PROFIL KUALITAS DAN FERTILITAS OOSIT YANG DIKOLEKSI DARI OVARIUM DOMBA BETINA TIDAK BUNTING DAN BUNTING : Penelitian Eksperimental Laboratoris

Teguh Suprihatin, 090014091M (2003) PROFIL KUALITAS DAN FERTILITAS OOSIT YANG DIKOLEKSI DARI OVARIUM DOMBA BETINA TIDAK BUNTING DAN BUNTING : Penelitian Eksperimental Laboratoris. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
jiptunair-gdl-s2-2004-suprihatin-1114-tbr_03-04.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
7.pdf

Download (334kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan tingkat fertilitas oosit yang dikoleksi dari ovarium domba betina tidak bunting dan bunting sebagai sumber oosit untuk produksi embrio in vitro. Penelitian ini menggunakan sampel ovarium yang diambil dari limbah Rumah Potong Hewan (RPH) di Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dikelompokkan dalam dua kelompok yaitu, oosit yang dikoleksi dari ovarium domba betina tidak bunting dan bunting. Oosit yang telah dikoleksi dari masing-masing kelompok selanjutnya dilakukan maturasi in vitro dalam media Tissue Culture Medium (TCM) 199 yang ditambah hormon Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinezing Hormone (LH), 24 jam setelah proses maturasi in vitro, oosit dipindahkan dalam media fertilisasi in vitro dan dilakukan fertilisasi dengan menambahkan semen segar yang sudah dilakukan pencucian dengan sentrifugasi. Selanjutnya oosit yang telah bercampur dengan spermatozoa diinkubasi dalam inkubator CO2 5%, 38,5° C. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan uji Khi Kuadrat untuk mengetahui kualitas dan tingkat fertilitas oosit. Sampel yang digunakan adalah 12 ekor domba (24 ovarium) untuk kelompok domba betina tidak bunting dan diperoleh total oosit sebanyak 160 oosit, sedangkan dari kelompok domba betina bunting juga digunakan 12 ekor domba (24 ovarium) dan diperoleh total oosit sebanyak 72 oosit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa oosit yang dikoleksi dari ovarium domba betina tidak bunting dan telah dilakukan maturasi in vitro secara morfologis mencapai kualitas baik kriteria A dan B sebanyak 78 oosit (48,75 %), kualitas jelek kriteria C dan D sebanyak 82 oosit (51,25 %), sedangkan oosit dari ovarium domba betina bunting yang mencapai kualitas baik kriteria A dan B sebanyak 28 oosit (38,89 %), kualitas jelek kriteria C dan D sebanyak 44 oosit (61,11 %). Hasil fertilisasi in vitro menunjukkan bahwa oosit yang berhasil terjadi fertilisasi dari ovarium domba betina tidak bunting sebanyak 116 oosit (72,5 %) yang gagal fertilisasi sebanyak 44 oosit (27,5 %) dan dari domba betina bunting yang terjadi fertilisasi sebanyak 28 oosit (38,8 %) dan yang gagal fertilisasi sebanyak 44 oosit (61,2 %). Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa secara morfologis tidak ada perbedaan antara kualitas oosit yang dikoleksi dari ovarium domba betina tidak bunting dan bunting setelah dilakukan maturasi in vitro sedangkan tingkat fertilitas oosit yang dikoleksi dari ovarium domba betina tidak bunting lebih baik dari pada domba betina bunting.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TBR.03/04 Sup p
Uncontrolled Keywords: Oocytes, In Vitro Maturation, In Vitro Fertilization.
Subjects: R Medicine > RB Pathology > RB37-56.5 Clinical pathology. Laboratory technique
S Agriculture > SF Animal culture > SF405.5-407 Laboratory animals
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
Teguh Suprihatin, 090014091MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorH. Soehartojo Hardjopranjoto, Prof.,Dr.,dr.,MScUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 16 Sep 2016 04:15
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35200
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item