PETER MAHMUD MARZUKI
(2005)
ARTI PENTING HERMENEUTIK DALAM PENERAPAN HUKUM.
UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya.
(Unpublished)
Preview |
|
Text (PIDATO GURU BESAR)
gdlhub-gdl-grey-2007-marzukipet-5122-pg13010.pdf
Download (1MB)
| Preview
|
Abstract
Apa yang ditulis oleh Bob Dylan tahun 1960-an melalui lirik Blowing in the Wind itu kiranya masih relevan terhadap situasi Indonesia kita saat ini. Kekerasan, kemunafikan, ketidakbebasan, dan ketidakadilan terjadi di negeri ini. Bom meledak di beberapa tempat dan dua kali di Nusa Damai dan siswi-siswi tanpa dosa dipenggal. Rumah ibadah penganut aliran Ahmadiah dirusak. Rakyat kaget mendengar Presiden kaget terhadap besaran Anggaran Kepresidenan. Tempat-tempat ibadah Kristen ditutup secara paksa atas nama Surat Keputusan Bersama Dua Menteri yang diskriminatif. Keadilan diperdagangkan. Lembaga penerap hukum runtuh. Komisi Pemberantasan Korupsi yang mirip Kopkamtib di masa Orde Baru hanya bermain di tingkat atas. Coba datang ke pengadilan-pengadilan, untuk minta salinan putusan saja harus membayar sejumlah uang tertentu yang tidak layak. Ada jaksa menjual pasal-pasal tertentu untuk dapat menahan tersangka yang mestinya tidak perlu ditahan. Harganya, bergantung tebalnya kantong tersangka. Pengacara pun memfasilitasi transaksi demikian.Bahkan lembaga pengadilan tertinggi pun telah kehilangan wibawanya dengan dapat dibacanya oleh siapa-siapa sebelum putusan diambil.
Item Type: |
Other
|
Additional Information: |
KK-2 KKB PG.130/10 Mar a |
Uncontrolled Keywords: |
LAW-HERMENEUTICS |
Divisions: |
Pidato Guru Besar |
Creators: |
Creators | NIM |
---|
PETER MAHMUD MARZUKI | UNSPECIFIED |
|
Depositing User: |
Ika Rudianto
|
Date Deposited: |
01 Jun 2017 19:12 |
Last Modified: |
01 Jun 2017 19:12 |
URI: |
http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40140 |
Sosial Share: |
|
|
|
Actions (login required)
|
View Item |