Erven Hamida (2015) Faktor Risiko Kejadian Leptospirosis Pada Peternak Sapi Di Dataran Tinggi Kecamatan Ngrayun Kabupaten Ponorogo. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

	Text (COVER) 1. COVER.pdf Download (166kB)
	Text (PENGESAHAN) 2. PENGESAHAN.pdf Download (204kB)
	Text (KATA PENGANTAR) 3. KATA PENGANTAR.pdf Download (242kB)
	Text (SUMMARY) 4. SUMMARY.pdf Download (359kB)
	Text (ABSTRAK) 5. ABSTRACT.pdf Download (354kB)
	Text (DAFTAR ISI) 6. DAFTAR ISI.pdf Download (168kB)
	Text (BAB I) 7. BAB 1 PENDAHULUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) | Request a copy
	Text (BAB II) 8. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (349kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 9. BAB 3 KERANGKA KONSEP.pdf Restricted to Registered users only Download (158kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 10. BAB 4 METODE PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (298kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 11. BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) | Request a copy
	Text (BAB VI) 12. BAB 6 PEMBAHASAN.pdf Restricted to Registered users only Download (436kB) | Request a copy
	Text (BAB VII) 13. BAB 7 PENUTUP.pdf Restricted to Registered users only Download (55kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (381kB)
	Text (LAMPIRAN) 15. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (783kB) | Request a copy

Abstract

Leptospirosis adalah penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri leptospira dan ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan urin dan lingkungan yang terkontaminasi. Kasus telah muncul sejak tahun 2010 di Ponorogo dan wabah yang terjadi pada tahun 2011. Salah satu kasus adalah di Ngrayun. Ngrayun merupakan daerah dataran tinggi yang seharusnya memiliki risiko kecil kasus leptospirosis karena biasanya terjadi di dataran rendah. Sebagai soal fakta fenomena terjadi bahwa sebagian besar jumlah kasus yang terjadi di Ngrayun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian leptospirosis di Ngrayun pada 2013. Faktor risiko abalyzed yang, lingkungan fisik, lingkungan biologis, karakteristik petani, ternak karakteristik, kondisi kandang sapi dan petani perilaku. Penelitian ini merupakan penelitian penjelasan dengan metode observasional dengan desain case control. Subyek penelitian 10 kasus dan 30 kontrol recruted dengan kriteria inklusi. Diagnosis ternak leptospirosis didasarkan pada pemeriksaan darah dengan IgG ELISA. Data dianalisis di univariat, bivariat dan multivariat tes menggunakan regresi logistik. Hasil dengan uji multivariat penelitian ini ditemukan faktor risiko potensial kasus leptospirosis terhadap peternak sapi di Plateau Ngrayun, Ponorogo adalah ternak leptospirosis (p value = 0,016; OR = 24,15; CI 95% = 1,83-319, 50) dan perilaku menggunakan alas kaki di luar ruangan (nilai p = 0,016; OR = 33,90; CI 95% = 1,94-591,40). Kesimpulannya adalah ternak leptospirosis dan perilaku menggunakan alas kaki terhadap peternak letospirosis. Disarankan bahwa peternak untuk tetap sehat ternak mereka dengan vaksin leptospirosis setiap 6 bulan dan berlaku menggunakan alas kaki di luar ruangan terutama ketika mereka berada di chowshed tersebut. Dengan demikian, peternak bisa mencegah diri dari penularan leptospirosis melalui ternak mereka.

Actions (login required)

View Item