SKRINING BAKTERI PENGHASIL LIPASE TERMOSTABIL DARI REAKTOR PADA PABRIK MINYAK GORENG

Sri Sumarsih, Dra. M.Si. (2008) SKRINING BAKTERI PENGHASIL LIPASE TERMOSTABIL DARI REAKTOR PADA PABRIK MINYAK GORENG. UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-sumarsihsr-6981-lp7808-s.pdf

Download (331kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-sumarsihsr-6981-lp7808-s.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Lipase merupakan salah satu biokatalisator yang penting dalam sintesis organik dan berbagai industri, yang mengkatalis berbagai reaksi penting baik dalam media air maupun bukan air. Hal ini terutama disebabkan karena kemampuannya dalam mengkatalis reaksi dengan berbagai substrat, stabilitasnya tinggi terhadap temperatur yang ekstrim, pH dan pelarut organik, dan juga khemo-, regio- dan enantio-selektivitasnya. Di antara lipase dari sumber tanaman, hewan dan mikroba, lipase dari sumber mikroba merupakan enzim yang paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan karena mikroba lebih mudah dikultivasi dan lipase dapat mengkatalis berbagai reaksi hidrolisis dan sintesis senyawa ester. Lipase digunakan dalam berbagai bidang bioteknologi, misalnya industri makanan dan minuman, detergen, obat-obatan, agrokimia, tekstil, kosmetik dan oleokimia. Mikroorganisme merupakan sumber enzim termostabil yang baik karena biodiversitasnya luas dan memungkinkan untuk manipulasi genetik. Dengan semakin luasnya aplikasi lipase maka diperlukan pencarian mikroorganisme baru yang berpotensi sebagai sumber lipase dengan sifat-sifat yang diinginkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri termofil dan bakteri penghasil lipase termostabil dan lokasi di sekitar reaktor pada pabrik minyak goreng. Sampel diambil dan lokasi di sekitar reaktor bersuhu sekitar 65°C pada salah satu pabrik minyak goreng. Pembiakan dan isolasi bakteri termofil dilakukan dengan menginkubasi sampel di dalam medium cair yang mengandung minyak goreng pada suhu 550C dan dilakukan pemindahan kultur secara berturut-turut. Selanjutnya suspensi yang diperoleh diinokulasikan pada medium agar pada cawan petri dan diinkubasi pada suhu 550C selama 18 jam. Penapisan bakteri termofil penghasil lipase dilakukan dengan menginokulasikan kultur bakteri termofil sebagai spot kecil pada medium agar yang mengandung minyak goreng dan rhodamin-B (rhodamine-B agar plate) dan diinkubasi pada suhu 55°C selama 48 jam. Munculnya halo orange fluorescent merupakan indikasi terhadap bakteri penghasil lipase. Kultivasi bakteri dilakukan dengan pengocokan 175 rpm pada suhu 55°C selama 9 jam dan 16 jam. Medium kultur disentrifugasi pada 7.000 rpm suhu 4°C selama 20 menit. Supernatan adalah enzim ekstraseluler, kemudian ditentukan aktivitasnya terhadap substrat p-nitrofenil palmitat. Sebanyak 300 µl ekstrak kasar enzim (supernatan) dimasukkan ke dalam tabung Eppendorf 1,5 ml yang berisi 700 µl larutan p-NPP 0,503 mM dalam buffer fosfat pH 7,0. Campuran diinkubasi pada 60° C selama 30 menit. p- Nitrofenol yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer UV-V is pada #955;= 410 nm. Satu unit (U) aktivitas enzim lipase didefinisikan sebagai banyaknya enzim yang menghasilkan 1 µmol produk per jam. Analisis data dilakukan secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dan lokasi di sekitar reaktor yang bersuhu sekitar 65°C, dapat diisolasi bakteri termofil yang mampu tumbuh pada suhu 55°C. Dari > 100 isolat bakteri termofil yang diperoleh, dapat diperoleh 14 isolat bakteri termofil penghasi lipase. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa waktu kultivasi dan isolat bakteri berpengaruh terhadap aktivitas enzim yang dihasilkan. Pada hampir semua isolat bakteri, kultivasi selama 16 jam menghasilkan enzim dengan aktivitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan kultivasi selama 9 jam. Enzim yang dihasilkan oleh isolat 4, 11 dan 12 memperlihatkan aktivitas yang lebih tinggi, berturut-turut 03181 (U/ml), 0,3161 (U/ml) dan 0,3186 (U/ml). Pada penelitian ini, uji aktivitas enzim dilakukan pada suhu 60°C, sehingga dapat dikatakan bahwa enzim yang dihasilkan oleh isolat-isolat bakteri mempunyai aktivitas pada suhu yang relatif tinggi. Namun, belum diuji stabilitasnya pada suhu tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang optimasi waktu kultivasi dan uji stabilitas sehingga dapat diketahui isolat bakteri yang menghasilkan enzim dengan aktivitas dan termostabilitas yang paling tinggi.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP 78/08 Sum s
Uncontrolled Keywords: Enzim; lipase termostabil; pabrik minyak goreng
Subjects: R Medicine
R Medicine > R Medicine (General) > R5-130.5 General works
Divisions: Unair Research
Creators:
CreatorsNIM
Sri Sumarsih, Dra. M.Si.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Deby Felnia
Date Deposited: 24 Oct 2016 17:46
Last Modified: 24 Oct 2016 17:46
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40719
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item