Soeratno, 099913550
(2001)
PENGARUH PERMAINAN SIMULASI TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU ANGGOTA KELOMPOK YASINAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT MALARIA DIWILAYAH PANTAI POPOH KABUPATEN TULUNGAGUNG.
Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
Abstract
Malaria adalah salah satu penyakit yang banyak ditemukan di masyarakat, termasuk di desa Popoh, Kabupaten Tulung Agung. Salah satu upaya untuk mencegah penyebaran penyakit malaria adalah melalui partisipasi aktif dari masyarakat dalam memelihara kebersihan lingkungan sekitamya. Di samping itu upaya pendidikan dan promosi kesehatan tentang bahaya penyakit malaria merupakan upaya pokok dalam mengembangkan peran serta masyarakat di atas. Pendidikan dan promosi kesehatan tentang bahaya penyakit malaria dapat dilakukan dengan berbagai metode dan media yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Simulasi adalah salah satu contoh metode pendidikan dan promosi kesehatan yang banyak digunakan dewasa ini. Metode ini memiliki keunggulan dalam meningkatkan kemampuan pese1anya dalam memahami isi pesan yang dipaparkan dalam kegiatan simulasi tesebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pennainan simulasi terhadap peningkatan pengetahuan dan perubahan sikap kelompok Yasinan di wilayah pantai Popoh Tulung Agung. Alasan pemilihan wilayah penelitian ini adalah karena penyakit malaria merupakan penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat pantai Popoh yang terisolir, masyarakat berpendidikan rendah dan kebanyakan bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan yang tidak mencukup kebutuhan hidup yang wajar, termasuk jaminan kesehatan yang memadai. Penelitian ini merupakan penelitian semu (Quasi Experiment) dengan menggunakan Non-Randomized Contol Group Pre test-Post test). Dua Kelompok Yasinan yang ada di Kecamatan Besuki di ambil sebagai sampel penelitian. Kelompok Yasinan Dukuh Klatak Desa Besole ditentukan sebagai ke!ompok eksperimen, sedangkan Kelompok Yasinan Dukuh Sidem Desa Keboireng) di pilih sebagai kelompok Kontrol. Sebelum penelitian, dilakukan uji coba metode (permainan simulasi) dan instrumen (kuesioner) di Kelompok Yasinan lainnya di Desa Keboireng. Data dikumpulkan sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Uji homogenitas pengetahuan dengan uji-t untuk sampel bebas (independent samples) menunjukan bahwa kedua Kelompok Yasinan memiliki pengetahuan yang sama tentang penyakit malaria. Nilai 2-tails Significancy pada varian yang sama (equal), yaitu P (0,270)> 0,05, menunjukan tidak ada perbedaan pengetahuan yang bermakna dari kedua Kelompok Yasinan. Sedangkan aspek sikap juga menunjukan hal yang sama di mana nilai 2-tails Significancy (0,062) > 0,05. Sehingga sikap kedua Kelompok Yasinan adalah homogen. Sedangkan uji-t pada aspek pengetahuan untuk Kelompok Yasinan Perlakuan menunjukan nilai P (0,000)< 0,05. Sehingga disimpulkan ada perbedaan pengetahuan yang bermakna setelah mengikuti permainan simulasi. Demikian Halnya dengan aspek sikap di mana nilai P (0,000)< 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan ada perbedaan sikap yang bermakna setelah Kelompok Yasinan turut serta dalam permainan simulasi. Sedangkan Uji-t sampel yang berpasangan (paired samples) untuk kelompok kontrol pada aspek pengetahuan menunjukan bahwa nilai P (0,006) < 0,05. Dengan demikian ada perbedaan pengetahuan pada kelompok Kontrol setelah mengikuti pre test. Hal yang sama juga terlihat pada aspek sikap dimana nilai P (0,018) < 0,05. Uji komparasi kedua kelompok penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan pengetahuan dan sikap kedua kelompok penelitian. Di mana baik aspek pengetahuan maupun sikap nilainya P (0,000) < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengetahuan dan sikap yang bermakna antara kedua kelompok sampel. Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa permainan simulasi memiliki pengaruh yang baik terhadap pengetahuan dan sikap kelompok Yasinan terhadap pencegahan penyakit malaria. </description
Actions (login required)
 |
View Item |
