Sutji Hartiningsih, Dra., M.Hum and Dwi Handayani, Dra., M.Hum and Sri Ratnawati, Dra., M.Si (2013) Permainan Bahasa Dalam Masyarakat Multilingual Di Jawa Timur Suatu Kajian Sosiolinguistik. Universitas Airlangga, Surabaya. (Unpublished)

Preview	Text (ABSTRAK) gdlhub-gdl-res-2014-hartinings-32947-3.ringk-n.pdf Download (108kB) | Preview
	Text (FULLTEXT) gdlhub-gdl-res-2014-hartinings-32947-16full.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Sebagai asumsi dasarnya, permainan bahasa merupakan salah satu bentuk dari kedinamisan bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat sebagai sarana komunikasi, baik secara internal maupun eksternal. Permainan bahasa ini dapat dikatakan sebagai suatu gejala berbahasa dengan cara mengeksploitasi unsur unsur atau elemen bahasa. Bentuk tersebut dilakukan dengan cara menambah, mengubah, menyelipkan unsur bunyi, suku kata (silabel), kata, frase, kalimat bahkan wacana dengan maksud yang berbeda-beda, baik secara semantik maupun gramatik. Pada prinsipnya, bentuk eksploitasi ini digunakan sebagai sarana untuk memberi informasi kepada masyarakat luas untuk menujukkan peristiwa yang sedang terjadi sesuai dengan situasi yang sebenarnya. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan secara aktual tentang gejala permainan bahasa di dalam masyarakat Jawa Timur sebagai masyarakat yang multilingual. Penelitian ini mengemukakan bentuk atau variasi kebahasaan yang dengan mengaplikasikan contoh-contoh secara mendalam, yaitu bentuk tuturan yang di dalamnya terdapat permainan bahasa, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa, misalnya Gerindra. Partai Gerindra merupakan singkatan dari Gerakan Indonesia Raya yang digambarkan sebagai partai politik yang dapat menampung aspirasi rakyat dengan visi dan misi yang menjanjikan kepada rakyat Indonesia. Namun, karena partai tersebut gencar muncul di berbagai tayangan televisi sebagai iklan media, Gerindra mendapat julukan baru menjadi Gerakan Ingin Duduk Segera. Dengan fenomena seperti ini, tanpa disengaja masyarakat memunculkan bentuk permainan bahasa terhadap partai tersebut karena berdasarkan rating pembiayaan, partai ini mengeluarkan dana yang paling bersar dibanding dengan partai-partai yang lain. Munculnya permainan bahasa tersebut sebagai bentuk ungkapan sindiran dari masyarakat dengan cara memberikan deskripsi yang mencerminkan kondisi yang sebenarnya dan sebagai ungkapan refleksi masyarakat terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi selama ini.Berdasarkan uraian paparan di atas, perlu diadakan penelitian ini untuk menjembatani kesenjangan sehingga mewujudkan solidaritas berbahasa antaraanggota masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu mendeskripsikan secara jelas penggunaan bahasa sesuai data yang diambil secara nyata, dengan memanfaatkan metode context analysis dengan menyimak dan mendengarkan secara langsung data utterances yang dituturkan masyarakat di Jawa Timur. Adapun metode pengumpulan data tersebut dianalisis dengan mendalam sehingga diperoleh aspek arti yang cukup signifikan. Penelitian ini dimulai dengan melihat dan mendengar tuturan secara langsung kemudian melakukan cros-analysis terhadap data-data yang telah diperoleh. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang permainan bahasa dalam tuturan bahasa Indonesia maupun bahasa Jawa oleh masyarakat multilingual di Jawa di Jawa Timur, yaitu bentuk permainan bahasa dengan perubahan fonem atau silabel, bentuk akronim, bentuk singkatan dan bentuk perubahan pola yang berdampak pada uniknya variasi perkembangan bahasa. Penggunaan bentuk permainan bahasa ini merupakan salah satu wujud bahasa yang bermuara pada realitas yang ada dengan memanfaatkan secara optimal dengan cara mengganti, menyelipkan,menambah dan mengubah sebagian kalimat di dalam kontek tuturan. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan deskripsi, pengetahuan dan analisis tentang konsep yang mendalam tentang permainan bahasa dengan model-model bahasa dalam kehidupan masyarakat Jawa Timur

Actions (login required)

View Item