KAJIAN MOLEKUL ADESI (ICAM-1, VCAM-1 DAN SELEKTIN-L)PADA KEJADIAN ARTRITIS REUMATOID FASE INISIASI, AKTIF DAN KRONIK : Penelitian Eksperimental Laboratoris Pada Tikus Putih Rattus norvegicus

ERYATI DARWIN, 099913620 D (2004) KAJIAN MOLEKUL ADESI (ICAM-1, VCAM-1 DAN SELEKTIN-L)PADA KEJADIAN ARTRITIS REUMATOID FASE INISIASI, AKTIF DAN KRONIK : Penelitian Eksperimental Laboratoris Pada Tikus Putih Rattus norvegicus. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s3-2007-darwinerya-5254-disk18-k.pdf

Download (568kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-darwinerya-5254-disk18-5.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Artritis reumatoid (AR) merupakan penyakit autoimun sistemik dengan etiologi yang belum diketahui sampai saat ini. AR bersifat progresif sehingga menyebabkan destruksi sendi oleh adanya kerusakan matriks. Artritis reumatoid pada manusia dan hewan coba sebagai model artritis reumatoid ditandai oleh adanya reaksi inflamasi yang melibatkan cairan sinovial, membran sinovial, jaringan rawan sendi dan periartikuler. Secara histologis reaksi ini ditandai oleh adanya akumulasi masif dari leukosit PMN (polimorfonuklear) dalam cairan sendi dan pada permukaan rawan sendi, hiperplasia dan neoangiogenesis dari lapisan lining sinovial dan adanya infiltrasi oleh T-limfosit, makrofag, dan sel plasma. Sitokin yang diproduksi oleh sel-sel ini pada tempat inflamasi berperanan penting pada patogenesis sinovitis oleh suatu mekanisme termasuk peningkatan molekul adesi. Molekul adesi berperanan penting pada proses inflamasi oleh mediating leucocyte-endotelial cell adhesion, migrasi leukosit, dan interaksi sel T dengan antigen presenting cell (APC). Sel imun dan sel inflamasi ini diyakini memberikan kontribusi yang besar terhadap mulainya dan menetapnya respon imun dan respon inflamasi dalam sendi, yang menyebabkan erosi rawan sendi dan kerusakan sendi. Penelitian ini mencoba mengkaji molekul adesi (ICAM-1, VCAM-1, dan selectin-L), sitokin pro-inflamasi (TNF-a dan IL-1), dan sitokin anti inflamasi (IL-10) pada kejadian artritis reumatoid. Penelitian ini dilakukan pada collagen type 11-induced arthritis (CIA). Hewan coba yang dipakai pada penelitian ini adalah tikus putih Rattus norvegicus strain Wistar. Tikus diimunisasi dengan kolagen-II yang berasal dari bovin dalam Complete Freunds adjuvant diikuti oleh booster 1 minggu kemudian. Dalam penelitian ini tikus dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok pertama di preparasi 1 minggu setelah imunisasi, kelompok kedua di preparasi 2 minggu setelah booster, kelompok ketiga dipreparasi 5 minggu setelah booster, sedangkan kelompok keempat merupakan kelompok kontrol yang di preparasi 1 minggu setelah injeksi dengan minyak. Kelompok ini disebut sebagai fase inisiasi, fase aktif, fase kronik, dan kelompok kontrol. Sampel diambil dari cakar tungkai belakang hewan coba untuk sediaan parafin. Pewarnaan haematoksilin eosin dipergunakan pada preparat parafin sebagai konfirmasi gambaran histopatologis dari fase-fase artritis reumatoid. Pewarnaan imunohistokimia indirek dipergunakan untuk melihat ekspresi molekul adesi (ICAM-1, VCAM-1, dan selektin-L), sitokin pro-inflamasi (TNF- dan IL-1), dan sitokin anti-inflamasi (IL-10). Secara histologis, jaringan sendi cakar belakang dari hewan coba memperlihatkan gambaran yang sesuai dengan fase inisiasi, fase aktif dan fase kronik dari artritis reumatoid. Pada tes laboratorium untuk faktor reumatoid (FR), memperlihatkan basil seronegatif pada semua hewan coba. Seronegatif faktor reumatoid pada CIA berhubungan dengan genetik. Dengan menggunakan tes Manova, Anova dan LSD terlihat bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara molekul adesi ICAM-1, VICAM-1, dan selektin-L yang diekspresikan pada jaringan sinovial kelompot artritis reumatoid bila dibandingkan dengan ekspresinya pada jaringan sinovial kelompok kontrol. Tetapi ekspresi molekul adesi pada jaringan sinovial dari kelompok artritis reumatoid terlihat lebih tinggi pada fase aktif daripada fase inisiasi dan fase kronik, dengan perbedaan yang signifikan secara statistik (p<0,05). Ekspresi sel yang memproduksi sitokin pro-inflamasi (TNF- dan IL-1) memperlihatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok artritis reumatoid dan kelompok kontrol (p<0,05). Tetapi ekspresi sel yang memproduksi TNF- terlihat lebih tinggi pada fase aktif dan fase kronik artritis reumatoid, dimana ekspresi dari sel yang memproduksi IL-1 terlihat lebih tinggi pada fase aktif. Interleukin-10 (IL-10) merupakan sitokin ant-inflamasi. Ekspresi dari sel yang memproduksi IL-10 terlihat berbeda secara bermakna pada jaringan sinovial kelompok artrritis reumatoid bila dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ekpresi yang paling tinggi adalah pada fase kronik artritis reumatoid. Dari penelitian pada berbagai fase artritis reumatoid ini disimpulkan bahwa : Ekspresi dari molekul adesi ICAM-1, VICAM-1 dan selektin-L meningkat pada semua fase artritis reumatoid bila dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan ekspresi yang paling tinggi adalah pada fase aktif Ekspresi sel yang memproduksi sitokin pro-inflamasi TNF- meningkat pada semua fase dari artritis reumatoid. Peningkatan yang paling tinggi adalah pada fase aktif dan menetap pada fase kronik. Sedangkan ekspresi sel yang memproduksi IL-1 yang paling tinggi adalah pada fase aktif Ekspresi sel penghasil sitokin anti-inflamasi IL-10 meningkat pada semua fase artritis reumatoid bila dibandingkan dengan kelompok kontrol, dan peningkatan yang paling tinggi terlihat pada fase kronik. Berdasarkan basil penelitian ini diduga bahwa peningkatan molekul adesi (ICAM-1 VICAM-I dan selektin-L) dan sitokin pro-inflamasi (TNF- dan IL-1) mengindikasikan perannya dalam menimbulkan inflamasi aktif dalam sendi, sedangkan peningkatan sitokin pro-inflamasi (TNF- ) dan sitokin anti-inflamasi (IL-10) berperanan pada inflamasi kronik.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 18/05
Uncontrolled Keywords: Arthritis Rheumatoid (RA), CIA, Adhesion molecules.
Subjects: Q Science > QM Human anatomy
R Medicine > R Medicine (General) > R735-854 Medical education. Medical schools. Research
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
ERYATI DARWIN, 099913620 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorAri Gunawan, Prof., H. dr., MS., Ph.DUNSPECIFIED
Thesis advisorJulianti Hood A, Prof., Dr., Hj., dr., MS., SpPA.FIACUNSPECIFIED
Thesis advisorSoetjipto, Prof., dr., MS,PhDUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 21 Oct 2016 22:00
Last Modified: 13 Jun 2017 21:54
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/31964
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item