Miratul Khasanah (2013) Sensor Berbasis Imprinting Zeolite untuk Deteksi Sensitif dan Selektif Asam Urat dalam Serum. LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS AIRLANGGA. (Unpublished)

Preview	Text (RINGKASAN) gdlhub-gdl-res-2014-khasanahmi-32733-3.RINGKASAN.pdf Download (201kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-res-2014-khasanahmi-32733-1.FULLTEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Tingginya konsentrasi asam urat di dalam tubuh seringkali berkaitan dengan penyakit berbahaya seperti hiperurisemia, hipertensi, penyakit ginjal dan kardiovaskuler, sehingga diperlukan deteksi secara dini terhadap kadar asam urat dalam tubuh. Metode yang biasanya digunakan dalam bidang kesehatan untuk mengukur kadar asam urat adalah spektrofotometri. Namun analisis asam urat dengan metode ini memerlukan jumlah sampel yang banyak, perlakuan sampel yang rumit, serta memiliki sensitivitas yang rendah dan batas deteksi yang relatif tinggi. Tujuan penelitian yang dilakukan ini adalah mengembangkan metode penentuan asam urat secara elektroanalisis melalui pengembangan sensor berbasis imprinting zeolit. Imprinting zeolit disintesis secara hidrotermal dari campuran TEOS, TiO2, TPAOH dan H2O dengan perbandingan mol 1:0,017:0,24:21,2. Sensor dibuat dengan cara melapisi glassy carbon dengan zeolit terimprint molekul asam urat (GC-IZ) secara electroplating. Uji kinerja sensor GC-IZ dilakukan secara voltammetri. Hasil karakterisasi mengggunakan FTIR menunjukkan terbentuknya zeolit, IZ dan non imprinting zeolit (NIZ). Zeolit hasil sintesis merupakan jenis TS-1. Hasil analisis menggunakan XRD menunjukkan terbentuknya kerangka MFI dengan struktur ortorombik. Analisis menggunakan adsorpsi-desorpsi N2 menunjukkan diameter pori zeolit sebesar 3,836 nm sedangkan IZ sebesar 2,186 nm. Pelapisan IZ dilakukan secara insitu pada potensial dan waktu deposisi optimum masing-masing adalah -0,6 V dan 150 detik. Analisis dilakukan pada pH 5.

Actions (login required)

View Item