EFEK EKSTRAK IMPATIENS BALSAMINA LINN TERHADAP INTEGRASI MEMBRAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO (CLEAVAGE) TIKUS (RATTUS RATTUS)

Widayat S., dr.,SpFK and Dewa Ketut Meles, drh.,MS and Kadek Rachmawati, drh.,MKes and Wurlina, Dr.,drh.,MS (2005) EFEK EKSTRAK IMPATIENS BALSAMINA LINN TERHADAP INTEGRASI MEMBRAN DAN PERKEMBANGAN EMBRIO (CLEAVAGE) TIKUS (RATTUS RATTUS). UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

[img] Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-widayats-6897-lp25_08.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan ekstrak dari akar Impatiens balsamina Linn yang mengandung flavonoid .cyanidin monoglikosida, anthocianin dan quercetin diduga merupakan bahan dapat berpengaruh terhadap fertilisasi, pembelahan sel embrio (cleavage) dan permiabilitas membran sel yang erat kaitannya dengan transport nutrisi yang diperlukan pada metabolisme sel dalam menghasilkan energi. Hal ini perlu dibuktikan secara ilmiah efek ekstrak Impatiens balsamina Jinn berpengaruh terhadap fertilisasi, pembelahan dan perkembangan embrio (cleavage) serta integritas membran sel embrio pada tikus (Rattus rattus). Keberhasilan penelitian ini, dapat digunakan sebagai bahan baku obat kontrasepsi pada wanita yang digunakan setelah melakukan hubungan seksual. Pembuatan ekstrak akar Impatiens Balsamina Jinn dilakukan menurut metode Pharmacope Indonesia. Ekstrak akar Impatiens balsamina Linn (EIBL) di uji cobakan pada tikus yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok tersebut adalah Kelompok I pemberian EIBL saat terbentuk sumbat vagina, Kelompok II : pemberian EIBL 24 jam setelah terbentuk sumbat vagina, Kelompok III : pemberian EIBL setelah 48 jam setelah terbentuk sumbat vagina dan Kelompok IV : pemberian EIBL pada 72 jam setelah terbentuk sumbat vagina. Masing masing kelompok dibagi menjadi 4 perlakuan. Perlakuan tersebut adalah Perlakuan 1 (P1) tanpa perlakuan yang hanya diberi CMC. Perlakuan 2 (P2), perlakuan 3 (P3), perlakuan 4 (P4), berturut-turut diberi EIBL konsentrasi 10 % selama 1 hari, 2 hari dan 3 hari. Semua kelompok perlakuan diberi CMC dan EIBL 2 X sehari selang waktu 12 jam, secara per oral. Pembedahan dilakukan 12 jam setelah pemberian EIBL terakhir, tuba falopii dan uterus diambil dan diflushing menggunakan TCM 199, kemudian diperiksa dibawah mikroskop interved untuk mengamati parameter sebagai berikut : 1) Menghitung jumlah sel telur dan embrio yang ditemukan serta stadium pembelahan embrio, 2) Pengamatan sel telur dan embrio yang ditemukan yaitu pengamatan pada : a. Adanya pengkerutan membran sel telur dan embrio b. Adanya kerusakan sitoplasma sel telur maupun embrio and 3. adanya kerusakan blastomere pada embrio Hasil penelitian menunjukkan pemberian ekstrak Impatiens balsamina Linn sebanyak 10% secara per oral pada saat terbentuk sumbat vagina menyebabkan penghambatan terjadinya fertilisasi pada semua tikus kelompok perlakuan. Adanya penghambatan pada pembelahan dan perkembangan pada seluruh tikus yang diberi ekstrak pada saat 24 jam dan 48 jam setelah terbentuk sumbat vagina, sedangkan pada pemberian ekstrak 72 jam setelah terbentuk sumbat vagina terjadi penghambatan pembelahan dan perkembangan embrio berkisar 75 - 80%. Pemberian Impatiens balsamina Linn menyebabkan pengkerutan membran embrio dan degenerasi blastomere embrio sebelum mengalami implantasi.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK LP 25/08 Efe tanpa abstrak
Uncontrolled Keywords: Impatients balsamina Linn; Alat kontrasepsi
Subjects: Q Science
Q Science > Q Science (General) > Q179.9-180 Research
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Widayat S., dr.,SpFKUNSPECIFIED
Dewa Ketut Meles, drh.,MSUNSPECIFIED
Kadek Rachmawati, drh.,MKesUNSPECIFIED
Wurlina, Dr.,drh.,MSUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Yusuf Jailani
Date Deposited: 10 Oct 2016 00:51
Last Modified: 10 Oct 2016 00:51
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/40760
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item