ISOLASI DAN KARAKTERISASI PROTEIN LENDIR BEKICOT (ACHASIN) ISOLAT LOKAL SEBAGAI FAKTOR ANTIBAKTERI

Titiek Berniyanti, drg., M.Kes. (2004) ISOLASI DAN KARAKTERISASI PROTEIN LENDIR BEKICOT (ACHASIN) ISOLAT LOKAL SEBAGAI FAKTOR ANTIBAKTERI. UNIVERSITAS AIRLANGGA, Surabaya. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
gdlhub-gdl-res-2008-berniyanti-6458-lp2908-k.pdf

Download (421kB) | Preview
[img] Text (FULLTEXT)
gdlhub-gdl-res-2008-berniyanti-6458-lp2908.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
Official URL: http://lib.unair.ac.id

Abstract

Karies gigi atau lubang gigi adalah suatu infeksi kronis, yang didahului dengan adanya mikroorganisme di dalam rongga mulut. Prevalensinya di negara berkembang sampai saat ini masih sangat tinggi, bahkan mencapai 90 % atau lebih. Streptococcus mutans merupakan mikroorganisme penting penyebab karies, dan mencegah terjadinya interaksi antara faktor-faktor penyebab akan menghentikan berlangsungnya proses karies gigi (Roeslan, 1997). Obat-obatan yang ada untuk mengobati infeksi gigi, masih merupakan produk-produk dari luar yang harganya relatif amat mahal, sedangkan produk yang berasal dari bahan lokal belum dimanfaatkan secara maksimal. Achasin ditengarai berperan penting sebagai peptida antimikroba. Resistensi obat terhadap mikroorganisme patogen yang banyak terjadi sebagai akibat antimikroba konvensional, menyebabkan peptida antimikroba merupakan kandidat yang muncul sebagai agen antibacteria baru terkait dengan, spektrum antimikroba yang luas, toksisitas selektif tinggi dan kesulitan bagi bacteria untuk mengembangkan resistensi. Pada kenyataannya memang sudah banyak senyawa alami yang diisolasi baik dari binatang maupun tumbuhan yang menunjukkan aktivitas antimikroba, selama dua dekade terakhir ini. Penelitian ini akan melakukan Isolasi dan Karakterisasi Protein Lendir Bekicot (Achasin) Isolat lokal sebagai Faktor antibakteri. Sebagai bakteri uji digunakan bakteri gram negative bacteria, Escherichia coil dan gram positive bacteria Streptococcus mutans. Strategi pendekatan untuk pencapaian tujuan dari penelitian ini, maka penelitian disusun dalam 2 kajian atau tahap besar yang meliputi (i) Deteksi Faktor Antibacteria, (ii) Karakterisasi dan Deteksi molekuler Achasin Tahap 1 adalah identifikasi bekicot, Isolasi lendir bekicot, pengujian aktivitas lendir. Bekicot yang dipakai adalah dari spesies Achatina fulica Ferussac, dan diperoleh di Surabaya dan sekitarnya. Pengambilan sampel dari lendir bekicot Achatina fulica Ferussac lokal, sebanyak 10-20 bekicot, dengan cara merangsang permukaan bekicot dengan menggunakan elektrik shock pada tegangan listrik 5-10 volt, selama 30-60 detik. Aktivitas antibacteria diuji pada fraksi lendir, dengan menggunakan bacteria uji gram negative bacteria, E. coil dan gram positive bacteria S. Mutans. Tahap ke 2 adalah Karakterisasi dan Deteksi molekuler Achasin. Tujuan dari tahap ini adalah mendapatkan protein murni dengan aktivitas antibacteria yang dapat dikarakterisasi berdasarkan pH, berat molekul dan reaksi antigen antibody, melalui purifikasi dengan kromatografi penukar ion dan SDS-PAGE serta imunobloting test. Hasil pada tahap pertama menunjukkan faktor antibacteri didapatkan pada lendir bekicot Achatina fulica Ferussac galur Jawa. Fraksi lendir menunjukkan aktivitas antibacteria baik bacteria gram positive, S. mutans dan bacteria gram negative, E. coil ketika dilakukan pengujian difusi agar. Pada tahap 2, peptida antimikroba, dengan berat molekul 71,3 kDa and pH 8 terbukti ada setelah purifikasi.

Item Type: Other
Additional Information: KKA KK LP 29/08 Ber i
Uncontrolled Keywords: (Achasin); Protein Lendir Bekicot
Subjects: R Medicine > RK Dentistry
Divisions: 02. Fakultas Kedokteran Gigi
Unair Research > Exacta
Creators:
CreatorsNIM
Titiek Berniyanti, drg., M.Kes.UNSPECIFIED
Depositing User: Nn Elvi Mei Tinasari
Last Modified: 20 Sep 2016 11:30
URI: http://repository.unair.ac.id/id/eprint/42752
Sosial Share:

Actions (login required)

View Item View Item