PERBEDAAN KADAR SEKRESI INTERLEUKIN-10 (il-10) ANTARA INFEKSI PRIMER DAN INFEKSI SEKUNDER PADA INFEKSI VIRUS DENGUE

Iwang Yusuf, 090013850M (2002) PERBEDAAN KADAR SEKRESI INTERLEUKIN-10 (il-10) ANTARA INFEKSI PRIMER DAN INFEKSI SEKUNDER PADA INFEKSI VIRUS DENGUE. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini didasari atas belum terungkapnya secara jelas fenomena yang terjadi pada infeksi virus dengue, dimana pada infeksi virus dengue ini terdapat dua manifestasi klinis yaitu Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dibedakan dengan adanya kebocoran plasma yang ditandai dengan meningkatnya nilai hematokrit. Berdasarkan paradikma keseimbangan proses inflamasi antara sitokin proinflamasi dan sitokin antiinflamasi maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya sekresi sitokin IL-10 pada infeksi virus dengue serta membuktikan adanya perbedaan sekresi IL-l0 tersebut pada infeksi primer, Infeksi sekunder monoserotipe dan infeksi sekunder heteroserotipe. Adapun dipilihnya IL-10 ini oleh karena belum banyaknya penelitian sitokin antiinflamasi ini pada kasus infeksi virus dengue sedang penelitian tentang adanya peningkatan sekresi sitokin proinflamasi telah banyak dilaporkan. Pada tahun-tahun terakhir perkembangan epidemiologi infeksi virus dengue ini ditandai dengan 3 hal penting, yaitu ; perluasan daerah infeksi, peningkatan jumlah kasus dan penurunan angka kematian yang cukup drastis dengan adanya menejemen penatalaksanaan yang cepat dengan pemberian cairan tepat bukan karena obat maupun vaksinasi. Virus dengue sendiri merupakan (+) single straind RNA virus dari famili Flaviviridae yang sampai sekarang diketahui ada 4 serotipe yaitu Den-l,Den-2,Den-3 dan Den-4. Di Indonesia Den-l banyak diisolasi dari penderita dengan manifestasi klinis ringan sedangkan Den-3 banyak diisolasi dari penderita dengan manifestasi klinis yang berat. Manifestasi klinis infeksi virus dengue ini ada dua macam yaitu Demam Dengue (asymptomatic, Undefferentiated Febrile illnes, Classical Dengue Fever) dengan manifestasi klinis yang ringan, dan Demam Berdarah Dengue (DHF,DSS) dengan manifestasi klinis derajat I hingga renjatan. Patogenesis/imunopatogenesis infeksi virus dengue yang sekarang berkembang adalah teori virulensi, teori the secondary heterologous dengue infection, Antibody dependent Enhancement dan teori mediator; pada teori mediator banyak dilaporkan keterlibatan sitokin proinflamator dan reaksi komplement sedangkan sitokin antiinflamator yang merupakan penyeimbang proses homeostatis reaksi inflamasi belum banyak dilaporkan. Dalam penelitian ini digunakan rancangan penelitian Randomised Pre-Posted Test with Spread Controle Group Design, bewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah Mice Raible sedangkan virus dengue yang digunakan adalah Den-1 dan Den-3 isolat dari penderita yang dikembangkan pada sel BHK 21 klon 13 kemudian diinjeksikan ke hewan coba baik secara primer maupun sekunder. Basil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kadar sekresi IL-10 pada Mice Raible yang diinfeksi primer dengan virus Dengue Den-l (p = 0.031), sedangkan pada infeksi primer dengan virus Dengue Den-3 tidak terdapat peningkatan sekresi (p = 0.127). Pada kelompok yang diinfeksi dengan virus Dengue Den-l menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara infeksi primer dengan infeksi sekunder monoserotipe (p = 0.034), demikian pula antara infeksi primer dengan infeksi sekunder heteroserotipe juga didapat perbedaan yang bermakna (p = 0.003). Sedangkan pada .kelompok yang diinfeksi dengan virus Dengue Den-3 diperoleh hasil tidak ada perbedaan antara infeksi primer dengan infeksi sekunder monoserotipe (p = 0.571) demikian pula dengan infeksi sekunder heteroserotipe (p = 0.359).Secara umum hasil penelitian ini mendukung pembenaran teori-teori yang ada, namun juga terdapat perbedaan dengan teori the secondary heterologous dengue infection, pada penelitian ini didapat bahwa teori infeksi sekunder berlaku apabila infeksi primer disebabkan oleh virus Dengue dengan virulensi virus yang lebih rendah dari virulensi virus Dengue yang menginfeksi sekunder tidak tergantung pada serotipenya. Sedangkan untuk teori virulensi virus tergambar pada hasil penelitian kelompok yang di infeksi dengan virus Dengue Den-3. Perlunya penelitian lebih lanjut yang mengukur secara langsung sekresi sitokin pro dan anti inflamasi sehingga dimungkinkan menggunakan IL-10 ini sebagai prognodiagnosis dan terapi pada infeksi virus Dengue. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TI 05/03 Yus p
Uncontrolled Keywords: Dengue Virus ; Vasculophaty Plasma leakage ; IL-10
Subjects: Q Science
Q Science > QR Microbiology
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
Iwang Yusuf, 090013850MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorTaat Suhartono Putra, Dr.,dr.,MSUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 05 Aug 2016 01:29
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/34959
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item