Wiwin Hendriani, S.Psi.,M.Si
(2012)
Dinamika resiliensi penyandang disabilitas (Studi kualitatif perumusan model resiliensi pada individu Tuna netra, Tunarungu dan tuna daksa).
UNIVERSITAS AIRLANGGA.
(Unpublished)
Abstract
Disabilitas yang terjadi secara mendadak, tidak sejak lahir atau sejak awaJ masa perkembangan akan memberikan dampak psikologis yang cukup besar bagi penyandangnya. Hal ini dikarenakan individu yang mengalami akan dihadapkan pada serangkaian perubahan yang signifikan dalam hidup, baik dalam hubungan keluarga, relasi sosial. maupun saat menjalankan berbagai macam peran di masyarakat. Dalam kondisi tersebut, resiliensi yang memungkinkan individu untuk mampu mengelola, memulihkan emosi yang tertekan, dan kembali pada posisi tenang dan seimbang menjadi penting untuk dimiliki. Resiliensi akan menentukan bagaimana individu yang bersangkutan menjalani kehidupannya kemudian sebagai seorang penyandang disabilitas. Terkait dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh rumusan model teoritik tentang dinamika pencapaian resiliensi pada penyandang disabilitas. Memahami dengan baik dinamika pencapaian resiliensi akan membantu dalam merumuskan pendekatan yang jauh lebih efektif untuk meningkatkan resiliensi penyandang disabilitas pada kelompok masyarakat yang lebih luas. Untuk mendapatkan rumusan model teoritik tersebut, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan strategi grounded research, dengan partisipan penelitian yang terdiri dari tunanetra, tunarungu dan tunadaksa b~rusia dewasa yang memiliki kategori resilien Rentang waktu terjadinya disabilitas dengan saat pengambilan data adalah kurang dari 15 tahun. HasH analisis menunjukkan bahwa model resiliensi dalam penelitian ini melibatkan interaksi antara enam komponen, yaitu: (1) Fer.omena, yang merupakan kondisi atau peristiwa sentral yang dialami oleh individu yang mengalami perubahan menjadi penyandang disabilitas; (2) Kondisi kausal yang menyebabkan teIjadinya fenomena; (3) Konteks, yaitu sejumlah sifat tertentu yang berhubungan dengan suatu fenomena dan menjadi latar dilaksanakannya strategi tindakan; (4) Kondisi intervening atau perantara, yakni kondisi yang dapat mendukung maupun menghambat strategi tindakan yang digunakan dalam konteks tertentu; (5) Strategi tindakan yang dirumuskan untuk mengelola, mengatasi, dan menanggapi fenomena; serta (6) Konsekuensi, yaitu hasil atau akibat dari strategi tindakan dan interaksi seluruh komponen. Selain itu, teridentifikasi pula empat strategi koping dan lima langkah adaptasi yang ditempuh, serta delapan faktor yang berperan penting dalam pencapaian resiliensi.
Actions (login required)
|
View Item |