MODEL OPTIMAL MANAJEMEN KLINIK DALAMRANGKA MENURUNKAN KEMATIAN IBUDI RUMAH SAKIT TIPE C PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR: Penelitian riset operasional dengan pendekatan matmatis program intejer.

SARDJANA, 099813110 (2003) MODEL OPTIMAL MANAJEMEN KLINIK DALAMRANGKA MENURUNKAN KEMATIAN IBUDI RUMAH SAKIT TIPE C PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR: Penelitian riset operasional dengan pendekatan matmatis program intejer. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text
gdlhub-gdl-s3-2007-sardjana-5278-disk17-k.pdf

Download (349kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-sardjana-5278-disk17-4.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (LAMPIRAN)
gdlhub-gdl-s3-2007-sardjana-5278-disk17-4lam.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin masih menjadi masalah utama di negara berkembang. Di negara miskin sekitar 25-50% kematian wanita usia subur terjadi selama kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama kematian wanita muda pada masa puncak produktivitasnya (Depkes RI, 1996). Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (1994) Angka Kematian Ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Perinatal adalah 40 per 1000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan negara-negara lain, maka Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah 15 kali Angka Kematian Ibu di Malaysia, 10 kali lebih tinggi dari Thailand atau 5 kali lebih tinggi dari Filipina. Angka Kematian Ibu di Indonesia bervariasi dari yang paling rendah, yaitu 130 per 100.000 kelahiran hidup di Yogyakarta, 490 per 100.000 kelahiran hidup di Jawa Barat sampai yang paling tinggi yaitu 1.340 per 100.000 kelahiran hidup di Nusa Tenggara Barat. Variasi ini antara lain disebabkan oleh perbedaan norma, nilai, lingkungan dan kepercayaan masyarakat, di samping infra struktur yang ada. Suatu hal yang penting lainnya adalah perbedaan kualitas pelayanan kesehatan pada setiap tingkat pelayanan. Angka kematian ibu di Jawa Timur tahun 2000 sebesar 356 dengan penyebab kematian terbesar adalah perdarahan (36,23%), preeklamsialeklamsia (23,88%), infeksi (5,56%) dan lain-lain (34,83%). Walaupun pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan mengalami peningkatan dari 78,28% (1999) menjadi 79,73% (2000) demikian pula untuk pendampingan juga meningkat dari 9,97% (1999) menjadi 10,36% (2000). Pencapaian penurunan AKI relatif Iambat, yaitu selama periode 6 tahun (1986 – 1992) baru turun 6,4% dari 425 per 100.000 kh. Dan turun menjadi 390 per 100.000 kh pada periode 1989 – 1994 berdasarkan SDKI (Survei Demogafi Kesehatan Indonesia) tahun 1994. Ini berarti target penurunan separoh pada tahun 2000 (225 per 100.000 kh) kemungkinan besar tidak akan tercapai (Bappenas dan Unicef, 1994; Balitbangkes, 1992). Untuk meningkatkan mutu pelayanan medis di rumah sakit diperlukan implementasi manajemen klinik. Manajemen klinik didefinisikan sebagai suatu instrumen dari suatu proses pelayanan kepada pasien, yang merupakan instrumen dari suatu proses pelayanan kepada pasien, yang merupakan pengukuran obyektif pada tingkat input, proses dan output dari suatu pelayanan kepada pasien secara kuantitatif. Penelitian ini mempermasalahkan bagaimana mengembangkan model optimal Manajemen Klinik (MK) dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C di Propinsi Jawa Timur? Dengan tiga rumusan masalah khusus yakni Seberapa besar pengaruh variabel ethos kerja dari model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah? Seberapa besar pengaruh variabel fasilitas darah dari model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah? Seberapa besar pengaruh variabel fasilitas komunikasi dari model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah? Penelitian ini bertujuan mengembangkan model optimal Manajemen Klinik (MK) dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah di Propinsi Jawa Timur.Dengan tujuan spesifik - Menentukan besarnya pengaruh variabel ethos kerja dari model manajemen klinik serta mengoptimalkan model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah. - Menentukan besarnya pengaruh variabel fasilitas darah dari model manajemen klinik serta mengoptimalkan model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah. - Menentukan besarnya pengaruh variabel fasilitas komunikasi dari model manajemen klinik serta mengoptimalkan model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian model dengan pendekatan Operational Research System Analysis (ORSA). Penelitian dilakukan di Rumah Sakit tipe C Pemerintah di Propinsi Jawa Timur. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah semua Rumah Sakit tipe C Pemerintah di Propinsi Jawa Timur. Dalam penelitian ini yang merupakan kelompok variabel umum adalah input, proses dan output. Hasil penelitian ini menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut, Chi-Square = 48.89 P = Value = 0.47743 RMSEA = 0.000 Gambar 5.4 Model Hubungan (Jalur) Dan Nilai Efek Langsung Variabel Ethos Kerja, Fasilitas Darah Dan Fasilitas Komunikasi Terhadap Kematian Ibu Temuan baru model optimal manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di rumah sakit tipe c propinsi Jawa Timur adalah fit (P Value: 0.47743) dan kontribusi dari total model adalah 45.36% atau secara riil dapat menurunkan sampai dengan 7 kematian dari 12 kematian ibu di setiap kabupaten per 100. 000 kelahiran hidup. Model ini masih dapat ditingkatkan menjadi 57.73%dengan memaksimalkan sub — sub variabel yang ada. Kontribusi variabel ethos kerja pada model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah adalah 45.46 %, yang berarti bahwa sumbangan variabel ini masih dapat ditingkatkan sampai 57.99%. Kontribusi variabel fasilitas darah pada model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah adalah 27.22 %, yang berarti bahwa sumbangan variabel ini masih dapat ditingkatkan sampai 34.73% Kontribusi variabel fasilitas komunikasi pada model manajemen klinik dalam rangka menurunkan kematian ibu di Rumah Sakit Tipe C Pemerintah adalah 26.95 %, yang berarti bahwa sumbangan variabel ini masih dapat ditingkatkan sampai 34.38%.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 17./04 Sar m
Uncontrolled Keywords: Optimum model, clinical management, working ethos, blood facilities, communication facilities, maternal mortality.
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA960-1000.5 Medical centers. Hospitals. Dispensaries. Clinics
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
SARDJANA, 099813110UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMuhammad Amin, Prof. Dr., dr., Sp.P(K)UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 20 Sep 2016 03:34
Last Modified: 12 Jul 2017 02:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31953
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item