EFEK ANTIPLASMODIAL EKSTRAK BIJI PARE (MOMORDICA CHARANTIA L) PADA MENCIT(MUS MUSCULUS) YANG DIINFEKSI DENGAN PLASMODIUM BERGHEI

Marihot Pasaribu, 090214731 M (2005) EFEK ANTIPLASMODIAL EKSTRAK BIJI PARE (MOMORDICA CHARANTIA L) PADA MENCIT(MUS MUSCULUS) YANG DIINFEKSI DENGAN PLASMODIUM BERGHEI. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-pasaribuma-496-tkd_33_0-e ABSTRAK.pdf

Download (197kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2006-pasaribuma-496-tkd_33_0-e.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Malaria masih merupakan penyakit parasit yang paling berbahaya didunia sampai saat ini. Setelah ditemukannya khasiat insektisida dari DDT dalam tahun 1936-1939 (Muller dan Wresman) dikembangkan pembasmian atau eradikasi malaria dalam tahun 1955-1939. Namun usaha tersebut hanya berhasil disebagian dunia. Malaria tetap menjadi masalah kesehatan utama di dunia. Hal ini disebabkan terjadinya resistensi plasmodium terhadap obat yang ada dan meningkatnya kekebalan vektor nyamuk (Anopheles) terhadap insektisida. Penyebaran plasmodium yang resisten terhadap obat antimalaria dan timbulnya efek samping yang berat, mendesak untuk penemuan antimalaria yang baru, yang ditoleransi lebih baik dan lebih efisien. Penelitian ini sangat diperlukan mengingat resistensi yang terjadi berkembang dengan cepat. Kebutuhan akan obat malaria baru ini mendorong penelitian-penelitian tentang obat malaria yang berasal dari bahan alam khususnya tumbuh-tumbuhan. Bahan alam ini merupakan sumber penting dari berbagai bahan aktif biologik yang potensial dikembangkan sebagai obat antimalaria baru. Pada umumnya bahan aktif biologik dari alam ini lebih aman terhadap mammalia, termasuk manusia. Momordica charantia L. atau yang dikenal sebagai Pare merupakan salah satu tanaman yang digunakan secara tradisional sebagai obat antimalaria. Banyak golongan senyawa dari tumbuhan yang bersifat antimalaria, tetapi beberapa senyawa yang penting dan mempunyai biopotensi antimalaria antara lain: alkaloid, lakton, terpenoid, xanton dan flavonoid. Kandungan senyawa yang terdapat dalam biji Momordica charantia L. antara lain resin, triterpen, proteid, lipid, steroid, karbohidrat, alkaloid, glikosida saponin tipe cucurbitacin Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antimalaria dari ekstrak air biji Momordica charanta L. dan pengaruhnya terhadap pembentukan hematin secara in vivo pada mencit yang diinfeksi dengan Plasmodium berghei. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan desain The Posttest-Control Group Design (pengambilan data dilakukan setelah perlakuan) dan dibandingkan dengan kontrol. Pada penelitian ini digunakan 6 (enam) kelompok hewan coba dan masing-masing 1 (satu) kelompok kontrol negatif dan positif. Setiap kelompok masing-masing dengan 3 (tiga) replikasi. Ekstrak biji pare yang digunakan dalam penelitian ini terbagi dalam dosis 1000; 100; 10; 1; 0,1 dan 0,01 mg/kgbb mencit yang diberikan secara oral dengan sonde dimulai pada hari ke-3 setelah inokulasi Plasmodium berghei (dianggap sebagai hari ke-1 perlakuan = H1) pada mencit yang sehat. Penghitungan parasitemia dilakukan setiap hari sebelum diberi perlakuan. Jumlah eritrosit yang terinfeksi parasit dihitung tiap 1000 eritrosit dengan mikroskop perbesaran 1000 kali. Kadar hematin didapatkan melalui perbandingan antara alkalin hematin dengan oxyhemoglobin secara spektroskopik dengan kuvet 0,5 cm pada panjang gelombang berikut: 540, 576, 593 nm. Data kemudian diolah dengan SPSS 11.5 for Windows dengan Analisis Sidik Ragam (ANOVA) dengan tingkat kepercayaan 5% (a = 0,05). Apabila hasil antar perlakuan berbeda nyata, dengan hasil Fh > Ft maka dilanjutkan dengan uji LSD (Least Signifikan Difference) untuk melihat perlakuan yang paling bermakna. Uji statistika rerata penghambatan pertumbuhan parasit antar kelompok perlakuan berbeda bermakna (Uji Anova, p<0,05; Uji LSD; p < 0,05; SE = 3,59). Rarata penghambatan pertumbuhan parasit tertinggi antar kelompok dijumpai pada kelompok perlakuan dosis 10 mg/kgbb ekstrak air biji M charantia L. (N=3; Mean = 46,5; SD 1,71; SE = 0,99). Rerata penghambatan pertumbuhan parasit antara kelompok perlakuan dengan kontrol berbeda bermakna (Uji Anova, p<0,05; Uji LSD; p < 0,05; SE = 3,35). Uji statistika rerata kadar hematin antar kelompok perlakuan tidak berbeda (Uji Anova, p>0,05; LSD; p>0,05; SE = 12,44). Rerata kadar hematin antara kelompok perlakuan dengan kontrol tidak berbeda (Uji Anova, p>0, 05; Uji LSD; p>0,05; SE = 11,7).

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKA KK TKD 33/05 Pas e
Uncontrolled Keywords: Pare, Momordica charantia Linn., seed, antimalaria, Plasmodium berghei, oxyhemoglobin, alkaline hematine, hematine
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran Dasar
Creators:
CreatorsNIM
Marihot Pasaribu, 090214731 MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorHAMZAH, dr, SpFKUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Aimmatul Mukaromah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 05 Oct 2016 02:07
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35580
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item