Rudi Purwono, SE and Dyah Wulan Sari, Dra., Ec. (1999) ANALISIS PERUBAHAN STRUKTUR INPUT/BIAYA DAN KETERKAITAN ANTAR SEKTOR PADA SEKTOR INDUSTRI MANUFAKTURING DI INDONESIA. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)
|
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2014-purwonoser-32353-4.ringk-.pdf Download (135kB) | Preview |
|
Text (FULL TEXT)
gdlhub-gdl-res-2014-purwonoser-32353-full text.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pembangunan ekonomi di Indonesia saat ini, tidak saja menekankan pada kenaikan pendapatan per kapita tetapi kenaikan tersebut juga hams diikuti dengan perubahan struktur ekonomi yaitu adanya perubahan dati perekonomian yang didominasi oleh sektor pertanian ataupun pertambangan menjadi perekonomian yang didominasi oleh sektor industri, terutama industri manufaktur. Perubahan struktur ekonomi di sini juga mencerminkan perubahan penggunaan teknik produksi dati yang tradisional rnenuju ke penggunaan teknik produksi yang lebih modem (modemisasi) atau yang lebih dikenal dengan istilah alih teknologi. Dengan demikian industrialisasi adalah salah satu strategi yang diandalkan dalam pembangunan ekonomi di Indonesia dan merupakan necessary condition (syarat yang diperlukan) untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja yang lebih besar. Di dalam proses industrialisasi ini tentunya perlu adanya perubahan struktnr input/biaya yaitu adanya perubahan dalam penggunaan teknik produksi yang semakin efisien. Perubahan struktur input ini menunjukkan kemajuan suatu negara dalam melaksanakan kegiatan produksinya. Kegiatan produksi yang dilakukan dengan efisien akan menciptakan value added (tambahan pendapatan) yang besar bagi masyarakatnya. Struktur input itu sendiri dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu input antara dan input primer. Input antara adalah input yang digunakan habis dalam proses produksi sedangkaninput primer adalah balas jasa atas pemakaian faktor produksi. Munculnya satu industri bam dalam proses industrialisasi akan menciptakan industriindustri lainnya yang menggunakan output dati industri baru tersebut yang akan digunakan sebagai input (keterkaitan ke depan) atau menciptakan industri-industri lain yang menyediakan output bagi industri bam tersebut yang akan digunakan sebagai input (keterkaitan ke belakang). Dengandemikian munculnya industri yang bam akan menciptakan keterkaitan-keterkaitan dengan industri-industri lain. Keterkaitan antar sektor ini, selain menciptakan tambahan pendapatan juga akan menyerap banyak tenaga kerja. Dengan demikian proses industrialisasi akan mengatasi masalah pengangguaran dan kemiskinan di Indonesia. Dengan menggunakan pendekatan Input-Output maka tingkat efisiensi dan keterkaitan antar sektor dapat dilihat. Tingkat efisiensi yang digunakan oleh berbagai sektor industri dapat dilihat dengan cara menghitung koefisien input antara dan koefisien input primer. Koefisien input antara yang tinggi atau koefisien input primer yang rendah menunjukkan indikasi tingkat efisiensi yang rendahdan sebaliknya koefisien input antara yang rendah atau koefisien input primer yang tinggi menunjukkan indikasi tingkat efisiensi yang tinggi. Sedangkan tingkat keterkaitan dapat dihitung dari koefisien input dan invers rnatrik Leontief Tingkat keterkaitan yang tinggi menunjukkan bahwa value added dan penyerapan tenaga kerja yang besar atau sebaliknya tingkat keterkaitan yang rendah menunjukkan value added dan penyerapan tenaga kerja yang rendah.
Actions (login required)
View Item |