PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP KONSENTRASI INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI SERTA KESEJAHTERAAN RAKYAT DI JAWA TIMUR

BAMBANG HERU SANTOSA, 090014193D (2006) PENGARUH PERKEMBANGAN INDUSTRI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL TERHADAP KONSENTRASI INDUSTRI DAN PERKEMBANGAN EKONOMI SERTA KESEJAHTERAAN RAKYAT DI JAWA TIMUR. Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
santosabam.pdf

Download (481kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s3-2007-santosabam-3796-dise16-7.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Tujuan studi adalah menganalisis dan membuktikan delapan pengaruh hubungan kausalitas antar variabel berikut ini: pertama, variabel perkembangan industri manufaktur terhadap perkembangan ekonomi, yang diindikasikan oleh tingkat pertumbuhan ekonomi; kedua, perkembangan industri manufaktur terhadap konsentrasi industri; ketiga, perkembangan industri manufaktur terhadap kesejahteraan rakyat, terutama dilihat dari PDRB per kapita, Angka Harapan Hidup (AHH), Indeks Kemiskinan, dan Indeks Pendidikan; keempat, konsentrasi industri terhadap perkembangan ekonomi; kelima, perkembangan perdagangan internasional terhadap konsentrasi industri; keenam, perdagangan internasional terhadap perkembangan ekonomi; ketujuh, perkembangan perdagangan internasional terhadap tingkat kesejahteraan rakyat; dan terakhir, perkembangan ekonomi terhadap kesejahteraan rakyat. Untuk melakukan analisis hubungan kausalitas tersebut digunakan model persamaan struktural (Structural Equation Modelling – SEM). Selanjutnya, analisis tersebut diperkuat dengan analisis diskriminan, analisis perubahan struktural, dan analisis deskriptif. Menggunakan data industri besar dan sedang (IBS) dan data PDRB 37 kabupaten/kota di Jawa Timur, model hubungan kausalitas terbukti teruji dan konsisten. Walaupun data-set yang digunakan berbeda-beda; semua menunjukkan model lulus uji goodness-of-fit. Seluruh komponen uji seperti: Chi-square/DF, p-value, RMSEA, GFI, dan AGFI memenuhi kriteria apabila dibandingkan dengan ukuran normatifnya. Uji statistika membuktikan hal-hal sebagai berikut: pertama, perkembangan industri tidak terbukti berpengaruh signifikan terhadap perkembangan ekonomi; kedua, perkembangan industri terbukti berpengaruh negatif signifikan terhadap konsentrasi industri; ketiga, perkembangan industri tidak terbukti berpengaruh terhadap kesejahteraan rakyat; keempat, konsentrasi industri terbukti secara signifikan berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi; kelima, perdagangan internasional terbukti berpengaruh signifikan terhadap konsentrasi industri; keenam, perdagangan internasional terbukti berpengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi; ketujuh, perdagangan internasional berpengaruh negatif terhadap kesejahteraan rakyat; dan terakhir, perkembangan ekonomi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kesejahteraan rakyat. Analisis diskriminan membuktikan bahwa kabupaten/kota yang dikelompokan menjadi Daerah Budaya Mataraman, Daerah Budaya Arek, dan Daerah Budaya Madura terbukti sejalan dengan prediktor ekonomi dan industri dengan tingkat ketelitian 68,8 persen. Menurut indikator yang digunakan, sebaran industri mengelompok di Daerah Budaya Arek (DBA). Kesimpulan tersebut juga sejalan dengan pengelompokan daerah industri, serta sesuai dengan pengembangan wilayah yang disebut Pita Pembangunan (Dick, 1993) dan Extended Surabaya (Kuncoro, 2001). Dua alasan terjadinya konsentrasi tersebut adalah efisiensi (Arsyad, 1999) dan secara historis-kultural kawasan ini dipengaruhi Budaya Arek yang terbuka disertai etos kerja tinggi (Saleh, 2004). Demikian juga secara historis, alokasi investasi untuk daerah-daerah di Daerah Budaya Arek (Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, Malang, dan Pasuruan) paling besar sejak Orde Baru. Namun demikian, pengelompokkan 37 kabupaten/kota ke dalam wilayah industri dan non-industri – selain secara statistika mempunyai tingkat ketelitian yang lebih tinggi (86 persen) - Iebih tepat karena mempunyai implikasi kebijakan sektoral dan spasial bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Terjadinya Konsentrasi Industri di DBA merupakan suatu kewajaran, karena selain faktor geografis yang strategis juga infrastruktur yang relatif memadai. Namun demikian ternyata konsentrasi industri tersebut kurang menunjukkan superioritas efisiensi dibanding kinerja sektor industri di Daerah Budaya lainnya. Daerah Budaya Mataraman (DBM) yang industrinya lebih berbasis sumber daya lokal justru mempunyai efisiensi dan produktifitas lebih baik, dibanding di DBA yang industrinya berkandungan impor tinggi. Ketika PDRB per kapita (harga konstan 1993) meningkat, kontribusi penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian menurun. Fenomena yang sama terjadi di sektor primer lainnya, yaitu sektor pertambangan dan penggalian. Pada sektor industri pengolahan terjadi sebaliknya, yaitu ketika PDRB per kapita meningkat, kontribusi penyerapan tenaga kerja juga meningkat, walaupun peningkatannya menurun. Kedua arah perubahan tersebut sudah sesuai dengan teori Chenery. Namun demikian, tingkat pen ingkatan daya serap tenaga kerja pada sektor industri lebih kecil dibanding penurunan yang sama pada sektor pertanian dengan perbandingan koefisien adalah (0,305) dan (-0,539). Faktor inilah yang menyebabkan transformasi ekonomi kurang diikuti oleh transformasi sosial dalam bentuk penyerapan tenaga kerja.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKB KK Dis E 16/07 San p
Uncontrolled Keywords: Industry, manufacturing, concentration, cultural regions, structural, interdependency, territorial, integrated
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor
H Social Sciences > HF Commerce > HF1021-1027 Commercial geography. Economic geography
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT51-1595 Communities. Classes. Races > HT101-395 Urban groups. The city. Urban sociology > HT388 Regional economics. Space in economics
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K3840-4375 Regulation of industry, trade, and commerce. Occupational law > K3941-3974 Trade and commerce
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Ekonomi
Creators:
CreatorsNIM
BAMBANG HERU SANTOSA, 090014193DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSuroso Imam Zadjuli, Prof.Dr.H.,SEUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Yusuf Jailani
Date Deposited: 03 Oct 2016 01:40
Last Modified: 18 Jun 2017 19:33
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/32215
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item