MUHAMMAD AFDILLAH, 090515552 M (2007) SIRKULASI KEPEMIMPINAN KYAI PESANTREN; STUDI KASUS PESANTREN TEBUIRENG JOMBANG JAWA TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 1.pdf Download (258kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-afdillahmu-6528-ts33_07.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu elemen penting dari keberlangsungan sebuah pesantren adalah figur kyai. Kemampuannya dalam membangun sistem pergantian pengasuh sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan pesantren tersebut. Karena proses pergantian pengasuh tidak jarang menimbulkan konflik yang dapat menghancurkan pesantren itu sendiri. Pesantren Tebuireng yang berusia 108 tahun menunjukkan bahwa kyai pendiri pesantren mampu membangun sistem yang baik dalam sirkulasi kepemimpinannya. Untuk membuktikan asumsi di atas, peneliti menggunakan konsep kepemimpinan kharismatik dan rasionalitas dari Weber. Konsep kepemimpinan kharismatik mentelaah sistem yang dibangun keluarga Bani Hasyim dengan pertimbangan-pertimbangan yang diambil dalam setiap pemilihan seorang pengasuh yang barn. Rasionalitas Weber digunakan untuk mengukur sejauh mana setiap pengasuh sebelumnya mampu menggunakan means (alat) untuk mencapai tujuan (ends) yang ingin diraih. Walhasil, dapat dikatakan bahwa proses pergantian pengasuh Tebuireng yang sudah berjalan enam kali menunjukkan adanya perubahan yang bertahap dari kharismatik menjadi tradisional (paternalistik) dan berakhir pada legal-rasional. Namun, perubahan itu juga menyebabkan perubahan peran seorang kyai pesantren yang dulunya sebagai pemangku masjid dan madrasah, pengajar dan pendidik, serta ahli dan penguasa hukum Islam menjadi seorang manajer (direktur) pesantren yang memiliki kemampuan organisasi yang baik.

Actions (login required)

View Item