ANTONIUS MALEM BARUS, 071214853010 (2014) REMAJA DALAM FILM REMAJA (Analisis Wacana Produksi Film Remaja "Togetherness" dan "Een for Allen, Allen for Een"). Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s2-2014-barusanton-29828-9.abstr-k.pdf Download (256kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-s2-2014-barusanton-29828-full text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini mengeksplorasi bagaimana remaja sebagai produser makna dalam menggambarkan identitas remaja dalam film remaja yang berjudul “Togetherness” dan “Een for Allen, Allen for Een”. Penelitian ini mengungkap wacana mengenai remaja melalui remaja itu sendiri sebagai produser makna dalam film. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode visual melalui site of production (sisi produksi film). Unit analisis yang dipakai dalam penelitian ini yaitu shot dalam film remaja “Togetherness” dan “Een for Allen, Allen for Een” yang telah dikemas di dalam format DVD. Objek penelitian yang diteliti adalah visual dalam film tersebut yang berkaitan identitas remaja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis wacana dalam metode visual di area produksi film. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja, sebagai pembuat film remaja, menggambarkan remaja yang dekat dengan teknologi, fashion, gaya hidup yang mewah dan kenakalan remaja. Remaja merupakan generasi yang hidup dengan berbagai macam gadget berteknologi tinggi. Keberadaan media memberikan tempat kepada remaja untuk mengekspresikan diri mereka dalam segala hal. Keberadaan media ini pada akhirnya membentuk remaja yang berpikir dan bertindak secara global. Remaja menjadi lebih tertarik pada hal-hal yang sifatnya populer, apa yang sedang menjadi tren, seperti menggunakan gadget dengan merk tertentu. Remaja dalam film remaja menghasilkan wacana remaja masa kini sebagai sebuah generasi yang mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga menyebabkan remaja menjadi pribadi yang berpikir dan bertindak secara global. Tindakan-tindakan ini menciptakan identitas remaja seperti yang direpresentasikan media. Gaya hidup yang mewah juga tidak lepas dari remaja masa kini yang bebas dan mandiri. Keinginan mereka untuk hidup mandiri membutuhkan kebutuhan yang lebih untuk memfasilitasi mereka dalam kesehariannya. Remaja menginginkan kebebasan yang lepas dari kekuasaan yang mengekang mereka. Pada dasarnya remaja masa kini ingin mengekspresikan segala sesuatu yang ingin mereka sampaikan, hanya saja hal tersebut tidak sepenuhnya dapat dilakukan. Keberadaan institusi seperti sekolah, memiliki kekuasaan yang lebih atas mereka, menjadi bagian yang mengendalikan mereka, sehingga wacana produksi film remaja tidak secara bebas dapat diekspresikan di dalam film remaja. Pada akhirnya, remaja masa kini menjadi sebuah generasi yang hidup dengan media dijital, di mana identitas mereka dipertukarkan, berkembang hingga membentuk identitas mereka yang lain sesuai dengan perkembangan zaman.
Actions (login required)
View Item |