APOPTOSIS PNEUMOSIT TIPE I & II PADA SYOK HIPOVOLEMIK PERDARAHAN YANG DIRESUSITASI DENGAN CPTD(Studi Eksperimental pada Rattus Sprague Dawley)

KOHAR HARI SANTOSO, 090610256 D (2011) APOPTOSIS PNEUMOSIT TIPE I & II PADA SYOK HIPOVOLEMIK PERDARAHAN YANG DIRESUSITASI DENGAN CPTD(Studi Eksperimental pada Rattus Sprague Dawley). Disertasi thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2012-santosokoh-24132-dis-k-47-k.pdf

Download (344kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-s2-2012-santosokoh-20521-disk47-2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Latar Belakang: Saat ini cairan yang umum dipakai untuk mengoreksi syok hipovolemik perdarahan adalah Ringer Lactate (RL), namun jumlah sel paru yang mengalami apoptosis meningkat tiga kali lipat. Cairan Pengganti Transfusi Darah (CPTD) adalah salah satu alternatif cairan yang dapat diberikan pada periode pre hospital dengan berbagai keuntungan yang dimiliki. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan kejadian apoptosis pneumosit tipe I dan II pada syok hipovolemik perdarahan yang diresusitasi dengan CPTD jumlahnya lebih rendah daripada diresusitasi dengan RL. Metode Penelitian: Eksperimental murni menggunakan 30 Rat Sprague Dawley. Dilakukan tusukan jarum pada Canthus Medialis sehingga berdarah dan mengalami syok selama 30 menit. Subyek penelitian dikelompokkan secara random dalam tiga kelompok, masing-masing 10 subyek penelitian. Kelompok CPTD mendapatkan resusitasi sebanyak 4 ml/kgBB secara intra vena secepatnya. Kelompok RL mendapatkan resusitasi sebanyak 20 ml/kgBB secara intra vena secepatnya dan kelompok perdarahan adalah kelompok kontrol pra resusitasi yang mengalami syok hipovolemik perdarahan namun tanpa dilakukan tindakan resusitasi. Pengambilan jaringan paru untuk kelompok CPTD dan RL dilakukan tiga jam setelah selesai pemberian resusitasi kemudian diproses untuk diperiksa Caspace 9, AIF, dan MDA dengan metode Imunohistokimia. Sedangkan untuk pemeriksaan apoptosis menggunakan metode tunnel. Hasil Penelitian: Data berat badan, hemoglobin, natrium, laktat dan base deficit ketiga kelompok tikus adalah homogen. Penelitian syok hipovolemik perdarahan ini membukikan bahwa CPTD menurunkan ekspresi caspace 9 dan AIF (p=0,000) pada pneumosit tipe I maupun pneumosit tipe II. Hasil penelitian menunjukkan ekspresi MDA pada pneumosit tipe II kelompok pasca resustasi tidak ada perbedaan yang bermakna (p=0,090). Sedangkan pada pneumosit tipe I terdapat perbedaan yang bermakna (p=0,000). Metode tunnel untuk mengukur tingkat apoptosis pneumosit tipe I menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan CPTD (p=0,000), tetapi tidak pada pneumosit tipe II (p=0,090). Kesimpulan: Resusitasi CPTD menunjukkan hasil yang signifikan lebih rendah pada apoptosis, dengan caspace cascade, AIF dan ekspresi MDA yang dibandingkan yang diresusitasi dengan RL. Ini merupakan fakta baru yang dapat membuka kesempatan untuk pengobatan pasien perdarahan dengan komposisi cairan yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik pada komplikasi paru.

Item Type: Thesis (Disertasi)
Additional Information: KKA KK Dis K 47/12 San a
Uncontrolled Keywords: pneumocyte I,pneumocyte II,CPTD,hypovolemic shock, apoptosis
Subjects: R Medicine > R Medicine (General) > R5-920 Medicine (General)
Divisions: 09. Sekolah Pasca Sarjana > Ilmu Kedokteran
Creators:
CreatorsNIM
KOHAR HARI SANTOSO, 090610256 DUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorH.R.Eddy Rahardjo, Prof.Dr.,dr.SpAn.KICUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 13 Oct 2016 09:52
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/36544
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item