PERAN SENYAWA OKSIGEN REAKTIF DALAM MEKANISME KERUSAKAN INTEGRITAS MEMBRAN SPERMATOZOA KERBAU LUMPUR HASIL SENTRIFUGASI GRADIEN DENSITAS PERCOLL : PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS

DASRUL, 099913649 D (2004) PERAN SENYAWA OKSIGEN REAKTIF DALAM MEKANISME KERUSAKAN INTEGRITAS MEMBRAN SPERMATOZOA KERBAU LUMPUR HASIL SENTRIFUGASI GRADIEN DENSITAS PERCOLL : PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIS. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
16.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-dasrul-5229-disk35-5.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Sentrifugasi gradien densitas percoll merupakan salah satu metode pemisahan spermatozoa yang dilakukan dengan cara pemutaran spermatozoa dalam medium percoll dengan berbagai tingkat densitas pada kecepatan dan waktu tertentu. Selain dapat memisahkan populasi spermatozoa X dan spermatozoa Y, sentrifugasi gradien densitas percoll, juga dapat menginduksi pembentukan ROS oleh spermatozoa. Dalam konsentrasi normal ROS berperan sebagai mediator panting terhadap fungsi spermatozoa termasuk hyperaktivasi, kapasitasi dan reaksi akrosom spermatozoa, namun dalam konsentrasi yang berlebihan dapat menyebabkan peroksidasi lipid dan kerusakan integritas membran spermatozoa. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh pemisahan spermatozoa dengan sentrifugasi gradien densitas percoll terhadap akumulasi produksi ROS dan perannya terhadap mekanisme kerusakan integritas membran spermatozoa kerbau lumpur. Sampel penelitian ini adalah semen segar kerbau lumpur yang memiliki kualitas baik (motilitas diatas 70 %; konsentrasi diatas 600 juta /ml, abnormalitas kurang dari 20 % dan persentase hidup Iebih dari 80 %), yang dibagi dalam tiga kelompok perlakuan yaitu; 1) kelompok spermatozoa tanpa perlakuan sentrifugasi sebagai kontrol (K), 2) spermatozoa hasil pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit (PI) dan 3 ) spermatozoa hasil pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 10 menit (P2). Selanjutnya dilakukan pemeriksaan motilitas spermatozoa dengan metode yang biasa digunakan pada Balai Inseminasi Buatan (BIB), integritas membran plasma utuh dengan uji Hypoosmotic swelling test (HOS-test), ultrastruktur membran spermatozoa diamati dengan mikroskop elektron scanning, tingkat akumulasi ROS spermatozoa dilakukan dengan metode chemiluminicence, menggunakan luminol dan horse radish peroxidase sebagai probe, kadar MDA dengan metoda thiobarbituric acid (TBA) test dan kadar DHA membran dengan Gas Chromatografy/GC dengan menggunakan DHA standart. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisa varian satu arah untuk melihat perbedaan antar perlakuan, uji regresi dan analisis jalur untuk melihat pengaruh antar variable penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase motilitas spermatozoa kerbau lumpur setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll menurun secara sangat bermakna (p=0,000) pada kedua kelompok lama waktu sentrifugasi dibandingkan dengan kontrol. Rerata persentase motilitas spermatozoa kontrol dan setelah sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit dan 10 menit secara berturut-turut adalah 77,25 ± 1,85 %; 75,25 ± 2,12% dan 73,38 ± 2,45%. Hasil analisis statistik menggunakan uji LSD menunjukan bahwa persentase motilitas spermatozoa kontrol Iebih tinggi secara bermakna (p=0,049) dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit dan Iebih tinggi secara sangat bermakna (p=0,001) dibandingkan dengan setelah perlakuan perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 10 menit. Rerata persentase motilitas spermatozoa setelah perlakuan perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 5 menit Iebih tinggi secara tidak bermakna (p=0,096) dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 10 menit . Rerata persentase MPU spermatozoa setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll menurun secara sangat bermakna (p=0,000) dibandingkan dengan kontrol. Rerata persentase MPU spermatozoa kerbau lumpur kontrol dan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit dan 10 menit secara berturut-turut adalah 79,50 ± 3,21%; 53,25 ± 5,15% dan 47,50 ± 4,84%. Hasil analisis statistik menggunakan uji LSD menunjukan bahwa rerata persentase MPU spermatozoa kerbau lumpur kontrol Iebih tinggi secara sangat bermakna (p=0,000) dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 5 menit maupun dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 10 menit. Sedangkan rerata persentase MPU spermatozoa setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 5 menit Iebih tinggi secara bermakna (p=0,018) dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 10 menit. Rerata akumulasi produksi ROS spermatozoa setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll meningkat secara sangat bermakna (p= 0,000) pada kedua kelompok lama waktu sentrifugasi dibandingkan dengan kontrol. Rerata akumulasi produksi ROS spermatozoa kontrol dan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit dan 10 menit secara berturut-turut adalah 6,34 ± 1,75 CPM/108 spermatozoa; 14,41 ± 5,61 CPM/108 spermatozoa dan 18,98 ± 11,11 CPM/108 spermatozoa. Hasil analisis statistik menggunakan uji LSD menunjukan bahwa rerata skumulasi produksi ROS spermatozoa setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 10 menit Iebih tinggi secara sangat bermakna (p=0,002) dibandingkan dengan spermatozoa kontrol, akan tetapi Iebih tinggi secara tidak bermakna (p=0,221). dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 5 menit. Sedangkan rerata akumulasi produksi ROS spermatozoa setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 5 menit Iebih tinggi secara bermakna (p=0,037) dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll 5 menit Rerata kadar MDA spermatozoa setelah perlakuan pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas percoll meningkat secara sangat bermakna (p=0,014) dibandingkan dengan kontrol. Rerata kadar MDA spermatozoa kelompok kontrol dan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit dan 10 menit secara berturut-turut adalah 20,87 ± 10,32 nmol/108 spermatozoa; 32,93 ± 11,36 nmol/108 spermatozoa dan 37,29 ± 9,56 nmol/108 spermatozoa. Hasil analisis statistik menggunakan uji LSD menunjukan bahwa rerata kadar MDA spermatozoa setelah sentrifugasi gradien densitas percoll selama 10 menit lebih tinggi secara bermakna (p=0,014) dibandingkan dengan kontrol, akan tetapi lebih tinggi secara tidak bermakna (p=0,412) dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit. Sedangkan rerata kadar MDA spermatozoa setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit lebih tinggi secara bermakna (p=0,031) dibandingkan dengan spermatozoa kontrol. Rerata kadar DHA spermatozoa setelah perlakuan pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas percoll menurun secara sangat bermakna (p=0,000) dibandingkan dengan kontrol. Rerata kadar DHA spermatozoa kontrol dan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit dan 10 menit secara berturut-turut adalah 42,61 ± 6,76 pg/108 spermatozoa; 24,57 ± 7,09 pg/108 spermatozoa dan 19,26 ± 6,68 pg/1108 spermatozoa. Hasil analisis statistik menggunakan uji LSD menunjukan bahwa rerata kadar DHA membran spermatozoa kontrol lebih tinggi secara bermakna (p=0,018) dibandingkan dengan setelah perlakuan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit dan lebih tinggi secara sangat bermakna (p=0,000) dibandingkan dengan setelah sentrifugasi gradien densitas percoll selama 10 menit. Sedangkan kadar DHA membran spermatozoa setelah sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit lebih tinggi secara tidak bermakna (p=0,136) dibandingkan dengan kelompok sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit. Hasil analisis regresi menunjukan bahwa akumulasi produksi ROS berpengaruh secara positif terhadap kadar MDA (r=0,757, p&lt;0,01), sebaliknya berpengaruh negatif terhadap kadar DHA dan persentase MPU spermatozoa (r= -0,542; p&lt;0,01 dan r= -0,655; p&lt;0,01). Kadar MDA berpengaruh negatif dengan kadar DHA spermatozoa (r= -0,527; p&lt;0,01) dan persentase MPU (r= - 0, 671; p&lt;0,01). Kadar DHA berpengaruh positif dengan persentase MPU (r= 0,788; p&lt;0,01). Sedangkan hasil analisis jalur (path analysis) menunjukan bahwa akumulasi produksi ROS mempengaruhi kadar MDA secara sangat bermakna (P&lt;0,01) dengan koefisien jalur (0,67) dan mempengaruhi kadar DHA secara bermakna (p&lt;0,05) dengan koefisien jalur (-0,54). Kadar DHA mempengaruhi kadar MDA secara tidak bermakna (p&gt;0,05) dengan koefisien jalur yang sangat kecil (-0,17) dan mempngaruhi persentase MPU secara sangat bermakna (p&lt;0,01) dengan koefisien jalur (0,60). Kadar MDA mempengaruhi persentase MPU spermatozoa secara bermakna (p&lt;0,05) dengan koefisien jalur (-0,35). Peningkatan kadar MDA dan penurunan kadar DHA membran spermatozoa dipengaruhi oleh akumulasi ROS. Jadi bila akumulasi ROS meningkat maka kadar MDA meningkat, kadar DHA membran menurun dan akhimya persentase MPU menjadi menurun. Penelitian dapat disimpulkan bahwa pemisahan spermatozoa dengan sentrifugasi gradien densitas percoll dapat meningkatkan akumulasi ROS dan peroksidasi lipid, menurunkan kadar DHA membran, persentase integritas membran plasma utuh (MPU) dan motilitas spermatozoa kerbau lumpur. Tingkat akumulasi ROS, peroksidasi lipid, penurunan kadar DHA, persentase MPU dan motilitas spermatozoa setelah sentrifugasi gradien densitas percoll selama 5 menit Iebih rendah dibandingkan dengan sentrifugasi gradien densitas percoll selama 10 menit. Akumulasi ROS mempengaruhi persentase MPU spermatozoa secara tidak langsung terutama melalui peningkatan kadar MDA dan penurunan kadar DHA membran. Kadar MDA dan kadar DHA berpengaruh secara langsung terhadap penurunan persentase MPU spermatozoa kerbau Iumpur setelah perlakuan pemisahan dengan sentrifugasi gradien densitas percoll. </description

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 35/05 Das p
Uncontrolled Keywords: Sperm of swamp buffalo, percoll gradient density centrifugation, ROS, MDA, DHA membrane of sperm andintact plasma membrane
Subjects: S Agriculture > SF Animal culture > SF600-1100 Veterinary medicine > SF811-909 Veterinary medicine of special organs, regions, and systems
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
DASRUL, 099913649 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSoehartojo Hardjopranjoto, Prof., Dr., H., drh., MScUNSPECIFIED
Thesis advisorLaba Mahaputra, Prof., Dr., drh., MScUNSPECIFIED
Thesis advisorSudjarwo, Dr., Drs., M.SUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Fariddio Caesar
Date Deposited: 03 Oct 2016 08:48
Last Modified: 14 Jun 2017 21:24
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32053
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item