Pemilikan Tanah Absentee Yang Diperoleh Dari Pewarisan

Anis Sulistyorini (2015) Pemilikan Tanah Absentee Yang Diperoleh Dari Pewarisan. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (COVER)
1. COVER.pdf

Download (227kB)
[img] Text (LEMBAR PENGESAHAN)
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (161kB)
[img] Text (ABSTRAK)
3. ABSTRAK.pdf

Download (212kB)
[img] Text (KATA PENGANTAR)
4. KATA PENGANTAR.pdf

Download (213kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
5. DAFTAR ISI.pdf

Download (211kB)
[img] Text (BAB I)
6. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (270kB)
[img] Text (BAB II)
7. BAB II IMPLIKASI PENGUASAAN TANAH ABSENTE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (305kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
8. BAB III UPAYA HUKUM PEMEGANG HAK ATAS.pdf
Restricted to Registered users only

Download (319kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
9. BAB IV PENUTUP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (212kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR BACAAN)
10.DAFTAR BACAAN.pdf

Download (213kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Materi penelitian pemilikan tanah absentee yang diperoleh dari pewarisan, dengan membahas permasalahan implikasi penguasaan tanah absente yang dipoeroleh dari pewarisan dan upaya hukum apakah pemegang hak atas tanah absentee yang diperoleh dari pewarisan. Metode pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konsep, diperoleh suatu kesimpulan sebagai berikut: Implikasi penguasaan tanah absente yang dipoeroleh dari pewarisan jika satu tahum waktu yang diberikan untuk mengalihkan hak atas tanah tersebut belum juga dialihkan maka bidang tanah menjadi tanah negara. Tanah negara yang diperoleh dari tanah absentee merupakan salah satu program pembagian tanah melalui land reform dengan memberikan ganti kerugian. Bidang tanah absentee tersebut dikuasai oleh seseorang dan mengajukan permohonan pendaftaran sertipikat dan Kantor Pertanahan menerbitkan sertipikat hak atas tanah. Penguasaan tersebut adalah tidak berlandaskan hukum, karena memang belum pernah terjadi peralihan hak atas tanah absentee dan sertipikat yang digunakan sebagai bukti adalah cacat hukum karena pendaftar tidak beritikad baik dalam mendaftarkan tanah. Upaya hukum pemegang hak atas tanah absentee yang diperoleh dari pewarisan adalah mengajukan permohonan peninjauan kembali atas putusan Mahkamah Agung tersebut, karena jelas kepemilikannya sehingga jika upaya yang ditempuh untuk membatalkan sertipikat hak atas tanah, maka langkah tersebut telah tepat, karena sertipikat merupakan produk hukum Kantor Pertanahan sebagai Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang menerbitkan sertipikat tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMK.146/15 Sul p
Uncontrolled Keywords: Acquisitions, absente land, inheritances
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
Anis SulistyoriniNIM031224253011
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorUrip SantosoNIDN0006026404
Depositing User: Nn Aimmatul Mukaromah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 22 May 2020 23:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/33806
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item