ELOK HENIWATI, 090415506M (2006) TRANSFORMASI NILAI-NILAI ISLAM KE DALAM AKUNTANSI ZAKAT: Studi Kasus Pada Organisasi Pengelola Zakat di Surabaya. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2008-heniwatiel-8062-abstract-8.pdf Download (392kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-s2-2008-heniwatiel-7848-tea1108.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara mendalam dan menyeluruh terhadap aktivitas akuntansi yang dipraktikkan oleh organisasi pengelola zakat (OPZ) serta pengaruhnya terhadap akuntabilitas organisasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan multiple ease studies dengan multiple unit analysis. Penelitian diarahkan pada aktivitas akuntansi yang dipraktikkan oleh dua OPZ di Surabaya, yaitu Yayasan Dana Sosial A1Falah (YDSF) dan Badan Amil Zakat (BAZ) Propinsi Jawa Timur. Hasil penelitian setidaknya menunjukkan fenomena berikut terkait dengan aktivitas perakuntansian organisasi pengelola zakat. Fenomena tersebut adalah: 1) sampai saat ini organisasi pengelola zakat belum memiliki pedoman akuntansi zakat sehingga dalam praktiknya organisasi mendasarkan pada PSAK No. 45 dan memodifikasinya dengan prinsip syariah; 2) keadaan ini telah berimplikasi pada terbentuknya akuntansi zakat yang humanis-spiritual, yaitu akuntansi yang dengan kekuatan kalkulatifnya dapat menstimulasi prilaku individu-individu di sekitarnya menjadi individu yang selalu melakukan transformasi menuju ke arah yang lebih baik. Yakni, dengan kekuatan kalkulatifnya, akuntansi mampu membuat muzakki untuk meningkatkan daya mezakatnya (zakat power), mustahiq menjadi muzakki, dan bagi organisasi sendiri, mendorong organisasi zakat menjadi lebih radar dan sensitif terhadap problems ketidaksejajaran yang terjadi disekitarnya sehingga lebih giat lagi dalam menggalang dana dan mendayagunakan dana tersebut secara efektif dan efisien; dan 3) OPZ memaknai akuntabilitas secara luas dan komprehensif melebihi batas duniawi, yaitu akuntabilitas kepada donatur (muzakki, musaddiq, dan munfiq), kepada dewan penasihat, dan kepada Tuhan.

Actions (login required)

View Item