KEDUDUKAN HUKUM WARIS ANAK BERKEWARGANEGARAAN GANDA TERHADAP HARTA KEKAYAAN ORANG TUA BERUPA HAK MILIK ATAS TANAH

ROMA SUKMAWATI, 031142125 (2013) KEDUDUKAN HUKUM WARIS ANAK BERKEWARGANEGARAAN GANDA TERHADAP HARTA KEKAYAAN ORANG TUA BERUPA HAK MILIK ATAS TANAH. Thesis thesis, UNIVERSITAS AIRLANGGA.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-s1-2015-sukmawatir-36607-4.abstr-k.pdf

Download (161kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
54.pdf
Restricted to Registered users only

Download (791kB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Pokok pembahasan berkaitan dengan kedudukan hukum waris anak berkewarganegaraan ganda terhadap harta kekayaan orang tua berupa hak milik atas tanah, dengan permasalahan tugas dan wewenang wali terhadap anak yang berkewarganegaraan ganda dan hak mewaris anak berkewarganegaraan ganda atas bidang tanah hak milik di Indonesia. Permasalahan dengan metode pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan konsep, diperoleh suatu kesimpulan bahwa tugas dan wewenang wali terhadap anak yang berkewarganegaraan ganda adalah untuk mewakili anak baik di dalam maupun di luar sidang pengadilan. Anak yang usianya kurang dari 18 tahun masih memiliki kewarganegaraan ganda, karena anak tersebut belum cakap bertindak dalam hukum. Anak tersebut berada di bawah kekuasaan orang tuanya untuk pengurusan harta warisan sebagai suatu perbuatan hukum keperdataan. Kedudukan Perwalian didasarkan penujukkan, tiap orang yang ditunjuk sebagai wali berkewajiban untuk menerimanya. Wali didasarkan atas penunjukkan diberlakukan atas kesepakatan dari keluarga, keluarga harus diminta kesepakatannya mengenai perwalian, jika keluarga tidak ada, maka tidak diperlukan kesepakatan. Hak mewaris anak berkewarganegaraan ganda atas bidang tanah hak milik di Indonesia dari harta kekayaan almarhum ibunya yang berada di Indonesia merujuk pada ketentuan Pasal 21 ayat (1) UUPA, bahwa hanya warganegara Indonesia dapat mempunyai hak milik, pasal 30 ayat (1) UUPA bahwa yang dapat mempunyai hak guna usaha ialah warganegara Indonesia; pasal 36 UUPA, bahwa yang dapat mempunyai hak guna bangunan ialah warganegara Indonesia, karena seorang anak mempunyai kewarganegaraan ganda yang berarti juga memiliki kewarganegaraan Indonesia, anak tersebut masih berhak hingga anak tersebut berusia 18 tahun dan berlangsung terus jika anak tersebut setelah usia 18 tahun memilih kewarganegaraan Indonesia.

Item Type: Thesis (Thesis)
Additional Information: KKB KK-2 TMK. 28/15 Suk k
Uncontrolled Keywords: Anak berkewarganegaraan ganda, warisan, hak atas tanah.
Subjects: K Law > KB Religious law in general > KB1-4855 Religious law in general. Comparative religious law. Jurisprudence > KB400-4855 Interdisciplinary discussion of subjects > KB632-636.2 Inheritance and succession
Divisions: 03. Fakultas Hukum > Magister Kenotariatan
Creators:
CreatorsNIM
ROMA SUKMAWATI, 031142125UNSPECIFIED
Contributors:
ContributionNameNIDN / NIDK
Thesis advisorLisman Iskandar, S.H., M.S.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Husnul Khotimah
Date Deposited: 18 Oct 2016 01:57
Last Modified: 18 Oct 2016 01:57
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39386
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item