BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNG SOLO KAB. SIDOARJO JAWA TIMUR

Santoso Budi Rohayu, 090214879 M (2005) BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI KADER POSYANDU DI WILAYAH PUSKESMAS KEDUNG SOLO KAB. SIDOARJO JAWA TIMUR. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2006-rohayusant-1818-tkm13_06.pdf

Download (998kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Fulltext)
36042.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Posyandu merupakan upaya kesehatan bersumber masyarakat (UKBM) yang paling memasyarakat. Kegiatannya meliputi 5 program prioritas, yakni KIA. KB, Perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Sejak tahun 1985 sampai tahun 1995 jumlah posyandu di Indonesia mengalami pasang surut disebabkan diantaranya dari kader posyandu sebagai penggerak utama posyandu karena drop out. Jumlah kader yang ada di Indonesia tidak dapat dihitung secara tepat, karena keberadaan kader posyandu sampai ke pelosok yang sulit dijangkau seperti diluar pulau Jawa dan laporan sering terhambat karena faktor geografi. Keadaan kader posyandu di Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2001 s/d tahun 2003 mengalami peningkatan. Pada tahun 2003 jumlah kader aktif mencapai 7.295 orang. Dibanding dengan jumlah posyandu yang ada sebanyak 1.578, maka rata-rata posyandu di kabupaten Sidoarjo dikerjakan lebih dari 4 orang kader. Puskesmas Kedung Solo merupakan bagian dari Kabupaten Sidoarjo pada tahun 2003 memiliki 30. posyandu. Dibanding dengan jumlah kader aktif yang ada di wilayah Kedung Solo sebanyak 100 orang pada waktu itu, maka rata-rata setiap posyandu hanya dikerjakan oleh 3 orang kader. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia jumlah ideal kader disetiap posyandu sebanyak 5 orang. Keberadaan posyandu di Kedung Solo sudah cukup lama sejak tahun 1982, dengan sebutan "Kelompok Penimbangan. Dari tahun tersebut sampai saat ini jumlah dan strata posyandu tidak mengalami perubahan, yakni berjumlah 30 posyandu seluruhnya berstrata Pratama. Idealnya dalam jangka waktu tersebut posyandu sudah bisa berkembang mencapai strata yang lebih tinggi menjadi Madya, Purnama atau Mandiri. Tidak berkembangnya posyandu di Kedung Solo tidak terlepas dari peran aktif dan partisipasi kader serta dukungan masyarakat dan aparat desa setempat. Beberapa faktor tersebut dapat dikatakaan sebagai faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik dari kader diantaranya: pendidikan, pekerjaan, status ekonomi, pengetahuan dan sikap kader. Faktor ekstrinsik berupa pemberian insentif, dukungan aparat dan pembinaan. Selain itu ada hubungan dengan kekuasaan sosial berupa otoritas kader dalam posyandu, berupa kebebasan menjalankan tugas pokok kader. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis beberapa faktor yang berhubungan dengan partisipasi kader terhadap posyandu di wilayah kerja puskesmas Kedung Solo. Pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada seluruh kader posyandu (Total Populasi) yang ada di wilayah Kedung Solo dan dengan melakukan wawancara dengan kader posyandu. Selanjutnya hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan perangkat komputer, menggunakan Uji Statistik Regresi Linier multiple. Beberapa faktor yang berhubungan dengan timbulnya partisipasi dapat terlihat, diantaranya faktor intrinsik berhubungan dengan faktor motivasi dan faktor kerelawanan. Selain itu faktor ekstrinsik berhubungan dengan motivasi dan kerelawanan. Hubungan antara motivasi dengan kerelawan membentuk partisipasi. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara motivasi kader dengan dukungan dan pembinaan. Motivasi kader posyandu tidak ada hubungan dengan pendidikan kader, pekerjaan kader, pengetahuan, insentif yang diterima oleh kader, sikap, status ekonomi dan otoritas. Otoritas kader untuk menjalankan posyandu tidak ada hubungan dengan sifat kerelawanan. Walaupun kader mempunyai otoritas tinggi belum tentu mempunyai kerelawanan yang tinggi. Sifat kerelawanan kader di wilayah puskesmas Kedung Solo tidak ada hubungan dengan tingkat pendidikan kader, pekerjaan kader, pemberian insentif dan dukungan kepala desa, status ekonomi, sikap kader dan pembinaan. Faktor motivasi ada hubungan dengan sifat kerelawanan. Semakin kader mendapat motivasi, sifat kerelawannya akan meningkat. Tidak ada hubungan antara faktor motivasi dengan faktor partisipasi. Hasil uji Regresi Linier didapatkan P=0,122 Faktor partisipasi berhubungan dengan faktor kerelawanan. Hasil uji Regresi Linier didapatkan P=0,000. Kader yang memiliki kerelawanan sedang sebanyak 20 orang, dari jumlah tersebut yang memiliki partisipasi baik 60%.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKC KK TKM. 13/06 Roh a
Uncontrolled Keywords: Posyandu cadre, Support, Upgrading, Motivation, Incentive, Participation
Subjects: R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA771-771.7 Rural health and hygiene. Rural health services
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kesehatan Masyarakat
Creators:
CreatorsNIM
Santoso Budi Rohayu, 090214879 MUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorOedjo Soedirham, dr.,MPMH.,MA.,PhDUNSPECIFIED
Thesis advisorAndy Asan, BSc.,Drs.,DHEUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 2016
Last Modified: 10 Jul 2017 19:38
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36042
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item