MEKANISME PERUBAHAN PERILAKU HIGIENE GIGI DAN MULUT PERORANGAN AKIBAT PEMBERIAN REINFORCEMENT PADA SISWA SEKOLAH DASAR

MARYONO, 0999913627 D (2007) MEKANISME PERUBAHAN PERILAKU HIGIENE GIGI DAN MULUT PERORANGAN AKIBAT PEMBERIAN REINFORCEMENT PADA SISWA SEKOLAH DASAR. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-maryono-5206-disk12-k.pdf

Download (475kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-maryono-5206-disk12-4.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Perilaku sehat bagi siswa Sekolah Dasar merupakan modal menuju kearah hidup sehat perlu terus dibina. Belum optimalnya kesehatan termasuk kesehatan gigi dan mulut siswa SD disebabkan oleh karena perilakunya belum menunjukkan perilaku sehat. Sampai saat ini belum ditemukan ketuntasan kajian tentang perilaku sehat siswa SD, dikaji dari mekanisme perubahannya akibat diberikan penguatan (reinforcement). Perilaku sebagai bentuk respons individu yang disengaja, dapat mengalami perubahan yang disebabkan oleh berbagai faktor. Salah satu faktor penyebab perubahan perilaku adalah karena pemberian penguatan. Perilaku dapat berbentuk tertutup (covert behavior) sebagai bentuk respons psikis, dapat pula berbentuk terbuka (overt behavior) sebagai respons fisik. Perilaku tertutup terdiri dari kognitif sebagai produk intelegensi, penalaran; afektif sebagai cerminan perasaan, emosi; dan psikomotorik yang diidentikkan dengan konatif yakni kecenderungan atau kesiapan untuk melakukan sesuatu. Upaya peningkatan derajat kesehatan menjadi tanggung jawab individu, masyarakat dan pemerintah. Gangguan kesehatan gigi dan mulut siswa SD masih memprihatinkan.Pada tahun 1999 triwulan III di Kabupaten Jember ditemukan 759 kasus pada kareis gigi anak; DMF-t: 3.6. Survey Nasional tahun 1998 menemukan prevalensi karies pada anak usia 12 tahun = 81.21 %. Salah satu faktor penyebab gangguan kesehatan gigi dan mulut adalah karena kekurang tepatan atau kesalahan dalam perilaku. Pembenahan perilaku tidak sehat sebaiknya melalui pendidikan perilaku sehat yang benar secara konseptual. Perilaku terbuka yang benar seharusnya berawal dari perilaku tertutup yang benar. Perilaku tertutup yang benar secara konseptual terjadi secara urut. Mekanisme terjadinya diawali dari perilaku kognitif menuju ke perilaku afektif kemudian berlanjut ke perilaku psikomotorik berakhir dengan tindakan sebagai perilaku terbuka. Mekanisme perubahan perilaku tertutup sampai dengan perilaku terbuka akibat pemberian reinforcement perlu diungkap. Penelitian ini bertujuan mengungkap mekanisme perubahan perilaku higiene perorangan gigi dan mulut siswa kelas V SD yang berusia 10 -12 tahun di Kabupaten Jember, akibat diberikan penguatan (reinforcement). Rancangan yang digunakan adalah eksperimen semu, dengan pengelompokan sampel secara terpisah. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD berusia 10 – 12 tahun. Sampel sejumlah 134 siswa tersebar di tiga wilayah: pusat kota, kota pinggiran dan desa. Dua kelompok sampel sebagai kelompok eksperimen, dua kelompok lainnya sebagai kelompok kontrol. Sampel diperoleh dengan cluster random sampling berdasar klaster pusat kota, pinggir kota dan desa. Variabel bebas adalah reinforcement, serta perilaku tertutup terdiri dari kognitif, afektif dan psikomotorik; variabel terikat adalah perilaku terbuka. Sebelum diberikan penguatan variabel bebas adalah kognitif, variabel terikat adalah perilaku afektif dan pskomotorik. Tes tertulis dan daftar observasi perilaku terbuka digunakan sebagai alat pengumpulan data. Analisis statistik menggunakan adalah statistik diskriptif non parametrik (tes homogenitas, t.test, z score) dan statistik parametrik (analisis faktor dan analisis jalur). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mekanisme perubahan perilaku tertutup akibat pemberian penguatan telah terjadi secara urut (sekuensial) dari perilaku kognitif menuju ke perilaku afektif, dan perilaku afektif selanjutnya ke perilaku psikomotorik (KO--->A F--->PS). Mekanisme perubahan perilaku tertutup ke perilaku terbuka hanya terjadi dari perilaku kognitif langsung menuju ke perilaku terbuka, tanpa melalui afektif dan psikomotorik (KO--->PT). Mekanisme perubahan perilaku tertutup kognitif merupakan disposisi perubahan perilaku tertutup afektif (KO--->PT). Mekanisme perubahan perilaku tertutup afektif, maupun perilaku tertutup psikomotorik belum merupakan disposisi perubahan perilaku terbuka (PT). Kesimpulan yang diperoleh, mekanisme perubahan perilaku akibat pemberian reinforcement terjadi dari perilaku tertutup kognitif menuju ke perubahan perilaku tertutup afektif. Dari perilaku tertutup afektif menuju ke perubahan perilaku tertutup psikomotorik. Dari perilaku tertutup kognitif langsung menuju ke perubahan perilaku terbuka. Mekanisme perubahan perilaku tertutup berlangsung sesuai dengan teori BS Bloom dari perilaku kognitif (KO) menuju ke perilaku afektif (AF) berakhir pada perilaku psikomotorik (PS) (KO--->AF--->PS). Mekanisme perubahan perilaku dari perilaku tertutup menuju ke perilaku terbuka belum sekuensial, karena belum melewati perilaku tertutup afektif maupun perilaku tertutup psikomotorik. Belum terlewatinya perilaku tertutup afektif dan psikomotorik menuju perubahan perilaku terbuka karena adanya beberapa kelemahan. Salah satu bentuk kelemahan adalah dalam strategi pembelajaran sebagai upaya perubahan perilaku siswa belum optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan optimalisasi dalam penerapan strategi pembelajaran oleh para pengajar. Dalam skala yang lebih luas tidak menutup kemungkinan munculnya kelemahan disebabkan karena adanya dampak dari kebiasaan pembelajaran yang banyak dilakukan oleh guru yang lebih banyak memberikan porsi pada pengembangan kemampuan kognitif sebagai indikator keberhasilan dalam pendidikan. Dari hal itu maka porsi pengembangan kemampuan afektif dan kemampuan psikomotrik menjadi berkurang. Untuk mengatasi kelemahan tersebut diperlukan pembenahan dalam strategi pembelajaran dan kebijakan pendidikan dengan cara menyeimbangkan pencapaian tujuan pembelajaran. Pembenahan kebijakan pendidikan dengan cara menempatkan pelajaran untuk pengembangan afektif (rasa), psikomotorik (karsa) dan keterampilan (karya) di sekolah, sebagai mata pelajaran yang sama pentingnya dengan mata pelajaran untuk pengembangn kognitif (cipta), yang harus diajarkan oleh para pengajar.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 12/04 Mar m
Uncontrolled Keywords: The behavioral change mechanism, elementary student behavior, reinforcement, oral hygiene
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
MARYONO, 0999913627 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHJ. Rika Subarniati Triyoga, Prof. Dr., dr., SKMUNSPECIFIED
Thesis advisorWidodo J. Pudjirahardjo, dr., MS., MPH., DR., PHUNSPECIFIED
Thesis advisorSimanhadi Widyaprakoso, Prof. DrUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 30 Sep 2016 01:16
Last Modified: 11 Jul 2017 15:19
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31920
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item