PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN E TERHADAP AKTIVITAS Superoxide dismutase (SOD) DAN KADAR Malondialdelzyde (MDA) PADA ERITROSIT Rattus norvegicus GALUR Wistar YANG DIINDUKSI L- TIROKSIN

Edyson, 090014138 M (2003) PENGARUH PEMBERIAN KOMBINASI VITAMIN C DAN E TERHADAP AKTIVITAS Superoxide dismutase (SOD) DAN KADAR Malondialdelzyde (MDA) PADA ERITROSIT Rattus norvegicus GALUR Wistar YANG DIINDUKSI L- TIROKSIN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
jiptunair-gdl-s2-2003-edyson-666-eritrosit-tkd_05-03.pdf

Download (634kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2003-edyson-666-eritrosit-tkd_05-03.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Hormon tiroid yang berlebihan dapat menyebabkan hipermetabolisme. Pada hipermetabolisme terjadi peningkatan ambilan O2 dan peningkatan metabolisme protein, glukosa, trigliserida, dan kolesterol, selanjutnya dapat meningkatkan fosforilasi oksidatif yang mereduksi O2 menjadi H2O. Proses reduksi ini kurang sempuma sehingga terbentuk senyawa oksigen reaktif (ROS) yang berlebihan. Di samping itu hipermetabolisme dapat meningkatkan panas yang berakibat jejas pada set sehingga terbentuk juga ROS. ROS merupakan oksidan kuat dan yang berbentuk radikal bebas, terutama radikal hidroksil sangat berbahaya, karena dapat merusak membran sel yang ditandai antara lain dengan peningkatan kadar malondialdehyde (MDA) dan merusak struktur protein pembentuk enzim yang ditandai antara lain penurunan aktivitas superoxide dismutase (SOD). Anti-oksidan dari luar tubuh diperlukan untuk meredam aktivitas radikal bebas yang berlebihan, seperti vitamin C dan E. Vitamin C bekerja pada sitoplasma dan vitamin E bekerja pada membran sel serta pada tekanan O2 yang tinggi. Dengan demikian pemberian kombinasi vitamin C dan E diharapkan memberikan efek yang qptimal dalam meredam aktivitas radikal bebas dan ROS. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian kombinasi vitamin C dan E terhadap aktivitas SOD dan kadar MDA pada eritrosit tikus yang mengalami hipermetabolisme. Hipermetabolisme dibuat melalui induksi dengan l-tiroksin. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya dan Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokterari Universitas Brawijaya Malang. Pada penelitian pendahuluan dengan menggunakan Rattus norvegicus hari ke-4 induksi 1-tiroksin (1 mg/kg BB per oral) terjadi hipermetabolisme. Pada penelitian digunakan 25 ekor Rattus norvegicus galur Wistar yang dibagi dalam 5 kelompok dan setiap kelompok 5 ekor tikus. Kelompok I adalah kelompok kontrol pretest dan kelompok II adalah kelompok kontrol posttest. Kelompok III diberikan 1tiroksin (l mg/kg BB) per oral perhari selama 14 hari bersama pemberian vitamin C (20 mg/kg BB) dan E (400 mg/kg BB) per oral per hari yang dimulai sejak hari ke-l dan kelompok IV diberikan sama seperti kelompok III, namun pemberian vitamin C dan E sejak hari ke-4. Kelompok V hanya diberikan 1-tiroksin (1 mg/kg BB) per oral perhari selama 14 hari. Aktivitas SOD eritrosit diukur menggunakan protokol Wong. Kadar MDA eritrosit diukur menggunakan metode thiobarbituric acid (TBA) dari Uchiyama dan Mihara. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan Anova (&amp;#945; = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata perubahan kadar MDA eritrosit pada kelompok V (0,0648 µg/ml) lebih tinggi dibandingkan kelompok III (-0,006 µg/ml) atau IV (-0,043 µg/ml). Rata-rata perubahan aktivitas SOD eritrosit pada kelompok V (-1,784 unit/ml) lebih rendah daripada kelompok III (-1,9576 unit/fit) clan lebih tinggi daripada kelompok IV (-1,6312 unit/ml) namun tidak ada perbedaan yang bermakna. Kesimpulan penelitian ini adalah : 1. Pada Rattus norvegicus galur Wistar yang diinduksi I-tiroksin selama 14 hari pemberian kombinasi vitamin C dan E sejak hari ke-l dapat menghambat peningkata kadar MDA eritrosit. 2. Pada Rattus norvegicus galur Wistar yang diinduksi I-tiroksin selama 14 hari pemberian kombinasi vitamin C dan E sejak hari ke-4 dapat menghambat peningkata kadar MDA eritrosit, 3. Pada Rattus norvegicus galur Wistar yang diinduksi I-tiroksin selama 14 hari pemberian kombinasi vitamin C dan E sejak hari ke-l tidak terbukti menghambat penurunan aktivitas SOD eritrosit. 4. Pada Rattus norvegicus galur Wistar yang diinduksi I-tiroksin selama 14 hari pemberian kombinasi vitamin C dan E sejak hari ke-4 tidak terbukti menghambat penurunan a,ktivitas SOD eritrosit. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKD 05/03 Edy p
Uncontrolled Keywords: free radicals, ROS, MDA, SOD, vitamin C, vitamin E, hypermetabolic
Subjects: R Medicine
R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Edyson, 090014138 MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorINDRI SAFITRI, Dr. dr. M.S.UNSPECIFIED
Thesis advisorTRI MARTINI, dr. Sp. B.KUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 2016
Last Modified: 18 Jun 2017 17:38
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34857
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item