PENGARUH FAKTOR PENDERITA TB PARU KASUS BARU TERHADAP KONVERSI BTA YANG MENDAPAT PENGOBATAN KATAGORI – 1 PADA AKHIR FASE INTENSIF DI PUSKESMAS SE KOTA KENDARI TAHUN 2005

Sitti Nurjuta, 090315274 M (2005) PENGARUH FAKTOR PENDERITA TB PARU KASUS BARU TERHADAP KONVERSI BTA YANG MENDAPAT PENGOBATAN KATAGORI – 1 PADA AKHIR FASE INTENSIF DI PUSKESMAS SE KOTA KENDARI TAHUN 2005. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-nurjutasit-799-kkckkt-k.pdf

Download (292kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2006-nurjutasit-799-tkm300-p.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Cakupan program TB paru dengan indikator CDR (Case Detection Rate) di Kota Kendari masih sangat rendah yaitu 39 % pada tahun 2000, 20 % pada tahun 2001, dan 34 % pada tahun 2002 dari target 70 %. Indikator angka kesembuhan penderita (Cure Rate) baru mencapai 35 % dari target 85 %, artinya penemuan penderita TB paru BTA positif dan angka kesembuhan masih sangat rendah, padahal pemerintah telah menyediakan berbagai kemudahan dalam hal pengobatan yang diperoleh secara gratis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh faktor penderita yang meliputi keteraturan berobat, status gizi , penyakit penyerta., pengetahuan, dan umur terhadap konversi sputum BTA TB paru setelah dua bulan pengobatan di Puskesmas. Pene1itian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain prospective cohort study. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi penderita baru TB paru BTA positif yang mendapat pengobatan OAT kategori -1, dilakukan follow up se1ama dua bulan (Maret s.d. Juni 2005). Besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 72 orang. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Pengolahan data dengan menggunakan komputer. Analisis data dengan menggunakan uji Chi-Square untuk melihat adanya hubungan antar variabel, dan uji regresi logistik ganda, untuk mengetahui adanya pengaruh variabel independen yang diteliti secara bersamaan terhadap konversi BTA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 72 orang penderita, yang mengalami konversi sebanyak 43 orang (59.72 %) dan yang mengalami gagal konversi sebanyak 29 orang (40.3 %). Penderita yang teratur berobat 100 % mengalami konversi, demikian pula penderita yang tidak teratur berobat 100 % mengalami gagal konversi. Pada ke1ompok umur 31 - 70 tahun, risiko untuk mengalami konversi 6 kali lebih besar dibandingkan pada kelompok umur 18 - 30 tahun. Hal ini disebabkan karena penderita yang berumur lebih tua (31-71 tahun), lebih banyak yang berstatus gizi normal dibandingkan dengan umur yang lebih muda (18-30 tahun). Hasil penelitian ini menunjukkan penderita yang berumur 18 - 30 tahun 90 % mempunyai penyakit penyerta, dan memiliki risiko untuk mempunyai penyakit penyerta 0.2 kali lebih kecil dibandingkan dengan kelompok umur 31 - 71 tahun. Pada penderita yang berstatus gizi sangat kurus, risiko untuk mengalami konversi bersifat antagonis yaitu 9.5 kali lebih besar dibandingkan dengan yang berstatus gizi normal. Hal ini disebabkan karena penderita yang berstatus gizi sangat kurus lebih banyak pada kelompok umur muda (18 - 30 tahun). Pada penderita yang tidak mempunyai penyakit penyerta risiko untuk mengalami konversi 0.11 kali lebih kecil dibandingkan dengan penderita yang mempunyai penyakit penyerta. Hal ini disebabkan karena penderita yang tidak mempunyai penyakit penyerta lebih banyak yang berstatus gizi normal, dibandingkan dengan penderita yang mempunyai penyakit penyerta. Kesimpulan: keteraturan berobat, penyakit penyerta., status gizi dan umur penderita mempengaruhi kejadian konversi sputum BTA TB paru setelah akhir pengobatan fase intensif. Saran: Diperlukan peningkatan penyuluhan secara. terpadu tentang penyakit TB, keteraturan berobat, gizi, dan pendidikan kesehatan masyarakat.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TKM 30/05 Nur p
Uncontrolled Keywords: tuberculosis new cases first category treatment, acid fact bacteria conversion, patients' factors
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA771-771.7 Rural health and hygiene. Rural health services
R Medicine > RC Internal medicine > RC306-320.5 Tuberculosis
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan
Creators:
CreatorsNIM
Sitti Nurjuta, 090315274 MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorFlorentina Sustini, Dr.,dr.,MSUNSPECIFIED
Thesis advisorBudi Utomo, dr.,M.KesUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 2016
Last Modified: 12 Aug 2016 01:16
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/35875
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item