ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN OPERASIONAL BADAN USAHA MILIK NEGARA SEBELUM DAN SESUDAH PRIVATISASI DAN PENGARUH KEPEMILIKAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN KINERJANYA

KHRISTIN KUSUMAWATI, 090310566 L (2005) ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN OPERASIONAL BADAN USAHA MILIK NEGARA SEBELUM DAN SESUDAH PRIVATISASI DAN PENGARUH KEPEMILIKAN PEMERINTAH TERHADAP PERUBAHAN KINERJANYA. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2007-kusumawati-3762-tea170-k.pdf

Download (558kB) | Preview
[img]
Preview
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2007-kusumawati-3762-tea170-b.pdf

Download (2MB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Privatisasi digerakkan oleh keyakinan bahwa kepemilikan swasta lebih efisien, profitable dan produktif daripada kepemilikan pemerintah. Beberapa studi tentang privatisasi yang menguji pengaruh privatisasi terhadap kinerja BUMN telah banyak dilakukan di berbagai negara. Hasil dari penelitian tersebut ternyata beragam. Beberapa studi membuktikan bahwa privatisasi membawa dampak pada peningkatan kinerja BUMN yang diprivatisasi, sementara studi lainnya membuktikan bahwa privatisasi gagal memenuhi harapan. Selain memberikan bukti empiris tentang efek privatisasi terhadap kinerja BUMN, beberapa studi juga melakukan investigasi lebih lanjut terhadap determinan dari perubahan kinerja tersebut dan faktor yang banyak diteliti adalah struktur kepemilikan D'Souza, Megginson dan Nash (2004) melakukan studi terhadap determinan potensial perubahan kinerja BUMN setelah privatisasi yaitu faktor karakteristik perusahaan dan institusional (faktor makro ekonomi). Menurut mereka, pengaruh fundamental dari privatisasi pada level perusahaan adalah perubahan kepemilikan yaitu berkurangnya kepemilikan saham oleh pemerintah. Dengan perubahan kepemilikan ini privatisasi meredefinisi misi dan tujuan perusahaan dimana sebelum privatisasi BUMN mengejar tujuan-tujuan yang seringkali bertentangan dengan maksimalisasi profit. Oleh karena itu tingkat kepemilikan yang dipertahankan oleh pemerintah setelah privatisasi seharusnya berpengaruh terhadap perubahan kinerja BUMN yang baru diprivatisasi karena hadirnya swasta akan mengurangi intervensi pemerintah secara langsung. Berdasarkan studi terdahulu, penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris tentang pengalaman privatisasi di Indonesia dengan membandingkan kinerja keuangan dan operasional sebelum dan sesudah privatisasi yang mencakup periode tiga tahun sebelum dan tiga tahun sesudah privatisasi. Untuk yang diprivatisasi tahun 2002 hanya mencakup periode dua tahun sebelum dan sesudah privatisasi. Selanjutnya, penelitian ini juga menguji pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap perubahan kinerja keuangan dan operasional untuk mengetahui apakah kepemilikan pemerintah merupakan faktor yang mempengaruhi perubahan kinerja keuangan dan operasional tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria BUMN yang diprivatisasi melalui IPO dan mempunyai data akuntansi dan keuangan minimum dua tahun sebelum dan sesudah privatisasi. Berdasarkan kriteria tersebut, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah BUMN yang diprivatisasi melalui Initial Public Offering (IPO) selama periode 1991-2002. Untuk mengukur kinerja keuangan dan operasional digunakan delapan variabel sebagai indikator yaitu profitability (ROS, ROA, ROE), leverage, output, operating efficiency (sales efficiency dan net income efficiency), dan employment. Untuk menguji perubahan signifikan kinerja keuangan dan operasional sebelum dan sesudah privatisasi (hipotesis pertama) digunakan uji jenjang bertanda Wilcoxon, sedangkan untuk menguji pengaruh kepemilikan pemerintah terhadap perubahan kinerja keuangan dan operasional (hipotesis kedua) digunakan regresi OLS multivariat karena dalam pengujian memasukkan variabel kontrol ukuran perusahaan dan karakteristik industri. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah tingkat signifikansi konvensional yaitu 1%, 5% dan 10% seperti yang dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Hasil pengujian terhadap hipotesis pertama menunjukkan bahwa indikator kinerja keuangan dan operasional yang mengalami perubahan yang signifikan setelah privatisasi adalah leverage, output dan sales efficiency, masing-masing signifikan pada level 5%. Ketiga indikator tersebut mengalami perubahan seperti yang diprediksikan yaitu perubahan positif untuk output dan sales efficiency dan negatif untuk leverage. Indikator lainnya menunjukkan perubahan yang tidak signifikan walaupun arah perubahannya sudah seperti yang diprediksikan kecuali ROA dan ROE yang justru mengalami perubahan negatif dimana seharusnya perubahan yang diharapkan adalah positif Hal ini menunjukkan bahwa privatisasi di Indonesia tidak cukup efektif untuk meningkatkan profitability. Hasil pengujian terhadap hipotesis kedua menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah berpengaruh negatif signifikan terhadap perubahan ketiga ukuran profitability (ROS, ROA, ROE), output, dan operating efficiency (sales efficiency dan net income efficiency), masing-masing signifikan pada level 5%.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TEA 17/07 Kus a
Uncontrolled Keywords: Financial and operating performance, Privatization, State Ownership, and State-Owned Enterprise (SOE)
Subjects: H Social Sciences > HG Finance > HG4001-4285 Finance management. Business finance.Corporation finance
H Social Sciences > HJ Public Finance > HJ9-9940 Public finance > HJ9103-9695 Local finance. Municipal finance
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Akuntansi
Creators:
CreatorsNIM
KHRISTIN KUSUMAWATI, 090310566 LUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorArsono Laksmana, Prof. Dr., SE., Ak., CPAUNSPECIFIED
Thesis advisorI Made Narsa, NIDN0027066503UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Anisa Septiyo Ningtias
Date Deposited: 2016
Last Modified: 07 Jun 2017 20:11
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36346
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item