Y. Tutuk Budiati, Prof. Dr., MS., Apt. (2006) KIMIA ORGANIK SEBAGAI DASAR PEMAHAMAN SENYAWA OBAT. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (PIDATO GURU BESAR)
gdlhub-gdl-grey-2007-budiatitut-5073-pg15110.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Mengawali orasi ini perkenankan saya untuk menjelaskan pengertian tentang senyawa organik. Kimia Oganik pada awalnya didefinisikan sebagai ilmu Kimia yang mengkaji senyawa yang berasal dari proses biologis. Kemudian pendapat ini digugurkan oleh Friedrich Wohler pada tahun 1828 dengan berhasil disintesis ureum di laboratorium dan disusul dengan sintesis asam cuka oleh Kolbe pada tahun 1845. Hasil sintesis senyawa kimia tersebut ternyata sama dengan ureum dan asam cuka yang diperoleh dari alam. Oleh karena itu, untuk selanjutnya perkembangan Kimia Organik ditujukan pada studi tentang senyawa kimia yang mengandung unsur karbon (C). Molekul senyawa organik terdiri dari rangkaian atom-atom karbon melalui ikatan tunggal (C-sp3), ikatan rangkap dua (C-sp2), atau ikatan rangkap tiga (C-sp). Selain itu masih terdapat gugus fungsi pada molekul organik. Karena bentuk hibridisasi atom karbon berbeda, demikian juga struktur gugus fungsinya, maka dapat digambarkan struktur ruang dari suatu molekul organik. Pertukaran posisi antar dua gugus saja sudah akan membentuk senyawa yang berbeda. Semuanya ini akan menentukan sifat fisika molekul organik, misalnya kepolaran atau kelarutannya, selain itu juga akan mempengaruhi sifat kimianya. Gugus fungsi pada molekul organik akan bereaksi dengan gugus fungsi lain melalui aturan-aturan tertentu. Ilmu-ilmu Kefarmasian mengkaji senyawa obat dari berbagai aspek, baik aspek farmakologis maupun aspek kimiawinya. Lebih dari 90% senyawa obat yang dikenal saat ini merupakan senyawa organik. Molekul senyawa obat juga merupakan rangkaian atom karbon beserta gugus fungsi yang terdapat padanya yang akan membentuk struktur ruang tertentu. Karenanya berdasarkan struktur senyawa obat, dapat diperkirakan sifat fisika dan kimia dari senyawa obat tersebut. Reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada senyawa obat dengan struktur rumit, pada dasarnya berlangsung menurut aturan keberadaan gugus fungsi pada molekul organik yang sederhana. Kimia Organik sangat berperan pada aspek kimiawi dari senyawa obat, meliputi cara analisis, aktivitas biologis, metabolisme, cara sintesis, maupun pengembangan senyawa obat baru.
Item Type: | Other | ||||
---|---|---|---|---|---|
Additional Information: | KK-2 KKB PG.151/10 Bud k | ||||
Uncontrolled Keywords: | CHEMISTRY, ORGANIC | ||||
Subjects: | Q Science > QD Chemistry > QD241-441 Organic chemistry R Medicine > RS Pharmacy and materia medica > RS1-441 Pharmacy and materia medica |
||||
Divisions: | Pidato Guru Besar | ||||
Creators: |
|
||||
Depositing User: | Ika Rudianto | ||||
Date Deposited: | 04 Jun 2017 16:11 | ||||
Last Modified: | 04 Jun 2017 16:14 | ||||
URI: | http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40128 | ||||
Sosial Share: | |||||
Actions (login required)
View Item |