 2016 02:30
Last Modified: 11 Jul 2017 15:19
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31904
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item