ANALISIS BIO PSIKO SOSIAL STATUS GIZI REMAJA AWAL

SRI ADININGSIH, 0995112053 D (2002) ANALISIS BIO PSIKO SOSIAL STATUS GIZI REMAJA AWAL. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
34.pdf

Download (182kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s1-2009-adiningsih-9450-disk27-8.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Remaja merupakan masa transisi dari masa anak menuju masa dewasa. Dari Kategori usia remaja mulai usia 10 tahun sampai 21 tahun (Monk's , 1992), maka usia remaja awal atau pubertas yakni usia 12-15 tahun adalah masa yang memerlukan perhatian. Pada masa ini pertumbuhan fisik berlangsung cepat menjadi ukuran dewasa. Akan tetapi perkembangan psikologis berlangsung lambat. Terdapat pengaruh lingkungan social dan keluarga semasa pertumbuhan ini. Stataus gizi dipengaruhi oleh faktor dalam yakni genetik dan faktor lingkungan seperti konsumsi makan. Untuk pertumbuhan yang cepat diperlukan energi dan protein serta mineral. Pengaruh pola makanan Barat yang tinggi kalori dan rendah serat serta peningkatan tehnologi merubah gaya hidup yag tanpa membutuhkan banyak aktivitas yang mungkin keduanya menjadi penyebab masalah gizi lebih. Dilain pihak globalisasi memperkenalkan mode dan gaya berpakaian untuk tubuh yang langsing. Besaran masalah gizi pada remaja awal belum pernah ada laporan. Menurut Story (1995) faktor bio-psiko-sosial mempengaruhi status gizi remaja. Terdapat satu penelitian gizi pada usia remaja akhir setingkat SMU oleh Krisdinamurtirin 1998, tetapi tidak memakai konsep bio-psiko-sosial. Untuk ini perlu dilakukan penelitian pada remaja awal di SLTP-SLTP favorit di pusat kota Surabaya yang mewakili bermacam strata sosio-ekonomi dan multi etnik. Hal yang perlu diteliti adalah 1. Bagaimana profil status gizi remaja awal ? 2. Bagairnana faktor pengetahuan biologis, psikologis, sosial mempengaruhi perilaku makan remaja awal 3. Bagairnana faktor pengetahuan, biologis, psikologis, sosial mempengaruhi aktivitas remaja awal ? 4.Bagaimana mekanisme faktor perilaku makan dan aktivitas mempengaruhi status gizi rernaja awal ? Rancang penelitian adalah studi prospectif selama 5 bulan, dengan memakai model dari Story 1994, tentang factor perilaku makan yang mempengaruhi status gizi remaja sebagai dasar pemikiran. Berbeda dengan konsep penelitian Story, penelitian ini dirancang untuk diteliti alur mekanisme gaya hidup terhadap status gizi remaja awal. Gaya hidup meliputi factor perilaku makan dan aktivitas remaja sehari-hari dan kedua factor tersebut mempengaruhi status gizi melalui keseimbangan energi. Hipotesis penelitian pertama adalah terdapat pengaruh pengetahuan-bio-psiko-sosial terhadap perilaku makan. Hipotesis kedua terdapat pengaruh factor pengetahuan bio-psiko-sosial terhadap aktivitas. Hipotesis ketiga: perilaku makan dan aktivitas mempengaruhi status gizi melalui keseimbangan energi. Sample adalah remaja SLTP berusia 12-14 tahun yang mewakili daerah pusat kota Surabaya yang berasal dari populasi dengan bermacam status social ekonomi. Sample dipilih secara rabdom dalam tiga tahap. Tahap pertama dipilih tiga sekolah favorit, tahap kedua memilih kelas yang mewakili semua etnik dan agama. Tahap ketiga dipilih sampel dalam jumlah sesuai temuan prevalensi gizi awal dan telah menyetujui inform concent untuk mengikuti seri data tanpa pemeriksaan darah. Besar sample diperhitungkan mewakili kategori status gizi berdasar body mass index for age. Total sample 353 orang terdiri 171 laki-laki dan 182 perempuan. Subsampel 324 orang untuk pengukuran antropometri awal dan 274 untuk pengukuran seri. Dari sub sample antropometri diambil untuk pengukuran konsumsi makan dengan metode 24 hour's dietary recall dan frekuensi makan (70%), pengukuran komposisi tubuh 46,7%, pengukuran aktivitas sehari-hari atau perhitungan pengeluaran enersi sehari 72,6%. Pengukuran antropomeri dari variabel pertumbuhan dilakukan peneliti setiap bulan, pengukuran dietetic food recall 24 hour's dan wawancara dengan bentuk kuesioner terbuka untuk faktor pengetahuan, psikolgis dan social oleh tim peneliti. Analisa data dilakukan setelah editing data ordinal dari 1041 variabel dengan metode confirmatory analysis factor (CFA) untuk melihat variable yang membentuk factor pengetahuan, biologis, psikologis dan social. Kemudian dilakukan analisis jalur untuk menggali macam factor yang mempengaruhi status gizi remaja awal. Model faktor yang mempengaruhi status gizi remaja ditemukan berbeda dengan model dari Story dan Alton, 1996. Ditemukan dua faktor utama yang berpengaruh pada status gizi remaja awal yaitu faktor perilaku makan dan aktivitas. Sedangkan pada konsep Story dan Alton, 1996 faktor utama yang berpengaruh pada status gizi remaja adalah faktor perilaku makan dengan faktor bio-psiko-sosial berpengaruh pada perilaku makan. Perbedaan yang lain adalah temuan faktor perilaku dipengaruhi hanya oleh faktor psikologis. Sedangkan faktor bio-psiko-sosial berpengaruh pada faktor aktivitas. Temuan model yang menarik disini bahwa mekanisme kedua faktor dari perilaku dan aktivitas terhadap status gizi adalah melalui keseimbangan energi negatif. Dalam analisis dikembangkan teori keseimbangan energi in=out, ternyata ditemukan pengaruh negatif dari total pengeluaran energi dan pengaruh positif dari asupan energi terhadap keseimbangan energi. Ditemukan bahwa rerata total pengeluaran energi dari kedua jenis kelamin lebih besar dari asupan energi (lihat tabel 5.49). Dengan demikian terjadi keseimbangan energi negatif pada kedua jenis kelamin. Faktor perilaku makan mempengaruhi asupan energi dan faktor aktivitas mempengaruhi total pengeluaran energi. Selanjutnya asupan dan total pengeluaran energi mempengaruhi keseimbangan energi dan memberikan dampak negatif pada status gizi. Hasil uji hipotesis pertama Pengaruh Faktor Pengetahuan, Biologis, Psikologis dan Sosial terhadap Perilaku makan ditolak. Ditemukan hanya faktor psikologis yang berpengaruh positif bermakna pada faktor perilaku makan remaja. Hasil Path analysis (LISRELL) Faktor Perilaku makan = + 0,18 Faktor Psikologis. Hal ini berbeda dengan konsep Story dan. Alton, 1996. Faktor yang lain seperti faktor pengetahuan, biologis dan sosial tidak berpengaruh pada faktor perilaku. Faktor psikologis dibuktikan dengan analisis faktor (CFA) terdiri dari variabel konflik psikis, harga diri dan citra diri. Ditemukan hanya sedikit responden yang merasa tubuh sudah ideal (10,8% perempuan dan 12,2% laki-laki). Ditemukan pula bahwa 22,9% perempuan dan 44,9% laki-laki puas dengan bentuk tubuhnya. Keinginan yang kuat untuk mencapai ukuran citra tubuh tinggi langsing mendorong responden melakukan upaya meningkatkan frekuensi olah raga atau menjalankan diet. Perilaku makan pada perempuan perlu diperhatikan. Sepertiga sampel perempuan biasa makan dengan frekuensi makan kurang dari 3 kali sehari. Terdapat seorang responden telah melakukan diet sejak sekolah SD kelas VI agar mempunyai tubuh langsing. Hasil uji hipotesa 2 tentang terdapat pengaruh faktor pengetahuan, biologis, psikologis sosial terhadap aktivitas diterima. Dari hasil Path analisis (LISREL) ditemukan faktor psikologis dan sosial berpengaruh positif bermakna terhadap aktivitas. Faktor pengetahuan dan faktor biologis berpengaruh negatif bermakna terhadap faktor aktivitas. Dengan demikian seorang yang mempunyai aktivitas rendah adalah orang pengetahuan tinggi (mungkin karena hobi membaca akibat tidak adanya kurikulum gizi), sakit atau mempunyai ukuran pertumbuhan tinggi badan yang cukup. Seorang sakit mempunyai aktivitas yang rendah atau minimal. Ditemukan pula pengaruh positif bermakna dari faktor psikologis (3 =0,24) dan faktor sosial ((3 =0,09) terhadap faktor aktivitas. Faktor harga diri dan citra tubuh yang positif, dengan tidak adanya konflik psikis akan menimbulkan percaya diri seseorang pada penampilannya. Rasa kepercayaan diri yang tinggi akan mendorong seseorang berani tampil dan lebih aktif baik dalam hal olah raga, mengikuti kegiatan ekstra kurikuler atau rekreasi. Apabila belum mencapai ukuran pertumbuhan yang diidamkan maka pertama kali upaya yang dilakukan adalah meningkatkan frekuensi olah raga. Dari data ditemukan juga bahwa untuk mencapai ideal harus melakukan latihan angkat barbel. Upaya ini dilakukan oleh laki-laki untuk mencapai keinginan bentuk tubuh tinggi kekar. Uang saku yang cukup dapat dipakai untuk melakukan lebih banyak aktivitas. Olah raga profesional dalam klub dan nonton lebih banyak dilakukan responden yang mempunyai uang saku yang cukup. Terdapat perbedaan bermakna antara jenis tren mode pada kedua jenis kelamin ini.Tren mode mendorong remaja untuk melakukan aktivitas olahraga agar tubuh bisa sesuai dengan baju modis. Pada laki-laki diperlukan olah raga untuk membentuk otot tubuh bagian atas dan lengan atas lebih besar sedangkan perempuan melakukan olah raga untuk menjaga tubuh tetap ramping. Hasil analisis jalur dari LISREL ditemukan alur kejadian status gizi remaja secara bermakna sebagai berikut : 1. Status gizi dipengaruhi keseimbangan energi negatif. 2. Keseimbangan energi dipengaruhi oleh variabel asupan dan total pengeluaran energi Variabel total pengeluaran energi berpengaruh negatif dan variabel variabel asupan energi berpengaruh positif terhadap keseimbangan energi. 3. Faktor perilaku makan dan aktivitas tidak secara langsung mempengaruhi status gizi 4.Faktor perilaku makan berpengaruh positif pada asupan energi dan faktor aktivitas berpengaruh positif pada total pengeluaran energi 5. Faktor psikologis adalah satu-satunya faktor yang berpengaruh pada perilaku makan Ian bersifat pengaruh positif. 6. Faktor pengetahuan, biologis, psikologis, sosial saling bekerja mempengaruhi faktor aktivitas. Faktor pengetahuan dan biologis berpengaruh negatif terhadap faktor aktivitas. Faktor psikologis dan sosial berpengaruh positif terhadap faktor aktivitas. Dengan demikian Faktor psikologis adalah satu-satunya faktor yang berpengaruh langsung pada status gizi remaja awal melalui faktor aktivitas dan faktor perilaku makan. Dengan demikian faktor psikologis dapat untuk peramalan adanya masalah gizi remaja awal.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 27/08 Sri a
Uncontrolled Keywords: early adolescent, nutritional status , bio-psycho-social model
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA773-788 Personal health and hygiene
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
SRI ADININGSIH, 0995112053 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Kardjati, Prof., Dr., dr., MscUNSPECIFIED
Thesis advisorRahayu Haditono (alm), ProfUNSPECIFIED
Thesis advisorKuntoro, Prof., H., dr., MPH., Dr.PHUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 17 Oct 2016 06:57
Last Modified: 14 Jun 2017 18:44
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32021
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item