ETIN DWI FEBRI JAYANTI, 071047007 (2012) KONSTRUKSI SOSIAL ATAS REALITAS KEMISKINAN PADA KELUARGA MISKIN DI PINGGIRAN KOTA Studi Pada Keluarga Miskin di Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-s2-2013-jayantieti-26761-3.-abstr-k.pdf Download (101kB) | Preview
	Text (FULL TEXT) 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian tentang Konstruksi Sosial Atas Realitas Kemiskinan Pada Keluarga Miskin di Pinggiran Kota ini berawal dari realitas kemiskinan yang hampir terjadi di berbagai wilayah, meliputi kemiskinan di wilayah pedesaan, perkotaan, dan pinggiran kota. Selama ini, konsep kemiskinan di pinggiran kota menjadi bias karena telah keluar dari konsep kemiskinan di pedesaan dan juga belum dapat dikategorikan dalam konsep kemiskinan di perkotaan pada umumnya. Dari sinilah, diperlukan konsep kemiskinan tersendiri untuk wilayah pinggiran kota. Untuk memahami konsep kemiskinan di pinggiran kota akan lebih tepat jika menggunakan pemahaman keluarga miskin itu sendiri atas kemiskinan yang mereka alami jika dibandingkan dengan menggunakan analisa pengukuran kemiskinan (measuring poverty) yang selama ini menggunakan ukuran-ukuran obyektif dan seringkali bias konsep, seperti yang ditetapkan oleh Singarimbun, Suparlan, Sajogyo, BPS, dan Bank Dunia. Berdasarkan hal di atas, maka penelitian ini berusaha mengkaji permasalahan, yakni: Bagaimanakah keluarga miskin (gakin) yang bertempat tinggal di pinggiran kota mengkonstruksi realitas kemiskinan yang mereka alami sendiri? Dalam penelitian ini, menggunakan paradigma yakni interpretatif understanding yang lebih tepatnya kontrukstivis dengan menggunakan teori Konstruksi Sosial Berger dan Luckman sertan metode kualitatif. Para subyek adalah kepala keluarga yang terdaftar dalam Pemutakhiran Data Keluarga Miskin Kelurahan Kandangan Tahun 2010 baik laki-laki maupun perempuan. Pada akhirnya, yang berhasil diwawancarai adalah sebanyak 6 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam (indepth interview). Data yang berhasil dikumpulkan kemudian dianalisis dengan dikategorikan dan diproses melalui pemetaan (mapping) dan menghubungkan klasifikasi dengan referensi teori yang ada dengan unit analisis mikro. Berdasarkan temuan dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa konstruksi realitas kemiskinan pada keluarga miskin di pinggiran kota ialah konstruksi kondisi kekurangan dan keterbatasan dalam kehidupan sehari-hari yang memang harus dijalani atau sebagai takdir yang harus dijalani. Meskipun demikian, namun tidak membuat mereka putus asa dalam menjalani kehidupannya yang serba terbatas. Hal ini dapat menepis anggapan bahwa adanya sifat fatalisme dalam pemikiran keluarga miskin karena subyek sebagai kepala keluarga miskin tidak sepenuhnya menerima kemiskinan sebagai ketentuan dan garis hidup manusia begitu saja tanpa berusaha apapun.

Actions (login required)

View Item