Rahayu Anggraini, 099913408M (2002) UJI DOT-EIA TIFOID DENGAN ANTIGEN OMP Salmonella typhi JENIS FAGA LOKAL SEBAGAI PENUNJANG DEMAM TIFOID. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) 7.pdf Download (310kB) | Preview
Preview	Text (FULLTEXT) jiptunair-gdl-s2-2004-anggraini2c-899-salmonella-ti_04-03.pdf Download (2MB) | Preview

Abstract

Suatu penelitian laboratoris untuk menentukan nilai diagnostik, uji Dot-EIA tifoid telah dilakukan pada 44 sera penderita demam tifoid (usia :15-45 tahun, 24 wanita &amp; 20 pria) dengan biakan darah positif untuk S.typhi, 41 sera penderita demam nontifoid (usia: 16-51 tahun, 17 wanita &amp; 24 pria) dengan biakan darah negatif dan uji Widal negatif , 136 sera orang sehat sebagai kontrol normal (usia: 20-49 tahun, 95 wanita &amp; 41 pria ). Prinsip dasar uji Dot-EIA tifoid adalah uji Elisa tak langsung dengan kertas nitroselulose sebagai fase padat. OMP S.typhi dari lima jenis faga lokal sebagai antigen. Goat anti-human IgM berlabel alkaline phosphatase untuk uji Dot-EIA tifoid IgM, dan Goat anti-human IgG berlabel alkaline phosphatase untuk uji Dot-EIA tifoid IgG sebagai konjugat. BCIP I NBT sebagai substrat berkromogen. Hasil pembacaan berwarna abu kebiruan pada permukaan kertas nitroselulose dilakukan dengan mata telanjang. Waktu yang dibutuhkan untuk uji Dot-EIA tifoid hanya sekitar 3 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, uji Dot-EIA tifoid mempunyai nilai diagnostik yang baik untuk demam tifoid dengan sensitivitas diagnostik sebesar 66% (sedang) uji Dot-EIA tifoid IgM dan 86,4% (tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgG, dan bila kedua tes (lgM dan IgG) digabung, akan memberikan sensitivitas diagnostik sebesar 97,7% (amat tinggi). Spesifisitas diagnostik sebesar 100 % (amat tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgM dan 92,24 % (tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgG, dan bila kedua tes (lgM dan IgG) digabung akan memberikan spesifisitas diagnostik sebesar 90,24 % (tinggi). Efisiensi diagnostik sebesar 82,35% (tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgM dan 90,24% (tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgG, dan bila kedua tes (lgM dan IgG) digabung akan memberikan efisiensi diagnostik sebesar 90,24% (tinggi). Nilai ramal positif diagnostik sebesar 100% (amat tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgM dan 90,48% (tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgG, dan bila kedua tes (illgM dan IgG ) digabung akan memberikan nilai ramal positif diagnostik sebesar 91,49% (tinggi). Nilai ramal negatif diagnostik sebesar 73,21 % (tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgM dan 86,05% (tinggi) untuk uji Dot-EIA tifoid IgG, dan bila kedua tes (lgM dan IgG) digabung akan memberikan nilai ramal negatif diagnostik sebesar 97,37% (tinggi). Pada penderita demam nontifoid yang masuk dalam penelitian ini hanya 4 penderita dengan diagnosis infeksi saluran kemih yang memberi hasil positif dengan uji Dot-EIA tifoid IgG , namun negatif dengan uji Dot-EIA tifoid IgM. Hal ini mungkin disebabkan karena penderita dalam stadium konvalesen atau pernah mendapatkan infeksi subklinis S.typhi sebelumnya. Uji kepraktisan dari uji Dot-EIA tifoid, dari segi pelaksanaannya cukup praktis dan dapat dilaksanakan di semua laboratorium sampai ke jenjang Rumah Sakit tipe C. Biaya pemeriksaan uji Dot-EIA tifoid tidak terlalu mahal, karena untuk tiap tes hanya Rp 5.025, Atas dasar hasil analisis data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, uji Dot-EIA tifoid ini memiliki validitas klinis yang baik, derajad kepraktisan yang sedang, dan biaya pemeriksaan yang tidak mahal. </description

Actions (login required)

View Item