Suryani Dyah Astuti (2013) OPTIMASI PRODUKSI PORFIRIN UNTUK APLIKASI TERAPI FOTODINAMIK INFEKSI BAKTERI DENGAN ILUMINASI LED DAN MEDAN MAGNET. UNIVERSITAS AIRLANGGA, UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (366kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) 42282.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan produksi porfirin yang optimal dan aman untuk aplikasi medis terapi fotodinamik infeksi bakteri Porfirin, adalah intermediat dari biosintesis tetrapyrrole seperti klorofil, heme dan vitamin B12. Porfirin secara luas dikomersialkan sebagai obat penyakit liver, diagnosa dan terapi kanker, infeksi bakteri serta acne vulgaris. Penelitian Astuti sebelumnya menunjukkan bahwa coproporfirin III adalah fotosensitiser untuk inaktivasi bakteri patogen Staphylococcus aureus dan Vibrio cholera dengan penyinaran LED biru 430 nm. Penelitian ini urgen untuk dilakukan, karena sampai saat ini porfirin derivatif dihasilkan dari darah binatang seperti sapi. Akan tetapi dengan merambahnya penyakit sapi gila (Mad Cow Disease) dan penyakit hewan lainnya, maka produk porfirin yang dihasilkan akan rentan terkontaminasi dan berbahaya jika digunakan pada aplikasi medis. Sehingga perlu dicari alternative produksi porfirin yang aman dan relative murah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri fotosintetik yang dipapari cahaya pada spektrum yang sesuai dengan spektrum molekul pigmen bakteri menghasilkan berbagai produk Aminolevulinic acid (ALA) dan porfirin yang bersifat biodegradable dan green technology, sehingga aman digunakan sebagai obat.

Actions (login required)

View Item