STATUS KEWARGANEGARAAN ISTRI DALAM PERKAWINAN BEDA KEWARGANEGARAAN

S.H. ARIANI PRABOWO (2009) STATUS KEWARGANEGARAAN ISTRI DALAM PERKAWINAN BEDA KEWARGANEGARAAN. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

Full text not available from this repository. (Request a copy)
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Perkawinan beda kewarganegaraan yang dilakukan di Indonesia maupun yang dilakukan di luar Indonesia dilaksanakan berdasarkan hukum perkawinan yang berlaku di Indonesia. Untuk melaksanakan perkawinan beda kewarganegaraan, terlebih dahulu harus dipenuhi syarat materiil dan syarat formil sesuai hokum dan undang-undang yang sedang berlaku di Indonesia. Dalam perkawinan beda kewarganegaraan oleh perempuan Warga Negara Indonesia terhadap status kewarganegaraan istri dan anak menurut undang-undang kewarganegaraan lama (Undang-Undang Nomor 62 Tahun 1958) ialah: istri diharapkan mengikuti kewarganegaraan suami demi terciptanya kesatuan kewarganegaraan dalam perkawinan. Namun istri juga dapat tetap mempertahankan status Warga Negara Indonesia-nya dengan konsekwensi terdapat perbedaan kewarganegaraan dalam perkawinan. Dan anak hasil perkawinan campuran oleh perempuan Warga Negara Indonesia otomatis berkewarganegaraan asing sesuai warga negara ayahnya, kecuali ayahnya tidak memiliki kewarganegaraan.. maka si anak mengikuti warga negara ibunya. Perolehan status kewarganegaraan bagi perempuan dan anak-anak menurut undang-undang kewarganegaraan lama dirasakan tidak adil dan tidak menjamin persamaan dalam perolehan status kewarganegaraan. Sedangkan setelah berlakunya Undang-Undnag Nomor 12 Tahun 2006 istri tidak lagi diharapkan mengikuti kewarganegaraan suami karena undang-undang ini tidak menganut asas kesatuan kewarganegaraan dalam perkawinan yang berpatokan pada kewarganegraan suami. Istri dapat independent atau secara mandiri menentukan kewarganegaraan yang akan dia anut. Undang-undang kewarganegaraan yang baru lebih menjamin perolehan status kewarganegaraan bagi perempuan dan anak-anak yang telah cukup adil dan juga menjamin perolehan status kewarganegaraan bagi perempuan dan anak-anak yang telah cukup adil dan juga menjamin hak persamaan dalam perolehan status kewarganegaraan. Untuk anak yang lahir dari pasangan berbeda kewarganegaraan dapat memperoleh kewarganegaraan ganda terbatas sampai mereka berumur delapan belas tahun tau sudah menikah. Tetapi setelah berumur delapan belas tahun harus menentukan kewarganegaraan yang dipilihnya. Tetap mempertahankan status Warga Negara Indonesia-nya atau memilih untuk menjadi Warga Negara Asing.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMK 58/ 09 Pra S ABSTRAK DAN FULLTEXT TIDAK TERSEDIA
Uncontrolled Keywords: status kewarganegaraan, istri, perkawinan
Subjects: K Law > K Law (General) > K1-7720 Law in general. Comparative and uniform law. Jurisprudence > K(520)-5582 Comparative law. International uniform law > K623-968 Civil law > K625-709 Persons
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
S.H. ARIANI PRABOWOUNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorSri Handayani, Dr., S.H., M.Hum.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 2016
Last Modified: 27 Sep 2016 01:26
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/37488
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item