PENGARUH PEMBATASAN PAKAN TERHADAP PERKEMBANGAN ORGAN REPRODUKSI DAN PENAMPILAN PRODUKSI PUYUH (Coturnix coturnix japonica).

Rosa Tri Hertamawati, 090114270M (2004) PENGARUH PEMBATASAN PAKAN TERHADAP PERKEMBANGAN ORGAN REPRODUKSI DAN PENAMPILAN PRODUKSI PUYUH (Coturnix coturnix japonica). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
9.pdf

Download (610kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Fulltext)
35202_Part1.pdf

Download (512kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Fulltext)
35202_Part2.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Fulltext)
35202_Part3.pdf

Download (590kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pembatasan pakan merupakan salah satu cara yang umum dilakukan untuk mengurangi biaya pada perusahaan peternakan unggas pada saat pertumbuhan guna meningkatan penampilan reproduksi. Pemberian pakan yang tidak terbatas (ad libitum) akan menyebabkan konsumsi pakan berlebih, dan akan mengakibatkan kelebihan energi. Kelebihan energi yang dikonsumsi secara otomatis akan dikonversikan menjadi timbunan lemak dalam tubuh. Tingginya deposit lemak dalam tubuh ini akan menyebabkan masak kelamin dini, ada unggas yang masak kelamin dini ditemukan adanya peningkatan jumlah LYF (large yellow follicle) akibat pengaruh bobot badan serta konsumsi pakan yang berlebihan (overfeeding), dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap proses masak kelamin pada unggas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembatasan pakan secara kuantitatif terhadap masak kelamin, kondisi perlemakan dalam tubuh, perkembangan organ reproduksi serta penampilan produksi dan reproduksi puyuh petelur. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan Rancangan Acak Lengkap (Complete Randomized Design). Perlakuan yang diberikan adalah pembatasan pakan secara kuantitatif yakni P1 : pemberian. pakan secara ad libitum (kelompok kontrol) , P2 : pembatasan pakan 90% dari ad libitum dan P2 : pembatasan pakan 80% dari ad libitum, dan P3 : pembatasan pakan 70% dari ad-libitum, masing-masing perlakuan terdiri dari 6 ulangan dengan setiap ulangan terdiri dari 12 ekor puyuh. Perlakuan pembatasan pakan dilakukan pada puyuh setelah umur 14 hari sampai masak kelamin. Setelah masak kelamin pakan diberikan secara ad-libitum. Pengamatan dilakukan terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi pakan pada periode grower, kadar lemak abdominal, kadar lemak karkas, perkembangan organ reproduksi, umur saat masak kelamin, perkembangan folikel saat masak kelamin, organ reproduksi saat masak kelamin, bobot telur pertama serta penampilan produksi. Hasil penelitian didapatkan konsumsi pakan pada periode grower secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 503.94 ±28.24 gram/ekor, 431.40 ± 4.14 gram/ekor, 385.05 ± 3.03 gram/ekor dan 350.29 ± 0.004 gram/ekor. Pertambahan Bobot badan pada periode grower secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 134.90 ± 5.51 gram/ekor, 106.59 ± 4.29 gram/ekor, 95.32 ± 6.60 gram/ekor dan 87.16 ± 4.99 gram/ekor. Konversi pakan pada periode grower secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 3.74±0.23, 4.05±0.17, 4.06±0.29 dan 4.03±0.22. Hasil penelitian umur saat masak kelamin secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 39.38±1.722 hari, 43.00 ± 3.162 hari, 44.50 ± 3.391 hari dan 47.17 ± 1.835 hari. Bobot badan saat masak kelamin secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 179.13 ± 5.49 gram, 155.38±5.11 gram, 149.51 ± 10.46 gram dan 146.25 ± 6.89 gram. Bobot telur pertama secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 7.38 gram, 8.43 gram, 9.23 gram den 8.42 gram. Rataan bobot ovarium saat masak kelamin secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 9.12 ± 3.15 gram, 7.70 ± 0.93 gram, 6.49 ± 0.99 gram dan 3.95 ± 0.71 gram. Rataan bobot oviduk saat masak kelamin secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 6.58 ± 0.65 gram, 8.41 ± 0.65 gram, 6.59±0.65 gram dan 3.41 ± 1.47 gram, sedangkan panjang oviduk saat masak kelamin berturut-turut adalah 18.46 ± 1.81cm, 30.93 ±1.94 cm, 27.83±5.06 cm dan 21.31 ± 1.48 cm. Hasil pengamatan pengaruh pembatasan pakan terhadap jumlah folikel yang besar (LFY) puyuh pada saat masak kelamin secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 5.5, 4.83, 3.67 dan 2.50, jumlah folikel sedang (MYF) secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 1.667, 1.833, 2.000 dan 1.667 dan jumlah folikel kecil (SYF) secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 5.33,15.833,13.167 dan 10.667. Hasil pengamatan perlakuan menunjukkan bahwa rataan kandungan lemak karkas puyuh pada perlakuan P0 mengalami kenaikan mulai umur 28 sampai umur 42 akan tetapi pada tingkat pemberian pakan 90%, 80% dan 70% dari ad-libitum cenderung mengalami penurunan kandungan lemak karkas, sedangkan pada kadar lemak abnormal tidak memberikan pengaruh yang nyata pada umur 35 dan 42 hari. Hasil penelitian didapatkan konsumsi pakan pada periode awal bertelur secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 346.47±50.23 gram/ekor, 350.04±7.56 gram/ekor, 343.49±22.59 gram/ekor dan 335.31 ± 1.7.47 gram/ekor. Produksi telur pada periode awal bertelur secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 ada1ah 48.98±15.45%, 65.40±9.87%, 50.83±12.84% dan 39.71±5.11%. Konversi pakan pada periode awal bertelur secara berurutan dari P0, P1, P2 dan P3 adalah 0.55±0.17, 0.49±0.08, 0.60±0.08 dan 0.78±0.12. Dari hasil peneiitian ini dapat disimpulkan bahwa pembatasan pakan secara kuantitatif pada puyuh umur 14 hari sampai masak kelamin memberikan pengaruh terhadap pertambahan bobot badan kumulatif namun tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap konversi pakan kumulatif pada masa grower. Pembatasan pakan menyebabkan adanya penundaan masak kelamin, bobot badan saat masak kelamin, berpengaruh terhadap perkembangan bobot dan ukuran organ reproduksi saat masak kelamin, jumlah folikel saat masak kelamin serta berpengaruh pada profil perlemakan karkas. Hasil penelitian ini juga memberikan pengaruh yang nyata (P&lt;0.01) terhadap produksi telur dan konversi pakan pada awal produksi. </description

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TBR.01/04 Her p
Uncontrolled Keywords: Restricted feeding, Development reproductive organ, Sexual maturity, Egg production, Performance of quail
Subjects: T Technology > TS Manufactures > TS2284-2288 Animal feeds and feed mills. Pet food industry
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana
Creators:
CreatorsNIM
Rosa Tri Hertamawati, 090114270MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMas’ud Hariadi, Ph.D.,M.Phill.,DrhUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Shela Erlangga Putri
Date Deposited: 2016
Last Modified: 06 Jun 2017 20:45
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35202
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item