Brihastami Sawitri, NIM010981814 (2016) HUBUNGAN ANTARA RELIGIOUS COPING DENGAN KADAR KORTISOL SERUM DAN GEJALA ANSIETAS PADA PASIEN KANKER PAYUDARA STADIUM LANJUT DI RSUD DR.SOETOMO SURABAYA. Thesis thesis, Universitas Airlangga.
|
Text (ABSTRAK)
6. ABSTRAK.pdf Download (155kB) | Preview |
|
Text (FULLTEXT)
278. 39962.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Latar Belakang: Kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia. Diagnosis kanker payudara merupakan stressor yang bermakna dan seringkali disertai ansietas. Kortisol yang telah diketahui hubungannya dengan ansietas, dihubungkan pula dengan progresifitas kanker payudara. Religious Coping merupakan salah satu strategi coping yang paling banyak digunakan oleh pasien kanker payudara namun masih sangat jarang diteliti terutama di Indonesia, dimana agama memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakatnya. Tujuan: Melakukan analisis korelasi antara Religious Coping dengan kadar kortisol serum dan gejala ansietas pada pasien kanker payudara stadium lanjut RSUD Dr. Soetomo Surabaya Metode: Penelitian ini adalah studi analitik observasional cross-sectional terhadap pasien kanker payudara stadium lanjut di Poli Onkologi Satu Atap RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Penelitian ini menggunakan kuesioner Brief RCOPE untuk mengukur skor Religious Coping, Beck Anxiety Inventory (BAI) menilai gejala ansietas dan metode chemiluminescence untuk menilai kadar kortisol serum pagi hari. Metode analisis statistik yang digunakan adalah uji statistik korelasi Pearson dan regresi linier ganda. Hasil Penelitian: Didapatkan 32 subjek yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data menunjukkan adanya korelasi positif yang bermakna antara Religious Coping negatif dan kadar kortisol serum (p=0,015; r=0,425), serta antara Religious Coping negatif dan gejala ansietas (p=0,001; r=0,555). Tidak didapatkan korelasi yang bermakna antara Religious Coping positif dan kadar kortisol serum, maupun antara Religious Coping positif dan gejala ansietas. Kesimpulan: Semakin tinggi Religious Coping negatif, semakin tinggi kadar kortisol serum. Semakin tinggi Religious Coping negatif maka semakin tinggi pula gejala ansietas.
Item Type: | Thesis (Thesis) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KKA KK PPDS.IKJ.13/16 Saw h | ||||||||||||
Uncontrolled Keywords: | Religious Coping, Kortisol, Ansietas, Kanker Payudara | ||||||||||||
Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA1-1270 Public aspects of medicine > RA421-790.95 Public health. Hygiene. Preventive medicine > RA790-790.95 Mental health. Mental illness prevention | ||||||||||||
Divisions: | 01. Fakultas Kedokteran > Ilmu Kedokteran Jiwa | ||||||||||||
Creators: |
|
||||||||||||
Contributors: |
|
||||||||||||
Depositing User: | Guruh Haris Raputra, S.Sos., M.M. '- | ||||||||||||
Date Deposited: | 28 Jul 2016 03:35 | ||||||||||||
Last Modified: | 18 Jun 2017 16:48 | ||||||||||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/39962 | ||||||||||||
Sosial Share: | |||||||||||||
Actions (login required)
View Item |