PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN TIMBAL ASETAT TERHADAP BERAT DAN FOLIKULOGENESIS PADA OVARIUM MENCIT (Mus musculus)

Luluk Widarti, 090415428/M (2006) PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN TIMBAL ASETAT TERHADAP BERAT DAN FOLIKULOGENESIS PADA OVARIUM MENCIT (Mus musculus). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2008-widartilul-6602-tkr040-k.pdf

Download (563kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2008-widartilul-6602-tkr040-p.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Timbal (Pb) diketahui tidak mempunyai kegunaan bagi tubuh kita melainkan sangat beracun dan dapat terjadi penumpukan dalam tubuh. Sumber timbal diantaranya adalah air yang tercemar oleh limbah industri dan air yang melewati saluran air yang pipanya mengandung timbal. Pemaparan timbal dalam dua bentuk yaitu organik dan inorganik. Bentuk organik misalnya Tetra Methyl Lead yang dapat berasal dari limbah perindustrian, asap kendaraan, insektisida, asap rokok, tumbuh-tumbuhan yang tumbuh ditanah yang mengandung tinggi timbal. Sebagian besar timbal dalam bentuk ini dapat diserap melalui kulit, akan tetapi unsur timbal dan senyawa timbal inorganik diserap secara ditelan atau dihirup. Penyerapan melalui saluran gastrointestinal sangat bervariasi, tergantung pada usia misalnya anak-anak mengabsorbsi rata-rata 50% dari yang mereka makan, akan tetapi pada usia dewasa hanya sekitar 10 � 20% dari yang mereka makan. Timbal sebagai racun memiliki ikatan di membran sel dan mitokondria, melakukan interverensi dengan mitokondrial, oksidatip posporation. Timbal juga mempengaruhi sodium potasium dan kalsium ATP-A-SE pumps yang mempertahankan konsentrasi gradien ion-ion. Timbal juga berikatan dengan kation, terutama kalsium, besi dan zeng. Hal ini mempengaruhi ikatan dengan pompa sodium - potasium - adenosin tripospate (Na+/Ka+ - A + P). Manifestasi klinis keracunan timbal disebut plumbisme. Keracunan akut timbal ditandai oleh rasa haus dan lidah terasa logam, nausea dan muntah, kolik, diare, konstipasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian timbal asetat terhadap berat dan folikulogenesis pada ovarium mencit (Mus musculus). Penelitian ini berupa penelitian eksperimen laboratorik dengan rancangan penelitian berupa post test only control graup design sejumlah 65 mencit betina berusia sekitar 8 minggu (strain balb/c) dibagi menjadi 5 kelompok, berisi 13 mencit kelompok 1 dijadikan kelompok kontrol, kelompok 2 diberikan timbal asetat 25 mg/kg BB perhari, kelompok 3 diberikan 50 mg/kg BB perhari, kelompok 4 diberikan 75 mg/kg BB perhari, kelompok 5 diberikan 100 mg/kg BB perhari. Dalam pelaksanaan pemberian perlakuan per oral menggunakan sonde selama 30 hari. Pengamatan yang dilakukan adalah menimbang berat ovarium dan menghitung jumlah folikel. Hasil perhitungan berat ovarium dengan uji anova penunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (F hitung = 5,004, P = 0,002) dengan P < 0,05 dan hasil uji LSD untuk menunjukkan adanya pasangan kelompok yang memiliki perbedaan signifikan adalah K1 dan K4 (P = 0,019), K1 dan K5 (P = 0,001), K2 dan K4 (P = 0,014), K2 dan K5 (P = 0,001), K3 dan K4 (P = 0,046), K3 dan K5 (P = 0,004). Hasil perhitungan folikel primer dan sekunder tidak ada perbedaan yang bermakna P > 0,05. Hasil perhitungan jumlah folikel tersier dengan uji anova menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan ( F hitung = 6,931, P = 0,0001) dengan P < 0,05. Hasil uji LSD untuk menunjukkan adanya pasangan kelompok yang memiliki perbedaan signifikan adalah Ki dan K4 (P = 0,028), Kl dan K5 (P = 0,0001), K2 dan K4 (P = 0,010), K2 dan KS (P = 0,0001), K3 dan K4 (P = 0,003), K3 dan K5 (P = 0,0001). Hasil penghitungan jumlah folikel de Graaf dengan uji anova menunjukkan adanya perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (F hitung = 33,545, P = 0,0001) dengan P < 0,05 dan hasil uji LSD untuk menunjukkan adanya pasangan kelompok yang memiliki perbedaan signifikan adalah Kl dan K3 (P = 0,0001), K1 dan K4 (P = 0,0001), K1 dan K5 (P = 0,000), K2 dan K3 (P = 0,043), K2 dan K4 (P = 0,000), K2 dan K5 (P = 0,0001), K3 dan K4 (P = 0,004), K3 dan K5 (P = 0,0001), K4 dan K5 (P = 0,0001). Uji Korelasi membuktikan bahwa terdapat korelasi negatif yang bermakna antar dosis timbal asetat terhadap berat ovarium (r = -0,463), jumlah folikel tersier (r = -0,474) dan jumlah folikel de Graaf (r = -0,824), namun tidak ada pengaruh dosis timbal asetat terhadap jumlah folikel primer dan sekunder. Penelitian ini telah membuktikan bahwa pemberian timbal asetat dapat mempengaruhi penurunan berat ovarium, jumlah folikel tersier dan de Graaf.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKR 04/07 Wid p
Uncontrolled Keywords: Plumbum acetate, poison, ovary, follicle.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R856-857 Biomedical engineering. Electronics. Instrumentation
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan Reproduksi
Creators:
CreatorsNIM
Luluk Widarti, 090415428/MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorBambang Poernomo S, Drh, MSUNSPECIFIED
Thesis advisorHeady Hendarto, dr, SpOG (K)UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 02 Jul 2019 03:37
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34601
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item