PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL DAUN WUNGU {GRAPTOPHYLLUM PHYCTUM (L.) GRIFF.) SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN HIP ERPLASIA PADA ENDOMETRIUM MENCIT BETINA OVARIEKTOMI

Listijani Suhargo (2008) PEMANFAATAN EKSTRAK ETANOL DAUN WUNGU {GRAPTOPHYLLUM PHYCTUM (L.) GRIFF.) SEBAGAI INHIBITOR PEMBENTUKAN HIP ERPLASIA PADA ENDOMETRIUM MENCIT BETINA OVARIEKTOMI. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2011-suhargolis-15743-kkclp2-k.pdf

Download (280kB) | Preview
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Daun wungu {Graptophyllum pictum (L.) Griff.) diketahui mengandung delapan macam senyawa steroid dan juga mengandung flavonoid. Ekstrak daun wungu juga diketahui dapat berpengaruh meningkatkan pertumbuhan uterus dan vagina pada mencit betina terovariektomi. Steroid dan flavonoid juga dapat bersifat sebagai antiestrogenik karena dapat terikat dengan reseptor estrogen dan melakukan kompetisi dengan estradiol dalam berikatan dengan reseptor estrogen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan ekstrak etanol daun wungu {Graptophyllum phyctum (L.) Griff.) sebagai inhibitor pembentukan hiperplasia pada endometrium mencit betina ovariektomi Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penelitian secara eksperimental murni, dengan rancangan acak lengkap di laboratorium Biologi Reproduksi FST Universitas Airlangga dengan metode penelitian sebagai berikut : 30 ekor mencit ovariektomi dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, yaitu 6 ekor mencit diberi 0,1 ml minyak kelapa, dan masing-masing 6 ekor mencit diberi ekstrak daun wungu ( 0,5 mg, 0,75 mg, 1 mg dan 1,25 mg) dalam 0,1 ml minyak kelapa. Semua kelompok diberi perlakuan dengan ethinyl estradiol dengan dosis 0,06 µg/mencit yang ditambahkan dalam semua larutan perlakuan. Perlakuan diberikan per oral dengan disonde selama 1 bulan. Pada akhir penelitian, semua hewan dikorbankan dan diambil uterusnya (sebelah kanan bagian tengah) serta difiksasi dengan larutan Bouin. Irisan uterus dibuat preparat histologi dengan pewarnaan Hematoxylin dan Eosin. Untuk satu uterus dibuat 1 preparat, kemudian diperiksa kondisi hiperplasia endometrium. Keberadaan hiperplasia diamati dari diameter uterus, panjang tanduk uterus, tebal lapisan epitel endometrium, tebal lapisan epitel, dan persentase kelenjar abnormal. Pengamatan dilakukan pads tiga lapangan pandang. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji ANOVA untuk data diameter uterus dan tebal lapisan epitel endometrium dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Untuk data panjang tanduk uterus, tebal lapisan epitel kelenjar (karena tidak homogen) dianalisis dengan uji Robust dan dilanjutkan dengan uji t. Data persentase kelenjar abnormal dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis dan dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney. Dan hasil analisis data disimpulkan bahwa perlakuan dengan ekstrak daun wungu dengan konsentrasi 0,5 mg, 0,75 mg, 1 mg dan 1,25 mg dapat menyebabkan penghambatan pembentukan hiperplasia pada endometrium mencit betina ovariektomi yang ditunjukkan dengan penurunan diameter uterus, tebal lapisan epitel endometrium, tebal lapisan epitel kelenjar dan persentase kelenjar abnormal. Dan ekstrak daun wungu dengan konsentrasi 0,75 mg yang menunjukkan pengaruh penghambatan hiperplasia yang optimal.

Item Type: Other
Additional Information: KKC KK lp 23/09 Suh p (FULLTEXT TIDAK TERSEDIA)
Uncontrolled Keywords: endometrium
Subjects: Q Science > QK Botany > QK900-989 Plant ecology
S Agriculture > SB Plant culture > SB950-990.5 Pest control and treatment of diseases. Plant protection
Divisions: Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Listijani SuhargoUNSPECIFIED
Depositing User: Tn Joko Iskandar
Date Deposited: 21 Oct 2016 19:35
Last Modified: 21 Oct 2016 19:35
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/41023
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item