RIA ANDRIANI DEWANTO, 090415422 M (2007) PENENTUAN TINGKAT HIDRASI LIPOSOM DENGAN BAHAN AKTIF EKSTRAK KERING Aloe vera ( Pengembangan Kosmetika Anti Penuaan Dini ). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2008-dewantoria-7311-tf05_07-k.pdf Download (446kB) | Preview
	Text (FULTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-dewantoria-7049-tf05_07-min.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Lidah buaya atau Aloe vera sebagai salah satu sumber bahan kosmetika dikenal manfaatnya sebagai pelembab atau hydrating agent. Disamping itu dapat merangsang duplikasi dari sel fibroblast pada lapisan dermis kulit lebih cepat dan memproduksi sabut-sabut kolagen serta elastin lebih banyak. Pula dapat mempengaruhi proses pembentukan melanin dengan menghambat kinerja dari enzim tirosinase. Sehingga secara menyeluruh, dikatakan lidah buaya mempunyai efek peremajaan kulit. Untuk dapat menghasilkan suatu kosmetika dengan efek peremajaan kulit, dibutuhkan suatu sistem penghantar topikal dermal yang dapat menembus barrier stratum korneum kulit dan memiliki daya absorbsi optimal. Salah sate bentuk penghantar dengan kemampuan unebut adalah teknologi vesikel dalam bentuk liposom. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan efektivitas liposom dengan bahan aktif ekstrak keying Aloe vera yang dipergunakan sebagai sediaan kosmetika anti penuaan dini dengan mengukur tingkat hidrasi kulit. Untuk itu rancangan peneltian terbagi dalam beberapa tahap. Pertama, membuat suatu sediaan liposom dengan bahan aktif ekstrak kering Aloe vera. Tehnik yang dipergunakan adalah passive loading liposom kosong dengan metoda sonikasi. Mat yang dipergunakan adalah sonikator dengan tip 1/8 inci yang memiliki output 60 W. Sonikasi dilakukan selama 30 detik pada suhu 8 ° C. Dilanjutkan dengan proses pemisahan dengan tehnik sentrifugasi. Untuk pembuatan diujicobakan beberapa formula. Stabilitas fisik dan kimia dari formula diuji selama 2 minggu. Stabilitas fisik diuji dengan menggunakan scanning electron microscope untuk mengevaluasi morfologi dan diameter vesikel. Optimasi formula perbandingan berat antara liposom kosong dengan ekstrak kering Aloe adalah 12:1 dan 12:2. Tahap berikut adalah pembuatan sediaan gel carbomer dengan bahan aktif formula yang optimal tersebut. Disamping gel yang mengandung liposom dengan bahan aktif Aloe tadi, dibuat pula gel dengan bahan aktif ekstrak keying Aloe dan gel dengan bahan aktif liposom kosong. Kandungan bahan aktif dari sediaan gel adalah 0,5 %. Selanjutnya dari keempat gel tersebut dilakukan uji tingkat hidrasinya dengan mengukur kadar TEWL dan kelembaban kulit. Uji ini dilakukan secara in vivo dengan melibatkan 60 responden wanita umur 30 � 40 tahun. Responden dibedakan berdasarkan jenis kulitnya, yaitu kulit berminyak, normal dan keying. Setiap responden dengan jenis kulit yang sama dibagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok menggunakan jenis sediaan gel yang berbeda. Uji tingkat hidrasi ini dilakukan selama 4 minggu. Pada uji efektivitas terdapat perbedaan efek hidrasi antara formula liposom ekstrak kering Aloe vera, liposom kosong, non liposom ekstrak kering Aloe yang tidak sama antar responden kulit berminyak, normal dan kering. Ini membuktikan bahwa ketebalan kulit dan kadar dari bahan aktif mempengaruhi efektivitas.

Actions (login required)

View Item