KELAHIRAN HAK TANGGUNGAN SEBAGAI HAK KEBENDAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG HAK TANGGUNGAN

VIRIZCHA MEIRIN ROMADHONA, 030942115 (2012) KELAHIRAN HAK TANGGUNGAN SEBAGAI HAK KEBENDAAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG HAK TANGGUNGAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2013-romadhonav-26098-3.abst-i.pdf

Download (189kB) | Preview
[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2013-romadhonav-26098-full text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Hak Tanggungan merupakan hak jaminan kebendaan yang memberikan kedudukan yang diutamakan bagi pemegangnya terhadap kreditor lain untuk memperoleh pelunasan utang melalui pelelangan umum atas benda yang dijaminkan tersebut. Lahirnya Hak Tanggungan harus didahului dengan suatu perjanjian Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) sebagaimana yang diatur dalam ketentuan Pasal 10 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Hak Tanggungan. APHT tersebut haruslah dibuat oleh pejabat umum yang memiliki kewenangan untuk membuat akta otentik dalam Hak Tanggungan dilakukan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT). PPAT tersebut berkewajiban untuk melakukan pendaftaran Hak Tanggungan tersebut. Hak Tanggungan baru lahir pada hari tanggal buku tanah Hak Tanggungan menurut Pasal 13 ayat (5). Kedudukan APHT sebagai wadah perjanjian Jaminan Kebendaan dan kedudukan PPAT dalam pendaftaran Hak Tanggungan adalah pokok permasalahan yang diteliti dalam tesis ini. Metode penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah statute approach dan conceptual approach. Berdasarkan hasil analisis asas publikasi merupakan asas yang penting dalam hukum jaminan kebendaan. Dengan adanya publikasi memberikan pihak ketiga kesempatan untuk mengetahui status hak atas tanah yang dijaminkan tersebut untuk mengambil upaya hukum dan menghormati keberadaan Hak Tanggungan tersebut. Asas Publikasi tersebut mengikat pihak ketiga untuk tidak mengganggu Hak Tanggungan yang telah dilekatkan pada hak atas tanah tersebut. Kedudukan PPAT sebagai pejabat umum pembuat akta otentik dalam proses pendafataran berperan sebagai pembuat APHT yang akan dijadikan dasar untuk mendaftarkan Hak Tanggungan tersebut. Seharusnya PPAT tidak berkewajiban untuk melakukan pendaftaran disamping wewenangnya sebagai pejabat umum tersebut tapi juga PPAT bukan para pihak yang memiliki kepentingan atas Hak Tanggungan tersebut. Seyogyanya kewajiban tersebut ada pada para pihak sendiri.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK TMK.119/12 Rom k
Uncontrolled Keywords: kelahiran, hak tanggungan, hak kebendaan, undang-undang, hak tanggungan
Subjects: H Social Sciences > HG Finance > HG1-9999 Finance > HG3691-3769 Credit. Debt. Loans
K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K623-968 Civil law > K830-968 Obligations > K840-917 Contracts
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
VIRIZCHA MEIRIN ROMADHONA, 030942115UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorMoch. Isnaeni, Prof., Dr., S.H., M.SUNSPECIFIED
Depositing User: Nn Duwi Prebriyuwati
Date Deposited: 06 Sep 2016 06:47
Last Modified: 06 Sep 2016 06:47
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/37164
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item