ASOSIASI ANTARA INFEKSI DAN KONTAMINAN BEBERAPA TELUR CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH SERTA KEADAAN GIZI ANAK-ANAK PADA PERKAMPUNGAN KUMUH KALIKOTOK DI KOTA JEMBER : Penelitian analitik laboratorik.

yudha Nurdian, 099913280M (2002) ASOSIASI ANTARA INFEKSI DAN KONTAMINAN BEBERAPA TELUR CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH SERTA KEADAAN GIZI ANAK-ANAK PADA PERKAMPUNGAN KUMUH KALIKOTOK DI KOTA JEMBER : Penelitian analitik laboratorik. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
8.pdf

Download (306kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2003-nurdian2c-687-cacing-tkd_10-03.pdf

Download (1MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Infeksi cacing usus yang ditularkan melalui tanah (Soil-Transmitted Helminths ) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Infeksi tersebut disebabkan oleh Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang yang disebabkan oleh Necator american us dan Ancylostoma duodenale. Usaha pemberantasan infeksi STH dengan menggunakan pengobatan saja nampaknya kurang berhasil karena distribusi dan intensitas dari penyakit parasit ini sangat dipengaruhi oleh geografi, iklim, faktor-faktor sosioekonomi, pendidikan, dan perilaku yang berkaitan dengan kesehatan pribadi maupun kesehatan lingkungan. . Kontaminasi tanah yang disebabkan oleh tinja manusia merupakan masalah yang penting untuk dikaji dan perlu mendapatkan perhatian khusus. Tanah merupakan media yang cocok untuk infeksi STH. Ditemukannya kembali telur-telur dan larva STH di tanah setiap tahun membuktikan bahwa kontaminasi dan infeksi 8 TH terjadi secara endemic pada daerah tertentu. Penelitian kontaminasi tanah oleh telur STH diharapkan dapat menunjukkan besarnya resiko terinfeksi STH dan distribusi STH di suatu populasi pada wilayah dan saat tertentu sehingga dapat diperoleh pengetahuan tentang infeksi STH yang lebih baik pada populasi yang bersangkutan. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai masukan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan infeksi STH yang prinsipnya ditujukan pada pemutusan mata rantai antara host, agent dan environment. Untuk mengembangkan program penanggulangan penyakit infeksi STH di kota Jember diperlukan data dasar yang cukup. Penelitian dengan rancangan observational cross sectional analysis telah dilakukan dengan tujuan (1) menentukan ada tidaknya perbedaan prevalensi dan intensitas infeksi STH antara anak-anak berusia 5 sampai 10 tahun di perkampungan kumuh Kalikotok dengan di kompleks perumahan sangat sederhana (RSS) Argopuro (kelompok kontrol), (2) menentukan tingkat asosiasi antara kontaminasi tanah oleh telur STH dan prevalensi infeksi STH, (3) menentukan hubungan antara infeksi STH dan keadaan gizi, (4) membandingkan pemahaman ibu-ibu di kedua pemukiman tersebut tentang infeksi STH. Rancangan analisis data dilakukan secara deskriptif dan statistik menggunakan uji x2 dan t. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari pemeriksaan 200 sampel tinja yang positif terdapat telur STH adalah 68 sampel (34%) dan infeksi campuran ditemukan pada 3 sampel (1,5%). Jenis telur yang ditemukan adalah Ascaris 68 sampel (34%), Trichuris 3 sampel (1,5%) dan cacing tambang 0 (0%). Enam puluh tiga anak (63%) dari 100 anak yang bermukim di perkampungan kumuh Kalikotok dan 5 anak (5%) dari 100 anak yang bermukim di RSS Argopuro (kelompok kontrol) positif terinfeksi oleh Ascaris dan atau Trichuris. Terdapat perbedaan yang nyata pada prevalensi askariasis dan trikhuriasis di perkampungan kumuh Kalikotok dan di RSS Argopuro (kelompok kontrol). Prevalensi masing-masing untuk askariasis dan trikhuriasis pada kedua pemukiman tersebut berturut-turutt adalah 63% dan 5% serta 3% dan 0% (p &lt; 0,05). Intensitas infeksi yang ditentukan dengan hitung telur per gram tinja cara Kato dan Katz yang dimodifikasi menunjukkan anak-anak yang diperiksa menderita infeksi ringan hingga sedang. Terdapat perbedaan yang nyata pada rerata jumlah telur per gram tinja pada anak-anak yang menderita askariasis di perkampungan kumuh Kalikotok dan di RSS Argopuro kelompok kontrol), masing- masing adalah 4257,936 dan 1610 (p &lt; 0,05). Dari 68 anak dengan askariasis, 4 (5,88%) anak dengan keadaan gizi rendah. Keadaan gizi diteliti berdasarkan baku National Center for Health Statistics (NCHS). penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna (p &gt; 0,05) antara askariasis dengan keadaan gizi anak. Pemahaman ibu-ibu dari RSS Argopuro(kelompok kontrol) terhadap infeksi STH lebih baik secara nyata (p &lt; 0,05) dibandingkan dengan ibu-ibu dari perkampungan kumuh Kalikotok. Dari basil penelitian juga didapatkan kontaminasi tanah oleh telur STH di perkampungan kumuh Kalikotok berbeda nyata (p &lt; 0,05) dengan di RSS Argopuro( keIompok kontrol). Dari 30 sampel tanah yang diambil dari Kalikotok, yang positif terdapat telur STH adalah 7 sampel (23,33%) dan semuanya adalah telur Ascaris. Di RSS Argopuro (kelompok kontrol) tidak ditemukan adanya kontaminasi tanah oleh telur STH. Terdapat derajat hubungan yang cukup besar antara kontaminasi tanah oleh telur Ascaris dengan prevalensi askariasis (C = 0,516).Terdapatnya telur Ascaris di tanah mungkin merupakan prediktor yang baik bagi terjadinya askariasis di suatu populasi pada wilayah dan saat tertentu. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK Tkd 10/03 Nur a
Uncontrolled Keywords: Soil transmitted helminthiases, prevalence, intensity, contamination of soil, nutritional status, maternal awareness.
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD101-1395.5 Land use Land tenure
R Medicine > RJ Pediatrics > RJ101 Child Health. Child health services
T Technology > TX Home economics > TX341-641 Nutrition. Foods and food supply
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
yudha Nurdian, 099913280MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorJoes Prijatna Dachlan,, Prof.,Dr.,dr.,M.ScUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 18 Jun 2017 17:56
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34877
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item