Kedudukan Hukum Justice Collaborator Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme

Anton Laranono (2015) Kedudukan Hukum Justice Collaborator Dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img] Text (HALAMAN JUDUL)
1. HALAMAN JUDUL.pdf

Download (598kB)
[img] Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf

Download (279kB)
[img] Text (DAFTAR ISI)
3. DAFTAR ISI.pdf

Download (217kB)
[img] Text (BAB I)
4. BAB I PENDAHULUAN.pdf

Download (533kB)
[img] Text (BAB II)
5. BAB II JUSTICE COLLABORATOR DALAM PEMBERANTASAN TINDAK PIDANATERORISME.pdf
Restricted to Registered users only until 3 February 2023.

Download (373kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6. BAB III AKIBAT HUKUM TERPIDANA SEBAGAI JUSTICE COLLABORATOR DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2003 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAN PIDANATERORISME.pdf
Restricted to Registered users only until 3 January 2023.

Download (316kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7. BAB IV PENUTUP.pdf
Restricted to Registered users only until 3 January 2023.

Download (256kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR BACAAN)
8. DAFTAR BACAAN.pdf

Download (378kB)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Terorisme merupakan kejahatan luar biasa dengan dampak yang luar biasa dan membutuhkan pola penanganan dengan memanfaatkan cara yang luar biasa pula. Pada saat ini Indonesia telah memiliki undang-undang tentang pemberantasan terorisme yaitu UU Nomor 15 Tahun 2003. Pada tahun 2003, teroris para pelaku bom Bali dihukum mati, namun Ali Imron dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh Pengadilan Negeri Denpasar karena yang bersangkutan menyesali perbuatannya, menunjukkan etika yang baik selama dalam tahanan dan bersedia bekerjasama dalam usaha pemberantasan tindak pidana terorisme di Indonesia dan jaringan internasionalnya. Ali menjadi justice collaborator. Konsep perlindungannya telah diperkenalkan dan masuk dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 Pasal 10 ayat (2). Pasal 10 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 menyatakan: Seorang saksi yang juga tersangka dalam kasus yang sama tidak dapat dibebaskan dari tuntutan pidana jika ia terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, tetapi kesaksiannya dapat dianggap seorang hakim sebuah kemudahan pidana yang akan dijatuhkan.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TH.10/16 Lar k
Uncontrolled Keywords: Terorisme, Justice Collobator, dan Perlindungan Hukum.s
Subjects: K Law > K Law (General)
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K5000-5582 Criminal law and procedure > K5015.4-5350 Criminal law
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum
Creators:
CreatorsNIM
Anton LaranonoNIM031324153087
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang SuheryadiNIDN0028096801
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 2016
Last Modified: 20 Mar 2020 05:10
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34035
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item