Dyah Esti Pranawengrum, NIM011310213014 (2016) TERAPI LATIHAN UNTUK MENINGKATKAN FUNGSI PROPRIOSEPTIF PASKA REKONSTRUKSI LIGAMEN KRUSIATUM ANTERIOR. Tugas Akhir D3 thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (598kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
260. 39926.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Ligamen Krusiatum Anterior (LKA) merupakan salah satu dari sepasang ligamen krusiatum yang ada di sendi lutut manusia. LKA berperan sebagai stabilitator utama untuk mencegah translasi tibia ke anterior terhadap femur dan translasi posterior femur jika tibia berada pada posisi closed chain. Cidera LKA terjadi dengan perbandingan 1 dibanding 1.750 jiwa pada terutama pada usia 15-45 tahun. Hal ini dikarenakan usia tersebut merupakan usia produktif dan pada usia tersebut partisipasi untuk melakukan olahraga sangat tinggi. Sebuah studi yang dilakukan oleh National Collegiate Athletic Association (NCAA) menyakatan bahwa atlit laki-laki sering mengalami cidera LKA dibanding dengan atlit perempuan meskipun atlit perempuan beresiko 2 – 8 kali lebih besar untuk mengalami cidera LKA. Beberapa faktor yang menyebabkan resiko cidera LKA lebih besar terjadi pada atlit perempuan antara lain bentuk dari anggota gerak bawah (pelvis yang lebih besar,valgus dari lutut,pronasi dari kaki),fleksibilitas otot hamstring,perbedaan hormonal, dan perbedaan ukuran LKA pada perempuan. Pada cedera ligamen,saraf mikroskopis yang berada di mekanoreseptor perifer akan mengalami kerusakan, hal ini akan menyebabkan defisit proprioseptif dan menurunkan kemampuan kontrol neuromuskuler yang berperan untuk menjaga persendian agar pada posisi stabil. Proprioseptor merupakan suatu reseptor sensoris yang menyampaikan informasi tentang posisi sendi, tekanan dan regangan otot menuju ke otak. Proprioseptor terdapat pada muscle spindles, golgi tendon organ, dan jaringan capsuloligament. Latihan proprioseptif bertujuan mengembalikan kemampuan neurosensoris pada capsuloligamen yang cedera, meningkatkan sensitifitas afferent perifer bagian tubuh yang tidak mengalami cedera, mencegah terjadinya cedera berulang. Fisioterapis dapat memberikan latihan proprioseptif pada pasien paska rekonstruksi LKA agar pasien mampu mencapai kestabilan dan keseimbangan lutut dan mencegah terjadinya cidera berulang pada lutut yang cidera.
Item Type: | Thesis (Tugas Akhir D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK FV.FST.28/16 Pra t | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Ligamen krusiatum anterior, fisioterapi, proprioseptif | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RM Therapeutics. Pharmacology > RM182-190 Other therapeutic procedures Including acupuncture, pneumatic aspiration, spinal puncture, pericardial puncture | |||||||||
Divisions: | 15. Fakultas Vokasi > Departemen Kesehatan > D3 Fisioterapi | |||||||||
Creators: |
|
|||||||||
Contributors: |
|
|||||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | |||||||||
Date Deposited: | 26 Jul 2016 07:50 | |||||||||
Last Modified: | 18 Jun 2017 16:27 | |||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39926 | |||||||||
Sosial Share: | ||||||||||
Actions (login required)
View Item |